Teori ini dapat disimpulkan karena remaja putus sekolah memiliki potensi dalam diri mereka. Dan potensi tersebut harus dikembangkan dengan baik agar
para remaja putus sekolah ini dapat menghadapi segala permasalahan dalam diri mereka. Hal ini dilakukan agar mereka dapat melakukan pembaharuan dalam diri
mereka nantinya dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk negeri ini.
2. Tujuan Pemberdayaan
Menurut Edi Suharto tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidak
berdayaan baik karena kondisi internal misalnya persepsi mereka sendiri, maupun karena kondisi eksternalmisalnya ditindas oleh struktural sosial yang
tidak adil.
22
Menurut Agus Ahmad Syafe’i tujuan pemberdayaan masyarakat adalah mendirikan masyarakat atau memberdayakan kemampuan untuk memajukan diri
kearah yang lebih baik secara berkesinambungan. Oleh karenanya pemberdayaan masyarakat atau pengembangan masyarakat adalah upaya memperluas horizon
pilihan bagi masyarakat. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
23
Sementara itu dalam pemberdayaan, selain diutamakan terlaksananya program pemberdayaan dengan
lancar tujuan akhirnya juga agar klien atau sasaran program ikut terberdayakan.
24
22
Edi Suharto, Ph. D. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung : PT. Refika Aditama , 2005, h. 60.
23
Agus Ahmad Syafe’I, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Islam, Bandung: Gerbang Masyarakat Baru, 2001, h. 39.
24
Bactiar Chamsyah, Dimensi Religi dalam Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Badan Peltihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial, 2003, h. 97
3. Tahap – Tahap Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Tahap–tahap yang harus dilalui tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku
sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kesadaran tinggi.
b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,
kecakapan-keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran didalam
pembangunan. c.
Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan- keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan
inlovatif untuk mengantarkan kemandirian.
25
Tahap pertama merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan bagi para remaja putus sekolah. Pada tahap ini pihak pemberdaya pihak panti yang
terdiri dari kepala panti dan staf-stafnya dan juga bekerja sama dengan pihak lain seperti kepolisian, RT dan RW setempat berusaha menciptakan prakondisi, supaya
dapat memfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran akan kondisinya saat itu, dan dengan demikian
akan dapat merangsang kesadaran mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
25
http:anshorfazafauzan.blogspot.com200906pemberdayaan-masyarakat.html diakses
tanggal 30 Agustus 2009.
Pada tahap kedua remaja tersebut akan menjalani proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapan-keterampilan yang memiliki relevansi dengan apa
yang menjadi tuntutan kebutuhan tersebut. Sehingga akan bertambah wawasan dan kecakapan-keterampilan dasar yang mereka butuhkan.
Tahap ketiga adalah tahap pengayaan atau peningkatan intelektualitas dan kecakapan keterampilan yang diperlukan, agar mereka dapat membentuk
kemampuan kemandirian. Apabila mereka telah mencapai tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan.
B. Keterampilan Otomotif 1. Pengertian Keterampilan