problem based learning, peserta didik lebih ditempatkan sebagai subjek yang berperan dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Aeni dalam skripsi yang berjudul:
“Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa pada Konsep Laju Reaksi.” Menyimpulkan bahwa penerapan model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran dan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Penelitian yang telah dilaakukan Suherman dalam skripsi yang berjudul:
“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning.” Dari penelitian yang
telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, model problem
based learning secara umum dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatkan ini tidak hanya berupa Peningkatan kognitifnya saja,
melainkan peningkatkan pada ranah afektif dan psikomotornya juga. Karena model problem based learning fokus perhatian pembelajaran tidak
hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, oleh karena itu tugas penilaian tidak cukup bila penilaiannya hanya dengan tes tertulis dan
pensil. Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model problem based learning adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan peserta didik
yang merupakan hasil penyelidikan mereka.
4. Penelitian Tindakan Kelas PTK
a. Definisi Penelitian Tindakan Kelas PTK
PTK pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama kurt lewin pada tahun 1946. Inti gagasan lewin inilah yang
selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis,
Robin Mc.Taggart, John Elliot, Dave Ebbut dan masih banyak lagi yang lainnya. Di Indonesia sendiri PTK baru diperkenalkan pada akhir dekade
80-an.
42
Penelitian Tindakan Kelas atau disingkat dengan PTK dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama class action research CAR
merupakan penelitian tindakan pada level kelas. Penelitian Tindakan Kelas dibentuk oleh tiga kata, yaitu penelitian; tindakan; dan kelas. Penelitian
adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok pserta didik yang dalam waktu
yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik.
43
Hopkins menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis, sebab penelitian
ini menyangkut kegiatan yang dipraktikkan oleh guru sehari-hari. Menurut Suhadjono, Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang
terjadi di kelas, bukan pada input kelas ataupun out put.
44
Dengan demikian, PTK dapat diartikan sebagai jenis penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di kelasnya tempat ia mengajar. Tujuan
42
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, h. 3
43
Ibid. hal. 3
44
Ibid hal. 58
PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, keterampilan guru mengajar, profesionalosme guru, serta untuk
menumbuhkan budaya meneliti ilmiah di kalangan pengajar. PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan
profesionalismenya dengan lima alasan, yaitu: 1
PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
2 PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.
3 PTK dapat membuat guru mampu memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. 4
PTK dalam pelaksanaannya tidak membuat guru meninggalkan kelasnya sehingga kegiatan pembelajaran tidak terganggu.
5 PTK dapat membuat guru menjadi kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas