Karakterisasi dengan Uji Kuat Tekan Karakterisasi dengan Uji Daya Serap Air Karakterisasi Dengan DTA

adanya penambahan polipropilena, DCP, dan MAH, juga tanpa menggunakan proses ekstruksi.

3.3.3 Karakterisasi Aspal Polimer

3.3.3.1 Karakterisasi dengan Uji Kuat Tekan

Alat yang digunakan pada uji kuat tekan adalah Tokyo Testing Machine Type- 20E MGF No. 6079 dengan kapasitas 2000 kgf dan mengacu pada ASTM D 1559-76. Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : - Sampel yang di uji berbentuk kubus dengan sisi 50 mm, dengan luas permukaan 2500 mm 2 . - Selanjutnya sampel ditempatkan pada mesin uji tekan. Kemudian diberikan pembebanan sebesar 1000 kgf dengan kecepatan 10 mmmenit sampai benda uji runtuh, yaitu pada saat beban maksimum bekerja. Beban maksimum dicatat sebagai P max dalam satuan kgf. Dihitung nilai uji kuat tekan dengan menggunakan persamaan 2.1, maka nilai uji kuat tekan dari aspal polimer dapat ditentukan.

3.3.3.2 Karakterisasi dengan Uji Daya Serap Air

Untuk mengetahui besarnya daya serap air oleh aspal polimer yang telah dibuat mengacu pada ASTM C 20-00-2005 dan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : - Sampel dibersihkan, kemudian ditimbang disebut dengan massa kering. - Sampel direndam di bak perendaman selama 1 jam, kemudian sampel diangkat dan permukaannya dilap dengan kain halus dan ditimbang disebut dengan massa jenuh. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan persamaan 2.2, maka nilai daya serap air oleh aspal polimer dapat ditentukan.

3.3.3.3 Karakterisasi Dengan DTA

Alat yang digunakan untuk menganalisis sifat termal yaitu adalah Thermal Analyzer DT-30 Shimadzu. Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : - Alat dinyalakan selama 30 menit sebelum digunakan. - Sampel yang akan diuji dipotong-potong dengan ukuran kecil dan ditimbang dengan berat sekitar 30 mg. Lalu ditimbang alumina sebanyak 30 mg sebagai zat pembanding. - Sampel dan pembanding kemudian diletakkan diatas thermocouple. Diset Termocouple Platinum Rhodium PR 15 mv, dan DTA range + 250 µV. - Alat pengukur temperatur kemudian diset sampai menunjukkan pada temperatur 650 o C. - Pulpen recorder ditekan dan chart speed diset 2,5 mmmenit dengan laju pemanasan 10 o Cmenit. - Kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Start dan ditunggu hasil sampai tercapai suhu yang diinginkan. Hasil pengujian DTA merupakan kurva termogram yang dapat menentukan suhu transisi gelas T g , suhu titik lebur T m dan perubahan suhu ∆T.

3.3.3.4 Karakterisasi Dengan FTIR