2. Data Sekunder, yaitu berupa catatan atau dokumen yang diambil dari
berbagai literature, buku-buku, atau internet yang berhubungan dengan
masalah penelitian ini.
F. Tekhnik Pencatatan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Studi lapangan field reseach yaitu studi yang penulis laksanakan dengan
mendatangi Panti Sosial Bina Remaja, dengan tujuan untuk mendapatkan sumber data primer. Dalam studi lapangan, penulis menggunakan metode-metode:
observasi observation, wawancara interview, dokumentasi documentation. 1.
Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung dalam pelaksanaan pemberian keterampilan otomotif bagi para remaja putus
sekolah di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Taruna Jaya Tebet-DKI Jakarta.
2. Interview atau Wawancara yang dilakukan oleh penulis untuk
memperoleh data dari berbagai nara sumber, wawancara dalam penelitian ini lebih di arahkan kepada pelaksana program pelatihan
otomotif dan terutama pada penerima program tersebut yaitu para WBS di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Taruna Jaya Tebet-DKI Jakarta.
3. Dokumentasi, dalam dokumentasi penelitian ini peneliti berusaha
mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai macam bentuk data
tertulis yang ada.
G. Alat Bantu Pengumpulan Data
Penelitian yang menggunakan metode wawancara memerlukan alat bantu. Dalam hal ini alat bantu yang digunakan adalah pedoman wawancara yang
disusun berdasarkan teori yang relevan dengan masalah yang ingin dijawab, selain itu juga peneliti menggunakan kamera digital untuk mendokumentasikan segala
kegiatan atau aktivitas yang ditemukan dipanti dan juga recorder untuk menyimpan hasil wawancara.
Dalam hal observasi, peneliti membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang diperoleh pada saat wawancara maupun dari proses pengamatan observasi
dari kegiatan keterampilan otomotif di Panti Sosial Bina Remaja.
H. Teknik Keabsahan Data
Dalam mencari keabsahan data teknik yang digunakan penulis adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Menurut Denzim membedakan 4
macam triangulasi
62
. Salah satunya adalah Triangulasi Sumber maksudnya membandingkan dan mengecek balik derajat suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Teknik triangulasi dalam penelitian ini penulisi menggunakan triangulasi
dengan sumber yakni berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari instruktur maupun dari peserta pelatihan dengan menggunakan instrumen yang telah disusun atau dipersiapkan
untuk pengumpulan data. Dengan dasar pertimbangan bahwa untuk memperoleh
62
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosda, 2007, Cet-23, Edisi revisi, h. 330-331.
satu informasi dari satu responden perlu diadakan cross cek antara informasi yang satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang benar-
benar valid. Informasi yang diperoleh diusahakan dari nara sumber yang benar- benar mengetahui permasalahan dalam penelitian. Informasi yang diberikan oleh
salah satu responden dalam menjawab pertanyaan akan dicek ulang dengan jalan menanyakan ulang pada pertanyaan yang disampaikan oleh responden pertama ke
responden lain. Apabila kedua jawaban yang diberikan sama maka jawaban itu dianggap sah. Apabila kedua jawaban-jawaban saling berlawanan atau berbeda,
maka langkah alternatif sebagai solusi yang tepat adalah dengan mencari jawaban atas pertanyaan itu pada responden ketiga yang berfungsi sebagai pembanding
antara keduanya. Hal ini dilakukan untuk membahas setiap keabsahan data tetap terjaga dan dapat dipertanggung jawabkan.
I. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan penelitian, maka selanjutnya penulis melaksanakan analisis
terhadap data dan informasi tersebut. Dalam menulis data tersebut penulis menggunakan analisis katagorisasi, yaitu mengkatagorisasikan hasil temuan
penelitian secara sistematis, faktual dan akurat yang disertai dengan petikan hasil wawancara.
Nasir mengemukakan analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisi data tersebut dapat diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
63
63
Moh Nasir D. Metode Penelitian, Jakarta: Graha Indonesia, 1993, h. 405
J. Teknik Penulisan