Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Adapun informan yang akan diwawancarai dalam skripsi ini adalah Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun Nada Bapak.K.H.Drs.Burhanudin Marzuki, serta pihak-pihak lain yang besangkutan dengan penulisan skripsi ini, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan, sehingga kemudian data yang diperoleh peneiti adalah data yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. b. Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, laporan, artefak dan foto. Sifat yang utama pada data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu silam. Secara detail, bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi, surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flasdisk, dan data yang tersimpan di web site. 76 c. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. 77 Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan itu terjadi. Data itu diperoleh berkat adanya peneliti di lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung. 78 Adapun teknik pengolahan data, setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi data-data yang relevan dan yang 76 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kecana Prenada Media Group, 2011, Cet. 1, h. 141. 77 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3,h. 116. 78 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Tarsito, 1988, h. 59. mendukung pokok bahasan, untuk selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh.

D. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data pada skripsi ini dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu: 1. Kredibilitas data Kriteria kredibilitas melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perspektif partisipan dalam penelitian tersebut. Strateginya meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi mengecek keabsahan data dengan memanfaatkan berbagai sumber dari luar data sebagi bahan perbandingan, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheking. 2. Transferabilitas. Dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada semua orang untuk membaca laporan penelitian sementara yang telah dihasilkan oleh peneliti, kemudian pembaca diminta untuk menilai substansi penelitian tersebut dalam kaitannya dengan fokus penelitian. Peneliti dapat meningkatkan trransferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut. Dengan kata lain apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependabilitas Data Apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Artinya apakah peneliti akan memperoleh hasil yang sama jika peneliti melakukan pengamatan yang sama untuk kedua kalinya. 79 4. Konfirmabilitas 79 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. 2, h. 79-80. Apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. 80

E. Analisa Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi yang lain yang telah terkumpul untuk meningkatkan pemahaman peneliti mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang sudah ditemukannya kepada orang lain. 81 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Analisis Isi content analysis dalam bentuk deskriptif yaitu berupa catatan informasi faktual yang menggambarkan segala sesuatu apa adanya dan mencakup penggambaran secara rinci dan akurat terhadap berbagai dimensi yang terkait dengan semua aspek yang diteliti. Maka, di sini penulis menggambarkan permasalahan yang dibahas dengan mengambil materi-materi yang relevan dengan permasalahan, kemudian dianalisis, dipadukan, sehingga dihasilkan suatu kesimpulan. 82 80 Ibid., Emzir, ... h. 81. 81 Ibid., Emzir, ... h. 85. 82 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3, h. 155-159.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Qotrun Nada

1. Letak Geografis Pondok Pesantren Qotrun Nada

Pondok Pesantren Qotrun Nada terletak di kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Menurut letaknya kelurahan Cipayung Jaya dibatasi oleh daerah-daerah sebagai berikut : Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Pabuaran. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Cipayung. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pasir Putih. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Bojong Pondok Terong. Adapun jarak Pondok Pesantren Qotrun Nada dengan Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor + 18 KM, jarak dengan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat + 120 Km., jarak dengan pusat kota Depok + 3 Km. Sedangkan jarak dengan Ibukota Negara + 16 Km.

2. Sejarah Singkat

Pembahasan tentang Pesantren Qotrun Nada ini akan difokuskan terutama pada pembahasan mengenai latar belakang, sejarah perkembangan dan tujuan serta visi dan misi dari pengembangan sistem pesantren dengan mengkolaborasikan pendidikan salafy dan modern atau pengembangan pendidikan klasikal secara terpadu. Kemudian sistem pengajaran, administrasi dan hasil yang dicapai serta permasalahan da solusinya. Bahan-bahan pembahasan pada bab ini seluruhnya berasal dari dokumen-dokumen mengenai pasantren Qotrun Nada, akta yayasan, dokumen pengurus di lembaga pesantren termasuk hal wawancara. Qotrun Nada , sekilas memang masih asing ditelinga kita untuk nama sebuah lembaga keagamaan atau pondok pesantren karena memang terkesan unik dan aneh akan tetapi ini adalah kenyataan yang tak dapat dipungkiri lagi bahwa Qotrun Nada adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang terletak di daerah Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok Jawa Barat. Meskipun terletak didaerah yang agak terdalam dan berada persis ditepi sungai namun tidak meruntuhkan niat para santri untuk menuntut ilmu disini, dengan keyakinan yang kuat itulah yang membuat ratusan santri berkumpul dalam sebuah wadah yang selalu dinantikan hasilnya.Meskipun mereka terdiri dari keberanekaragaman daerah, adat dan budaya seperti dari daerah Jawa, Sunda, Betawi bahkan ada juga yang berasal dari Aceh dan Jambi, namun mereka semua dengan teguh memegang prinsip “Bhineeka Tunggal Ika ” sampai mereka akhirnya bersatu dalam kesatuan yang kokoh bak sebuah bangunan yang mana antara satu dengan yang lainnya saling menguatkan. 83 Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil yang hanya digunakan oleh masyarakat Cipayung untuk kegiatan mengajarkan Al Qur’an namun tanpa disangka lambat laun akhirnya Majlis Taklim ini semakin diminati oleh masyarakat Cipayung dan sekitarnya, sampai akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat maka pada tahun 1995 mulailah diadakan penerapan pendidikan islam yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam sekolah atau pada bahasa masyarakat cipayung adalah santri kalong.Santri kalong adalah santri yang pada saat itu mengikuti kegiatan pengajian kitab salafi pada waktu- waktu tertentu dan setelah selesai pengajian santri pulang kerumah masing-masing. Dikarenakan peminat santri kalong semakin banyak dan permintaan dari para wali santri agar pengajian yang selama ini diadakn agarlebih dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri diwajibkan untuk bermukim di majlis ta’lim,khusus putra bermukim disebelah kediaman kyai sedangkan khusus putri bermukim dikediaman orang tua sang kyai, yaitu al-walid H. Marzuki karena pada waktu itu belum tersedia tempat yang memadai untuk dijadikan tempat bemukim bagi para santri. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, 83 Qotrun Nada, Sejarah singkat Qotrun Nada,Bogor:Qotrun Nada,2004