HafalanDo’a-Do’a Pelaksanaan Integrasi Pesantren Salaf (Tradisional) dan Khalaf (Modern) di Pondok Pesantren Qotrun Nada

8. Kelas THS III : materi dari keals 1

f. Mufrodat Kosa Kata

Kosakata yang telah diberikan pada waktu pemberian kosakata di pagi hari dan kosa kata yang biasa diucapkan. 86 Qotrun Nada hanya ada tingkatan Mts dan MA, karena materi pelajaran hampir seluruhnya keagamaan dan system pengajaran yang menekankan metode menghafal seperti telah dijelaskan, pada dasarnya sulit untuk membedakannya. Pelaksanaan waktu belajar yang dimulai dari santri setelah shalat subuh sampai malam hari adalah jelas merupakan cikal bakal pelembagaan madrasah dan pesantren seperti yang ada sekarang ini. Madrasah dilakukan pada pagi hari dan pesantren sore dan malam hari. Dengan demikian apa yang dipaparkan di atas, bahwa meskipun pesantren Qotrun Nada telah menyesuaikan diri dengan perubahan zaman pendidikan madrasah namun masih terbatas pada klasika, sedangkan dari segi materi pelajaran maupun system pengajaran pada tahap awal ini masih bersifat traqdisional. Dari segi materi belum memasukkan pengetahuan umum secara maksimal ke dalmnya kecuali sedikit mengenai ilmu pengetahuan social yang diberikan guna melengkapi pengetahuan ssosial yang diberikan guna melengkapi pengetahuan santri dalam bermasyarakat, dan itupun masih dalam bentuk yang sederhana. Dan dari system pengajaran masih menekankan pada metode tradisional, yakni menekankan metode hafalan. Dari masa ke masa pesantren Qotrun Nada terus mengalami perkembangan kearah yang lebih maju dan lebih modern, baik dari sarana dan prasarana. Maupun dari segi sistem pendidikan dan pengajarannya. Terbukti minat masyarakat untuk menitip putra putrinya di pesantren semakin meningkat. Dengan dikembangkannya pelaaksanaan kolaborasi pendidikan salafi dan moderan yaitu perpaduan antara system persekolahan dan system pesantren, terjadi perubahan orientasi yaitu diarahkan kepada pemahaman dan penguasaan disiplin ilmu secara menyeluruh yaitu ilmu agama dan ilmu umum. 86 Fitriyadi, ketua panitia ujian, Wawancara Pribadi,13 Oktober 2013 Dengan dikembangkannya kolaborasi pendidikan ini, telah menjadikan pesantren Qotrun Nada tetap istiqomah. Pendidikan di sekolah terus berkembang dan lembaga pesantren dengan kajian kitab-kitab kuningnya tetap berjalan. Dan pesantren tetap mampu bertahan. Para santripun dengan dengan bebas dan mempunyai hak sama dengan sekolah-sekolah umum yang lain untuk memasuki perguruan-perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi keagamaan, negeri ataupun swasta. Dengan dikembangkannya kolaborasi ini jumlah santri dari tahun ke tahun terus meningkat. Minat masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka di lingkungan pesantren yang terus meningkat ini membuktikan bahwa perhatian dan respon masyarakat tetap tinggi. Masyarakat masih mengharapkan bahwa dengan sekolah di lingkungan pesantren, anak-anak mereka dapat dibina dengan lebih baik, baik dari segi ibadah ataupun akhlaknya.

F. Sistem Pengajaran, Kurikulum, Evaluasi dan Managemen

Administrasi 1. Sistem pendidikan dan pengajaran di Pesantren Qotrun Nada dibagi kedalam kelompok atau tingkatan, yaitu: a. Tingkatan Tsanawiyah diperuntukkan bagi santriyang belajar di tsanawiyah. Setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, bagi lulusan madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. b. Tingkat Aliyah diperuntukkan bagi santri yang lulus Madrasah Tsanawiyah atau SLTP. Kebanyakan santri Aliyah di pondok pesantren Qotrun Nada mereka yang asalnya dari Mts Qotrun Nada. c. Tingkat Takhasus. Diperuntukkan bagi mereka yang lulusan dari SLTP ataupun Tsanawiyah dari luar kemudian masuk kepesantren Qotrun Nada. Dalam kelompok ini sama halnya dengan Aliyah. d. Tingkat atau kelompok Pesantren, yaitu pengajian tradisional yang diperuntukkan bagi seluruh santri untuk mengaji kitab-kitab kuning yang disesuaikan dengan tingkatan sekolah. 87 87 Anwar zainudin, sekretaris Qotrun Nada, Wawancara Pribadi,13 Oktober 2013