Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi peserta didik terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah
yang dipilihnya.
Mengorganisasikan peserta
didik untuk belajar.
Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang
berhubungan dengan
masalah tersebut.
Berkumpul dengan
anggota kelompok
untuk melakukan
praktikum
Membantu penyelidikan
secara individu maupun kelompok.
Mendorong peserta
didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
praktikum, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Melakukan praktikum
dengan arahan dan pengawasan dari guru.
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya.
Membantu peserta
didik dalam
merencanakan dan menyiapkan laporan hasil praktikum.
Mempresentasikan hasil praktikum didepan kelas
Menganalisis dan mengevalusi hasil pemecahan masalah.
Membantu peserta
didik untuk
melakukan evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses yang
mereka gunakan Menarik kesimpulan dari
hasil
praktikum.
Menyimpulkan materi dan memberikan rangkuman. Memberikan latihan soal
Menyimak dan mencatat kesimpulan yang
diberikan oleh
guru. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.
Pertemuan Kelima
Memberikan tes akhir postes dengan soal yang sama pada saat tes awal
pretes Peserta didik menjawab soal yang
diberikan oleg guru secara individu.
c. Tahap Observasi I
Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang
terpantau oleh peneliti dan observasi antara lain:
1 Terdengar suara ribut dan masing-masing kelompok. Hal ini
dikarenakan para peserta didik masih binggung dengan sistem pembelajaran yang diterapkan.
2 Banyak peserta didik yang belum dapat bekerja sama dengan
kelompoknya. Peserta didik yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itu peserta
didik yang merasa memiliki kemampuan kurang cenderung menjadi pasif.
3 Beberapa orang peserta didik masih terlihat asyik bercanda saat guru
menerangkan dan menyuruh mengerjakan tugas. 4
Adapula peserta didik yang bertanya berulang-ulang kepada peneliti mengenai soal yang sulit dipecahkan khususnya pada pembiasan dan
lensa. 5
Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan dan penarikan kesimpulan belum sepenuhnya optimal.
6 Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diperoleh rata-
rata 52,38 kondisi tersebut belum mencapai indikator batas penelitian. Selain analisis perolehan nilai dari tes tersebut juga dapat
diketahui kurangnya pemahaman konsep peserta didik dalam sub konsep cermin dan lensa hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan
peserta didik untuk menjawab soal tersebut.
d. Tahap Refleksi I
Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan penerapan model problem based learning,
beberapa hal yang masih harus diperbaiki, antara lain: 1.
Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat peserta didik mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru agar tidak
menimbulkan kegaduhan di kelas. 2.
Perlu diberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan kelompok, agar tidak hanya peserta didik yang
berkemampuan lebih saja yang dominan dalam kegiatan diskusi.
3. Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau dari dekat
setiap kelompok saat kegiatan diskusi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir peserta didik yang mengobrolkan dan becanda saat
kegiatan diskusi berlangsung 4.
Perlu dibuat aturan yang tegas dan jelas, seperti ketika peserta didik bertanya kepada guru harus dengan tertib.
5. Perlu diatur secara proposional pembagian waktu dalam pengerjaan
tugas, diskusi, dan kesimpulan hasil diskusi 6.
Mempersiapkan latihan-latihan tentang cermin, pembiasan dan lensa.
e. Keputusan