Pelaksanaan perceraian PERCERAIAN DIBAWAH TANGAN

BAB IV PERCERAIAN DIBAWAH TANGAN

A. Pelaksanaan perceraian

Telah diuraikan sebelumnya bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha untuk mendamaikan dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Maka pengadilan melanjutkan dengan sidang gugatan perceraian yang diajukan oleh suami atau isteri atau kuasanya kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. 78 Adapun pelaksanaan perceraian yang dilakukan suami isteri di kecamatan ciomas, sebagaimana hasil penelitian yang penulis lakukan di kecamatan ciomas baik melalui aparat kelurahan, aparat kecamatan, ketua KUA, dan pemerintah baik yang yudisial maupun eksekutif. Dan juga tokoh masyarakat setampat,secara singkat penulis uraikan perceraian diluar pengadilan agama tersebut. 79 78 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Pasal 39. 79 Wawancara pribadi dengan ketua pengadilan agama, seksi bagian urais kementrian agama serang, kepala KUA dan aparat kecamatan. Dalam melaksanakan perceraian, masyarakat di kecamatan ciomas melalui beberapa cara, ini dikarenakan berbeda wilayah dari satu desa ke desa lainnya, diantaranya akan penulis uraikan satu persatu, tata cara perceraian masyarakat ciomas tersebut, yaitu : Pertama : pada pasangan suami isteri yang melakukan perceraian itu biasanya mereka yang pertama mendatangi bapak RT setempat disana mereka mengemukakan alasan-alasan kenapa mereka ingin bercerai, dalam hal ini RT mewakili tugas seorang hakim yakni berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang sedang bersengketa dengan segala cara, tetapi bilamana RT setempat tidak mampu lagi untuk membujuk mendamaikan kembali kedua belah pihak untuk hidup rukun, maka biasanya bapak RT menghadirkan RW setempat. Tugas RW dalam hal ini sama halnya seperti RT yaitu berembukbermusyawarah dengan RT untuk berusaha bermusyawarah dengan RT untuk berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang bersengketa. 80 Kedua : pada pasangan suami isteri yang melakukan perceraian itu ada yang melakukan perceraian di depan keluarga saja sebagai saksinya, dan tidak melapor ke RT lagi. Ketiga : pada pasangan suami isteri ada yang becerai lewat penghulu atau tokoh masyarakat bisa disebut kiyai. Pada hal ini penghulu dan masyarakat beperan sebagai RT dan RW yakni berusaha mendamaikan kedua belah pihak. Apabila tidak ditemukan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mendamaikan, maka penghulu atau tokoh masyarakat meminta keterangan dahulu kepada saksi, guna mengetahui kebenaran- kebenaran pada pihak yang bersangkutan. 81 80 Wawancara pribadi dengan masyarakat dan RT. Ciomas, 4-5 januari 2011 81 Hasil survey pada masyarakat ciomas serang banten Apabila hal ini para saksi memberikan keterangan yang sama seperti yang dijelaskan oleh para pihak yang bersengketa, maka penghulu dan tokoh masyarakat kembali mengkonfirmasikan hal ini pada para pihak yang bersengketa. Setelah hal ini dilakukan dan para pihak yang bersangkutan masih tetap pada pendirianya yakni ingin bercerai maka penghulu dan tokoh masyarakat mengambil keputusan perceraian dengan lisan yang didengarkan oleh para saksi dan pihak isteri yang bersengketa, dengan demikian demikian kedua belah pihak telah bercerai dan berakhirlah hubungan perkawinan mereka. Perlu diketahui perceraian mereka hanya dilakukan secara lisan tidak tertulis, tetapi apabila salah satu pihak yang bersengketa pada putusan perceraian tidak hadir maka penghulu atau tokoh masyarakat membuat surat pernyataan cerai untuk disampaikan kepada pihak yang tidak hadir. 82 Perlu diketahui juga masyarakat ciomas dalam melaksanakan perceraian apabila datang ke tempat RT atau laporan,dan hanya sekedar memberikan sesuatu baik yang berbentuk uang atau barang-barang, bisa makanan, kopi, gula dan lain-lain hanya untuk sekedar memberikan penghormatan pada RT tersebut. tidak di pungut biaya apapun, hanya diberikan surat keterangan perceraian. Berikut contoh surat pernyataan cerai yang dimiliki masing-masing RT yang ada di kecmatan ciomas dapat dilihat pada lembaran lampiran.

B. Faktor Penyebab Perceraian.