Menurut Notoatmodjo 2003, kelebihan poster dari media yang lainnya adalah tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik,
dapat dibawa kemana-mana, dapat mengungkit rasa keindahan, dan mempermudah pemahaman. Selain itu poster juga mampu menyampaikan kesan-kesan tertentu serta
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih poster untuk digunakan sebagai
media dalam melakukan penyuluhan dengan tujuan sasaran mau dan mampu mengubah perilaku sesuai dengan pesan-pesan kesehatan yang disampaikan.
2.1.3. Proses Adopsi dalam Penyuluhan
Menurut Wiriaatmaja yang dikutip oleh Lucie 2005, indikasi yang dapat dilihat pada diri seseorang pada setiap tahapan adopsi dalam penyuluhan adalah:
1. Tahap sadar awareness, pada tahap ini seseorang sudah mengetahui sesuatu yang baru karena hasil dari berkomunikasi dengan pihak lain.
2. Tahap minat interest, pada tahap ini seseorang mulai ingin mengetahui hal- hal baru yang sudah diketahuinya dengan jalan mencari keterangan atau
informasi yang lebih terperinci. 3. Tahap menilai evaluation, pada tahap ini seseorang mulai menilai atau
mempertimbangkan serta menghubungkan dengan keadaan atau kemampuan diri, misalnya kesanggupan baik dari segi sosial maupun ekonomi.
4. Tahap mencoba trial, pada tahap ini seseorang mulai menerapkan dalam skala kecil sebagai upaya mencoba apakah dapat dilanjutkan.
5. Tahap penerapan atau adopsi adoption, pada tahap ini seseorang sudah yakin akan hal baru dan mulai melaksanakan dalam skala besar.
2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan
Penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku melalui suatu kegiatan pendidikan nonformal. Oleh karena itu selalu saja ada berbagai kendala dalam
pelaksanaannya di lapangan. Secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan keadaan yang disebabkan oleh penyuluhan, diantaranya sebagai berikut:
1. Keadaan pribadi sasaran Beberapa hal yang perlu diamati pada diri sasaran adalah ada tidaknya
motivasi pribadi sasaran dalam melakukan suatu perubahan, adanya ketakutan atau trauma dimasa lampau yang berupa ketidakpercayaan pada pihak lain
karena pengalaman ketidakberhasilan atau kegagalan, kekurangsiapan dalam melakukan perubahan karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dana,
sarana dan pengalaman serta adanya perasaan puas dengan kondisi yang dirasakan sekarang.
2. Keadaan lingkungan fisik Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan yang berpengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam keberhasilan penyuluhan. 3. Keadaan sosial dan budaya masyarakat
Kondisi sosial budaya dimasyarakat akan mempengaruhi efektifitas penyuluhan karena kondisi sosial budaya merupakan suatu pola perilaku yang
dipelajari, dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat dan diteruskan secara turun menurun, dan akan sangat sulit merubah perilaku masyarakat jika sudah
berbenturan dengan keadaan sosial budaya masyarakat.
4. Akifitas kelembagaan yang tersedia dan menunjang penyuluhan Peran serta lembaga terkait dalam proses penyuluhan akan menentukan
efektifitas penyuluhan. Dalam hal ini lembaga berfungsi sebagai pembuat keputusan yang akan ditetapkan sehingga harus dilaksanakan oleh masyarakat
Notoatmodjo, 2003.
2.2. Promosi Kesehatan di Sekolah