Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel. 3.12 Uji Asumsi Klasik 3.12.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh sebab itu Santoso 2001, menyatakan “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”. Uji normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan normal.

3.12.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2001, “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel ortogonal Universitas Sumatera Utara adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinearitas.

3.12.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso 2001, uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Menurut Gujarati dalam Ghozali, 2001 bahwa “salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen “Uji Glejser” dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT FedEx Cabang Medan PT FedEx atau RPX Domestic merupakan perusahaan jasa angkutan domestik yang berada di Indonesia, berdiri tanggal 11 Mei 1999 berdasarkan akta notaris secara resmi pada tanggal 1 Juli 1999 memulai kegiatan operasionalnya. Dimulai dengan pembenahan administrasi bank serta perijinan kantor, dilanjutkan dengan mendukung pengiriman dokumen FedEx keseluruh wilayah satelit dengan menggunakan transportasi darat pada bulan Agustus 1999. Pada bulan September, RPX Domestic merambah jasa layanannya dengan melayani Kota Bandung secara pulang pergi. Bahkan pada bulan Oktober 1999, RPX Domestic meningkatkan pelayanan mereka dengan menangani pengiriman barang FedEx dari daerah menuju Jakarta atau sebaliknya. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, maka pada bulan januari 2001 RPX Domestic secara resmi memproklamirkan keberadaannya secara luas. Fokus dari kegiatannya adalah transportasi domestik, maka dari itu ditawarkan pula sistem informasi yang disebut REPSI Repex Sistem, yaitu system informasi guna pelacakan barang. Pada tahun 2002 REPSI disempurnakan dengan sistem baru yang disebut DELTA Domestic Electronic Tracking Aplication yang berfungsi agar pelanggan dapat mengetahui keberadaan paket yang dikirimnya kapan saja. DELTA juga mengintegrasikan seluruh sistem 50 Universitas Sumatera Utara