Pelayanan sosial yang diberikan kepada remaja itu sendiri adalah proses bantuan atau pertolongan yang dilakukan secara terarah terencana, dan sistimatis
kepada para remaja yang menjamin dirinya berkemampuan melaksanakan fungsi sosialnya secara memadai atas dasar profesionalisme. Pelayanan tersebut
mencangkup bimbingan sosial, psiko-sosial, mental, fisik dan bimbingan keterampilan yang dilaksanakan dalam waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan
dan masalah.
53
2. Tugas dan Fungsi Panti Sosial
Tugas dan tanggung jawab panti sosial mencakup empat kategori.
54
a. Panti bertugas untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial
penyandang masalah dengan melakukan deteksi dan pencegahan sedini mungkin
b. Panti bertugas melakukan rehabilitasi sosial untuk memulihkan rasa
percaya diri, dan tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya, dan meningkatkan kemampuan kerja fisik dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk mendukung kemandiriannya di masyarakat. c.
Panti bertugas untuk mengembalikan para peserta ke masyarakat melalui penyiapan sosial, penyiapan masyarakat agar mengerti dan mau menerima
kehadiran kembali mereka dan membantu penyaluran mereka ke berbagai sektor kerja dan usaha produktif.
d. Panti bertugas melakukan pengembangan individu dan keluarga, seperti
mendorong peningkatan taraf kesejahteraan pribadinya, meningkatkan rasa
53
Direktur Bina Pelayanan Sosial Anak, Pedoman Penyelenggaraan Panti Sosial Bina Remaja
, Jakarta: Departeman Sosial RI, 2002, h. 3-4
54
Diakses dari Makalah Dinas Sosial Bintal Kesos tahun 2003 s.d 2005
tanggung jawab sosial untuk berpartisipasi aktif di tengah masyarakat, mendorong partisipasi masyarakat untuk menciptakan iklim yang
mendukung pemulihan, dan memfasilitas dukungan psiko-sosial dari keluarganya.
Panti sosial memiliki beberapa fungsi utama, antara lain: sebagai tempat penyebaran layanan, pengembangan kesempatan kerja, pusat informasi
kesejahteraan sosial, tempat rujukan bagi pelayanan rehabilitasi dari lembaga rehabilitasi tempat di bawahnya dalam sistem rujukan referral system dan
tempat pelatihan keterampilan. Gambaran tanggung jawab dan fungsi panti-panti sosial di atas jelas sangat strategis. Namun, hal-hal tersebut hanya akan dapat
dilaksanakan dengan baik jika seluruh komponen yang terlibat dalam managemen panti, sumber daya profesional yang ada di dalamnya, sarana dan prasarananya,
serta teknologi yang dimilikinya sudah sesuai dengan tingkat kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
55
Ada 2 macam standar panti sosial, yaitu standar umum dan standar khusus. Standar umum adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinerja tertentu yang
perlu dibenahi bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial jenis apapun. Mencakup aspek kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pembiayaan,
pelayanan sosial dasar, dan monitoring-evaluasi. Sedangkan standar khusus adalah ketentuan yang memuat hal-hal tertentu yang perlu dibenahi bagi
penyelenggaraan sebuah panti sosial dan atau lembaga pelayanan sosial lainnya yang sejenis sesuai dengan karakteristik panti sosial.
56
55
www.perencanaan.depsos.go.id diakses tanggal 27 Oktober 2009
56
www.dinsos.pemdadiy.go.id diakses tanggal 27 Oktober 2009
BAB III Metodologi Penelitian
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor, pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif dalam berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan prilaku yang diamati.
57
Menurut Nawawi pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi dari kondisi sewajarnya dalam
kehidupan suatu objek dan dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis ataupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan
mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.
58
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi
mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh Panti Sosial Bina Remaja PSBR Taruna Jaya Tebet dalam
memberikan program Keterampilan Otomotif bagi para remaja putus sekolah. Selain itu pendekatan kualitatif bertujuan menguji atau membuktikan kebenaran
57
Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 30.
58
Nawawi Hadari, instrument Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1992, h. 209