yang menggunakan pasta gigi tersebut, yang artinya adalah bertambahnya konsumen baru yang akan menjadi pengguna pasta gigi Pepsodent, yang dalam
hal ini telah terjadi word of mouth marketing WOMM. Peneliti memilih kampus Politeknik Negeri Medan sebagai lokasi
penelitian dan mahasiswai sebagai objek penelitian karena peneliti
mempertimbangkan kecenderungan “homophily” yaitu kecenderungan orang untuk bergaul dengan orang yang sama dengan orang tersebut. Ini merupakan
prinsip fundamental jaringan dimana pemasaran dari mulut ke mulut word of mouth marketing dapat berlangsung Rosen, 2004:78. Peneliti percaya bahwa
word of mouth terjadi antarmahasiwa dan mahasiwa juga memiliki persepsi tersendiri terhadap kualitas sebuah produk.
Berkaitan dengan fenomena diatas, akan diteliti lebih lanjut apakah pemasaran dari mulut ke mulut dan persepsi kualitas berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh pemasaran dari mulut ke mulut word of mouth
marketing dan persepsi kualitas perceived quality terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk pasta gigi Pepsodent?
C. Kerangka Konseptual
Menurut Mowen dan Minor 2002: 180 Komunikasi dari mulut ke mulut word of mouth communication mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran,
atau ide- ide antara dua konsumen atau lebih, yang tak satupun merupakan sumber
Universitas Sumatera Utara
pemasaran. Komunikasi dari mulut ke mulut mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perilaku pembelian konsumen.
Harus dipahami bahwa adanya komunikasi dari mulut ke mulut dimana- mana disebabkan oleh kebutuhan pengirim dan penerima informasi. Para
penerima mungkin menghendaki informasi dari mulut ke mulut karena mereka tidak percaya kepada iklan dan pesan penjualan. Atau mungkin mencari informasi
tambahan untuk mengurangi kecemasan mereka mengenai pembelian resiko. Menurut Durianto 2001:96 perceived quality adalah sebagai persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku
yang berbeda. Setiadi, 2003:416 Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. Dimana dalam hal ini,
konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran mereka, dan dengan dengan demikian “memecahkan
masalahnya. Berdasarkan teori- teori yang dikemukakan, model kerangka konseptual
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Mowen dan Minor 2002, Durianto 2001 dan Setiadi 2003
Pemasaran dari mulut ke mulut
Persepsi Kualitas Keputusan Pembelian
Konsumen
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis