Kajian yang Relevan KAJIAN TEORITIS

a. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek atau informan penelitian untuk mendapatkan jawaban. 71 Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi, yaitu cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai. 72 Wawancara tidak hanya sekedar percakapan biasa, dalam wawancara diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus, dan tepat, dan kemampuan untuk mendapatkan pokok pikiran orang lain dengan cepat. 73 Metode wawancara yang yang digunakan dalam studi tokoh dapat dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur artinya responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran-pikirannya, pandangan, perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi kemudian, setelah peneliti memperoleh keterangan-keterangan, peneliti dapat mengadakan wawancara yang lebih berstruktur yang disusun berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh responden. 74 Sedangkan wawancara secara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, sehingga kekhasan wawancara mendalam keterlibatannya dalam kehidupan informan. 75 71 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001, Cet. 1, h. 1270. 72 Masri Singarimbun, Sofian Efendi Penyunting, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1989, h. 192. 73 S. Nasution, Metode Research, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, Cet. 6, h. 114. 74 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1988, h. 72. 75 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3, h. 108. Adapun informan yang akan diwawancarai dalam skripsi ini adalah Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun Nada Bapak.K.H.Drs.Burhanudin Marzuki, serta pihak-pihak lain yang besangkutan dengan penulisan skripsi ini, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan, sehingga kemudian data yang diperoleh peneiti adalah data yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. b. Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, laporan, artefak dan foto. Sifat yang utama pada data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu silam. Secara detail, bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi, surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flasdisk, dan data yang tersimpan di web site. 76 c. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. 77 Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan itu terjadi. Data itu diperoleh berkat adanya peneliti di lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung. 78 Adapun teknik pengolahan data, setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi data-data yang relevan dan yang 76 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kecana Prenada Media Group, 2011, Cet. 1, h. 141. 77 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3,h. 116. 78 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Tarsito, 1988, h. 59.