6. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini terkait dengan beberapa penelitian yang relevan , diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Bornok Sinaga dalam jurnal yang berjudul ”Efektifitas Pembelajaran
Berdasarkan Masalah Problem Based-Instruction Pada Kelas I SMU dengan Bahan Kajian Fungsi
Kuadrat” menunjukkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran yang
efektif diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran bahan kajian fungsi kuadrat.
48
2 Nurhayati Abas dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based-Learning dalam pembelajaran Matematika di SMU” menunjukkan bahwa hasil belajar
peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan model PBL adalah lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional.
49
3 I Nyoman Suardana dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Kooperatif Berbantu Modul untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa
Pada Perkuliahan Kimia Fisika I” menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa
melakukan pemecahan
masalah, meningkatkan
kualitas proses
pembelajaran yang ditinjau dari aktivitas mahasiswa dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
50
4 Mrih Kuwato dalam jurnal yang berjudul “ Peningkatan Pembelajaran
Antropologi Melalui Problem Based-Learning pada Siswa Kelas XI
48
Bornok Sinaga,, ”Efektifitas Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based-Instruction
Pada Kelas I SMU dengan Bahan Kajian Fungsi Kuadrat”, dalam Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan vol.10 2 Maret 2004, hal.122-133
49
Nurhayati Abas, “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based-
Learning dalam pembelajaran Matematika di SMU”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 051, Th. Ke-10, November 2004, hal. 831-843
50
I Nyoman Suardana, “Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan
Kooperatif Berbantu Modul untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan Kimia Fisika I”, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4, Th.
XXXIX, Oktober 2006, hal. 751-767
Bahasa SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajarn 20062007” menunjukkan bahwa pendekatan PBL dapat meningkatkan pembelajaran antropologi
yang terjadi meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif baik secara individual maupun secara klasik.
51
5 Supramono “ Upaya Peningkatan Keterampilan Proses Berpikir Ilmiah
melalui Model Problem Based-Instruction Pada Konsep Difusi dan Osmosis Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya”
model pembelajaran PBI ternyata dapat meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah para siswa.
52
6 Titin Khurotul Aeni dalam skripsi yang berjudul “Pendekatan
Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Problem Based-Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Laju Reaksi”
menunjukkan bahwa model pembelajaran problem based-learning ternyata dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
53
7 Suherman dalam skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Penerapan Model Pembelajaran Problem Based-Learning ”
menunjukkan bahwa model pembelajaran problem based-learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
54
8 Diah Mulhayatiah dalam jurnal yang berjudul ”Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Gelombang dan Optik untuk
51
Mrih Kuwato, “ Peningkatan Pembelajaran Antropologi Melalui Problem Based-Learning pada
Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajarn 20062007”, dalam Jurnal yang berjudul WIDYATAMA Vol.3, No.4 Desember 2006, hal.45-60.
52
Supramono, “ Upaya Peningkatan Keterampilan Proses Berpikir Ilmiah melalui Model Problem
Based-Instruction Pada Konsep Difusi dan Osmosis Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Jekan Raya Palangkaraya”, dalam Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol.2 No. 1 Januari- Juni 2007, hal.
31-42
53
Titin Khurotul Aeni, “Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Berbadasarkan
Masalah Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Konsep Laju Reaksi Sebuah Penelitian Tinda
kan Kelas di MAN 8 Cakung, Jakarta Timur,” Skripsi S1 Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2008, h. 81.
54
Suherman, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning Penelitian Tindakan Kelas di MTs Negeri 3
Pondok Pinang Jakarta,” Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 71.
Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas I SMA”, menunjukan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan penguasaan konsep
55
9 I Wayan Sadia dalam jurnal yang berjudul,”Pengembangan Kemampuan
Berpikir Formal Siswa SMA melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cycle Learning dalam Pembelajaran Fisika
”, menunjukan bahwa model pembelajaran PBL cukup efekif dalam
mengembangkan kemampuan berpikir formal siswa.
56
10 Ida Bagus Putu Arnyana dalam jurnal yang berjudul, “Pengaruh
Penerapan Model Belajar Berdasaran Masalah dan Model Pengajaran Langsung dipandu Strategi Kooperatif terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa SMA”, menunjukkan bahwa model belajar berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan model
pengajaran langsung.
57
55
Diah Mulhayatiah, M.Pd, “Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok
Bahasan Gelombang dan Optik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas I SMA”, dalam Jurnal EDUSAINS Vol.1 No.1 Juni 2008 hal. 47-55
56
I Wayan Sadia , “Pengembangan Kemmapuan Berpikir Formal Siswa SMA melalui
Penerapan Model Pembelajaran PBL dan Cycle Learning dalam Pembelajaran Fisika”,dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA No. 1 thn.xxxx Januari 2007. hal 1-18
57
Ida Bagus Putu Arnyana, ”Pengaruh Penerapan Model Belajar Berdasarkan Masalah
dan Model Pengajaran Langsung dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi SIswa SMA”, dalam jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri SIngaraja, No.4 thn. XXXIX
oktober 2006,hal.695-711.
B. Kerangka Pikir
Fisika merupakan salah satu cabang keilmuan sains yang menuntut peserta didik untuk aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Banyak faktor yang dapat membuat pelajaran fisika lebih menarik dan menghasilkan prestasi peserta didik yang tinggi. Namun, salah satu faktor
terpenting dalam hal ini adalah keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu materi pelajaran fisika yang menghubungkan
antara konsep dengan kejadian-kejadian nyata di lingkungan peserta didik adalah konsep optik geometri karena didalamnya berhubungan erat dengan
kehidupan sehari-hari para peserta didik. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta
didik untuk mencari pengetahuannya sendiri. Untuk itu diperlukan sekali kejelian seorang guru dalam menerapkan
strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang berpusat pada guru sudah harus ditinggalkan, karena proses
pembelajaran sekarang bukan hanya penyampaian informasi melainkan proses pertukaran informasi. Pertukaran informasi ini bisa dari guru ke
peserta didik atau bahkan sebaliknya dan pertukaran informasi dari peserta didik ke peserta didik. Peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran
tanpa pandang bulu, tidak ada lagi anggapan bahwa peserta didik yang pintar saja yang berperan di dalam kelas, akan tetapi semua peserta didik
mempunyai peluang yang sama untuk berkembang. Melalui model Problem- Based Learning, semua peserta didik mendapat porsi yang sama di dalam
kelas guna mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka diduga model problem based-learning dapat meningkatkan penguasaan
konsep fisika peserta didik. Bagan kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: