Ciri Khas dan Kurikulum Pesantren Salaf

C. Kajian yang Relevan

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan kajian yang relevan selama proses penelitian dan penulisan, yang membahas Pondok Pesantren Qotrun Nada. Terdapat dalam jurnal dan juga terdapat dalam artikel dan Skripsi,tesis diantaranya tesis yang ditulis oleh Hendra Hidayat,S.H.I “Efektivitas penerapan metode Amtsilati terhadap Siswa MA Pondok Pesantren Qotrun Nada ”. Di dalam tesis ini Hendra Hidayat memaparkan Mengenai Pelaksanaan metode amtsilati cara cepat membaca kitab kuning karangan kyai Taufiqul Hakim Jepara di Pondok Pesantren Qotrun Nada. 68 Artikel yang ditulis oleh Achyanudin Syakier dengan judul “All About Qotun nada”. Dalam artikel ini dimuat sejarah Qotrun Nada sampai dengan harapan dan cita-cita yang diharapkan kedepannya . 68 Hendra Hidayat, “Efektivitas penerapan metode Amtsilati terhadap Siswa MA Pondok Pesantren Qotrun Nada, Tesis pada Pasca Sarjana UIK Bogor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah Pondok Pesantren Qotrun Nada yang berlokasi di RT.0203, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. 2. waktu penelitian ini dilaksanakan Tanggal 29 September 2013 sd 25 Desember 2013

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dan metode yang digunakan Metode Deskriptif. Yaitu penelitian yang datanya berbentuk kata- kata atau gambar daripada angka-angka, sehingga tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. 69 Ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian lapangan. Dalam melakukan penelitian lapangan ini, digunakan beberapa teknik mengumpulkan data-data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan Library Receach Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data atau teori dari berbagai sumber seperti buku, majalah, atau sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan field research Penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek penelitian yaitu Pondok Pesantren Qotrun Nada, penulis juga berusaha mencari dan menemukan jawaban dari penulisan skripsi ini, yakni sumber 69 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. 2, h. 3. dan profil dan juga alasan pihak pesantren dalam menerapkan kedua sistem tersebut. C. Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam proses menemukan dan mengumpulkan data tentunya harus tercipta sebuah harmonisasi hubungan peneliti dengan informan sehingga tercipta hubungan yang baik diantara keduanya. Menurut Sparadley ada beberapa tahapan untuk menciptakan harmonisasi yang baik antara peneliti dan informan, tahapan- tahapan itu adalah Apprehenssion, ekploration, cooperation, dan participation. 1 Apprehenssion. Pada tahap ini antara peneliti dan objek penelitian atau informan belum saling mengenal. Untuk melewati tahap ini dengan memuaskan, maka peneliti harus melakukan upaya secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi cara berfikir dan minat objek penelitian atau informan. Untuk selanjutnya juga selalu berupaya agar kontak personal setiap saat terjadi dengan informan. 2 Eksplorasi. Pada tahap ini antara peneliti dan informan lebih jauh saling melacak latar belakang keduanya, sehingga tidak jarang muncul interaksi saling uji, saling lacak kemampuan, jalan pikiran, kepercayaan, serta asal-usul. Dalam menghadapi kondisi ini, peneliti harus menciptakan kondisi yang amat menguntungkan terhadap tujuan peneliti berada di tempat penelitian 3 Cooperation. Pada tahap ini antara peneliti dan informan saling percaya, saling menerima, sehingga informan bersedia bekerjasama dengan peneliti untuk membantu jalannya tugas peneliti. 4 Participation. Pada tahap ini setelah informan bersedia bekerjasama biasanya dilanjutkan dengan upaya-upaya konkret untuk berpartisipasi membantu peneliti menghimpun informasi yang dibutuhkan. 70 Dengan tahapan prosedur pengumpulan data tersebut dapat dikatakan bahwa studi tokoh pada umumnya menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. 70 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3, h. 137-138. a. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek atau informan penelitian untuk mendapatkan jawaban. 71 Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi, yaitu cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai. 72 Wawancara tidak hanya sekedar percakapan biasa, dalam wawancara diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus, dan tepat, dan kemampuan untuk mendapatkan pokok pikiran orang lain dengan cepat. 73 Metode wawancara yang yang digunakan dalam studi tokoh dapat dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur artinya responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran-pikirannya, pandangan, perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi kemudian, setelah peneliti memperoleh keterangan-keterangan, peneliti dapat mengadakan wawancara yang lebih berstruktur yang disusun berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh responden. 74 Sedangkan wawancara secara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, sehingga kekhasan wawancara mendalam keterlibatannya dalam kehidupan informan. 75 71 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001, Cet. 1, h. 1270. 72 Masri Singarimbun, Sofian Efendi Penyunting, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1989, h. 192. 73 S. Nasution, Metode Research, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, Cet. 6, h. 114. 74 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1988, h. 72. 75 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3, h. 108.