Cerai Talak Macam-macam perceraian dan Tata caranya

4. Mula-mula ditalak dengan talak satu,. Selama dalam masa iddah ditalak lagi dengan talak satu, dan selama masa iddah belum habis ditalak dengan talak satu, atau mula-mula ditalak dengan talak satu, kemudian dalam masa iddah ditalak dua, atau sebaliknya. 52 Menurut undang-undang No I tahun 1974 tentang perkawinan, macam-macam perkawinan terbagi dalam dua macam, yaitu cerai talak dan cerai gugat. Dari ketentuan- ketentuan tntang perceraian dalam Undang-undang No I tahun 1974 tentang perkwainan pasal 39-41 dan tata cara perceraian dan peraturan pelaksanaan yaitu PP No 9 Tahun 1075 pasal 14-36- jo. Kompilasi Hukum Islam pasal 114 jo. Undang-undang No 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama, dapat ditarik kesimpulan bahwa perceraian terbagi menjadi dua macam, yaitu cerai talak dan cerai gugat. 53 Menurut pasal 114 Kompilasi Hukum Islam, menyatakan bahwa putusnya perkawinan yang disahkan karena percerain dapat terjadi karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian. Undang-undang membedakan antara perceraian atas kehendak suami dan perceraian atas kehendak istri. Hal ini karena karakteristik hukum Islam dalam perceraian memang menhendaki demikian, sehingga proses perceraian atats kehendak suami berbeda dengan perceraianatas kehendak isteri istri. 54

1. Cerai Talak

52 Ibid, h. 25 53 K. wantjik saleh, hukum perkawinan indonesia,Jakarta: Ghalia Indah, 1978, cet. 5, h. 37 54 A. mukrito, praktek perkara perdata pada peradilan agama,Jakarta: Pustaka Pelajar, 2000, cet. 3, h. 206 Cerai talak adalah cerai yang dijatuhkan oleh suami terhadap isterinya, sehingga perkawinan menjadi putus, dalam bahasa fiqh cerai seperti ini disebu t “Talak”. 55 Cerai talak adalah cerai yang dijatuhkan oleh suami terhadap istrinya, sehingga perkawinan menjadi putus, ialah bahasa fiqih, cerai seperti ini disebut “talak” istilah cerai talak terdapat pada dalam PP No 9 Tahun 1975 Pasal 14 Yang Merupakan Penegasa Dari Pasal 39 UU perkawinan No I tahun 1974, cerai talak ini hanya khusus untuk yang beragama Islam seperti dirumuskan dalam 14 PP No 9 Tahun 1975 sebagai berikut: “ seorang suami yang telah melangsungkan perkawinan menurut agama islam yang akan menceraikan istrinya, mengajukan surat kepada Pengadilan ditempat tinggalnya yang berisi pemberitahuan kepada pengadilan diadakan sidang untuk keperluan itu. Dalam Kompilasai Hukum Islam pasal 117 disebutkan bahwa talak adalah ikrar suami dihadapan siding Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan, dengan cara sebagaimana dimaksud dalam pasal 129, 130, dan 131. 56 Tata cara cerai talak diantaranya sebagai berikut : a Seorang suami yang akan mengajukan permohonan, baik lisan, maupun tertulis, kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal isteri, dan dengan alasannya, serta Seorang suami yang akan mengajukan talak kepada isterinya harus meminta agar diadakan sidang untuk keperluan itu. b keputusan tersebut dapat meminta upaya banding atau kasasi. c Pengadilan Agama yang bersangkutan mempelajari permohonan tersebut, kemudian dalam waktu yang selambat-lambatnya tiga puluh hari memanggil 55 Departemen agama RI, Tanya jawab kompilasi hukum islam, Jakarta : PT. RIENEKA CIPTA, 1992, cet, 1. H. 274. 56 K. Wanjtik saleh, op. cit. h. 38 pemohon dan isterinya untuk meminta penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan maksud menjatuhkan talak. d Setelah Pengadilan Agama tidak berhasil menasehati kedua belah pihak, dan ternyata cukup alasan untuk menjatuhkan talak, serta yang bersangkutan tidak mungkin akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, Pengadilan Agama dapat menjatuhkan putusan tentang izin bagi suami untuk mengikrarkan talak. e Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, suami mengikrarkan talaknya di depan sidang Pengadilan Agama yang dihadiri oleh isteri atau nkuasanya. f Apabila suami tidak mengucapkan ikrar talak dalam tempo 6 enam bulan terhitung sejak putusan Pengadilan Agama, tentang izin ikrar talak baginya yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka hak suami untuk mengikrarkan talak gugur, dan ikatan perkawinan tetap utuh. g Setelah sidang menyatakan ikrar talak, Pengadilan Agama membuat penetapan tentang terjadinya talak, dalam rangkap 4 empat yang merupakan bukti perceraian bagi bekas suami dan isteri, Helai pertama beserta surat ikrar talak dikirimkan kepada pegawai pencatat nikah yang mewilayahi tempat tinggal suami untuk diadakan pencatatan, Helai kedua dan ketiga masing-masing diberikan kepada suami, isteri, dan Helai keempat disimpan oleh Pengadilan Agama. h Gugatan cerai talak ini dapat di kabulkan atau ditolak oleh Pengadilan Agama. 57 57 Kompilasi Hukum Islam pasal 129, 130, 131 Permohonan cerai talak meskipun berbentuk permohonan tetapi pada hakikatnya adalah kontensius, karena didalamnya mengandung unsur sengketa, oleh sebab itu, harus di proses sebagai perkara kontensius untuk melindungi hak-hak isteridalam mencari upaya hukum dan keadilan. 58 Dari ketentuan diatas dalam hubungan dan pelaksanaannya, jelas bahwa pengajuan pemberitahuan keinginan cerai itu harus dilakukan denga cara tertulis surat ke Pengadilan Agama dengan maksud agar persoalan yang diadukan lebi jelas. Perlu juga ditegaskan disini, bahwa keinginann tersebut berasal dari pihak suami, dan yang diajukan itu bukanlah suatu “surat permohonan” tapi surat pemberitahuan” yang memberitahukan bahwa ia akan menceraikan istrinya dan untuk itu ia meminta kepada Pengadilan Agama agar mengadakan sidang untuk menyaksikan perceraian itu, agar perceraiannya itu mempunyai kekuatan hukum. Permohonan cerai talak meskipun berbentuk permohonan tetapi pada hakikatnya adalah kontesius, karena di dalamnya mengandung unsur sengketa, oleh sebab itu, harus diproses sebagai perkara kontesisus untuk melindungi hak-hak istri dalam mencari upaya hukum dan keadilan.

2. Cerai gugat