Memfokuskan Obyek Dakwah Pada Kaum Remaja

Al-Musawwa remaja-ramaja yang perlu pembinaan akhlak. Dari permasalahan remaja yang ada dibutuhkan solusi yang dapat menekan permasalahan tersebut agar tidak berkembang, solusi yang baik ialah memberikan kegiatan-kegiatan positif untuk para remaja tersebut. untuk menarik perhatian tersebut Habib Mundzir Al-Musawwa memberikan wadah perkumpulan yaitu Majelis Rasulullah dan membuat kegiatan-kegiatan yang bisa membawa remaja-remaja kepada akhlak yang lebih baik. Tujuan utama Habib Mundzir Al-Musawwa melalui majelis Rasulullah adalah membentuk pribadi remaja yang berakhlaqul karimah. Remaja dapat memahami ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya serta menjalin ukhwah islamiyah antara jama‟ah dan masyarakat di Majelis Rasulullah ketika sedang melangsungkan acara-acara yang diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah. Dari pengkajian tujuan yang telah dirumuskan itu peneliti mamahami bahwa pengkajian tujuan yang dilakukan Habib Mundzir Al-Musawwa dari dakwah Islamiyah yaitu untuk membentuk akhlaqul karimah kepada remaja disertai menjalin ukhwah islamiyah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mempunyai nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti yang luhur. Hal tersebut bertjuan agar remaja yang berakhlaqul karimah memiliki keseimbangan antara Iman dan Taqwa IMTAQ dan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi IPTEK. “strategi merupakan hal penting dalam menjalankan suatu keinginan terlebih lagi dalam menjalankan dakwah ini, tidak mudah untuk memberikan masukan-masukan kepada remaja agar mereka bisa menyeimbangkan antara iman dan taqwa dan juga ilmu pengetahuan. Hal kedua ini harus berjalan selaras agar menjadi manusia yang di cintai Allah dan Rasul Saw, untuk itu saya menggunakan strategi dengan cara membina mereka dengan masalah aqidah dan akhlak yang diajarkan di Majeli Rasulu;lah saat taklim agar mereka berakhlaqul karimah dan bisa menyeimbangkan iman dan taqwa, kemudian mengajarkan fiqih untuk memperluas meneguhkan iman dan taqwa mereka serta memenjadikan mereka seimba ng dalam ilmu tekhnologi dunia.” 6 Berdasarkan tujuan tersebut Habib Mundzir Al-Musawwa mengambil langkah khusus agar tujuannya tersebut tercapai sesuai dengan asas fisiologis asas sosiologis, asas psychologis. Langkah khusus tersebut adalah mengadakan pengajian dengan materi-materi yang disampaikan mengutamakan pada masalah aqidah dan akhlak. Pembinaan aqidah dan akhlak merupakan pondasi atau dasar agama untuk meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar. Kemudian barulah diajarkan maslah ibadah muamalah dan materi-materi lainnya yang menyangkut dengan ajaran Islam yang seutuhnya. Banyak tentunya masyarakat muslim yang masih memberikan batas pergaulan mereka dengan non muslim, ada juga beberapa kelompok pengajian tertentu yang mengajarkan pembatasan pergaulan tersebut. hal ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya yaitu toleransi beragama. Untuk mengantisipasi atau merespon isu-isu yang beredar tentang intoleransi beragama pada kelompok-kelompok pengajian tertentu, di Majelis Rasulullah Habib Mundzir Al-Musawwa juga mengajarkan bagaimana mengembangkan sikap toleransi dan menjalin hubungan baik dengan msayarakat non muslim. Habib munzdir juga menekan kan kepada para jama‟ah agar terbentuk sehingga memiliki jiwa sosial dan solidaritas kepada non muslim, tidak menjadikan non muslim itu adalah musuh yang harus diperangi. Penanaman ini harus dilakukan terhdap para remaja juga agar remaja memeiliki sifat toleransi yang baik, serta mengetahui apa saja toleransi dalam beragama yang sesuai dengan syari‟at Islam. Sehingga pengetahuan mereka 6 Habib Mundzir Al-Musawwa, Wawancara Pribadi, Cikoko Jakarta Selatan, 27 Januari 2013, Jam 05.30 WIB. luas dan tidak mudah dipengaruhi untuk melakukan hal yang telah dilarang oleh Agama.

2. Menyusun Program-program Dakwah

Menyusun program dakawah dengan beberapa agenda keagamaan yang bertujuan agar kegiatan lebih terkonsep dengan baik, sehingga jama‟ah memiliki konsistensi terhadap apa yang akan mereka ikuti dan hal ini memberikan motivasi Habib Mundzir Al-Musawwa. Sehingga da‟i dapat menyampaikan materi dakwahnya kepada jama‟ah dengan baik dan jama‟ah dapat menerima materi dakwah juga dengan baik. Agenda yang dibuat oleh Habib Mundzir Al-Musawwa tidak hanya meliputi kegiatan rutin pengajian, namun juga peringatan-peringatan hari besar Islam serta peringatan hari besar nasional seperti kemerdekaan Indonesia yang dibalut dengan dzikir dan do‟a untuk negri yang dihadiri jama‟ah dari berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya disitu, acara pada peringatan hari besar Islam juga dihadiri dari oleh jama‟ah dari luar negeri sebagai tamu di Majelis Rasulullah, kemudian dari pemerintahn Negara Indonesia. Adapun program dakwah tersebut ialah : a. Pengajian rutin 1 Majelis Indukmingguan a Setiap Senin malam jam 20.30 sd 22.00, dalam mengkaji hadist Sahih Al- Bukhari serta membahas kitab Risalatul Jami‟ah yang dipelajari setelah membahas hadist dari kitab sahaih Al-Bukhari tentang akhlak sebagai fokus Habib Mundzir Al-Musawwa pada pembinaan akhlak. Kitab Risalatul Jami‟ah yang dibahas dikarangan oleh Habib Ahmad bin Zain bin Alwi Al-Habsy di masjid Al-Munawwar Pancoran Jakarta Selatan. b Setiap Kamis malam jam 20.30 sd 22.00, dalam mengkaji shahih Al-Bukhari dengan syarah dari Ibnu Hajar Al-Astqalani di Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Ada beberapa alasan mengapa diadakan jadawal mingguan, bulanan, serta tahunan. Pertama agar hari- hari jama‟ah pada umumnya lebih banyak melakukan kegiatan yang baik di malam hari, lebih baik ta‟lim mendapatkan ilmu dan juga mendapat pahala dan juga uang tidak terhambur-hamburkan begitu saja tanpa ada bekas yang menjadikan manfaat bagi diri sendiri. 7 Kedua, ilmu disampaikan beberapa kali dalam seminggu seiring dengan jadwal kegiatan. Cara ini dilakukan agar ilmu yang disampaikan menyakut dipikiran dan tersimpan diotak jama‟ah. Diharapkan mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat. Sehingga dakwah yang dilakukan benar-benar memiliki nilai efektivitas dan efisien ketika diimplementasikan Iqbal Tawakkal 18 tahun, crew Majelis Rasulullah. 8 2 Majelis Keliling a Majelis Akbar Setiap hari Selasa dan Rabu Tempat disesuaikan dengan jadwal undangan 7 Iqbal Tawakkal crew Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi Skretariat Majlis Rasulullahi, Jakarta, 02 Noember 2013, Jam 14.35 WIB. 8 Iqbal Tawakkal crew Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi Skretariat Majlis Rasulullahi, Jakarta, 02 November 2013, Jam 14.35 WIB. Jam 20.30 sd 22.30 b Dzikir Akbar Jalalah Setiap hari Jum‟at Tempat disesuaikan dengan undanagn Jam 20.30 sd 22.30 c Ziarah Qubra Setiap hari Sabtu Tempat disesuaikan Jam 20.30 sd 22.30 Dalam memberikan pelajaran Habib Mundzir Al-Musawwa selalu menanamkan kecintaan kepada Nabi dengan bersholawat, adapun bacaan yang dibaca sebagai pengantar bersholawat adalah kitab Ad Dhiyaullami karangan dari guru beliau Habib Umar bin Hafidh. Ini dilakukan Habib Mundzir Al-Musawwa sebagai salah satu strategi dari dakwah beliau. Keinginan untuk membentuk akahlaqul karimah remaja jama‟ah Majelis Rasulullah ditanamkan melalului dengan banyak membaca sholawat, yang sehingga dengan itu diharapkan dapat timbul kebaikan dari hasil pembacaan tersebut yang diresapi. b. PHBI Peringatan Hari Besar Islam dan Tabligh Akbar Dalam program dakwah kedua sebagai bentuk implementasi strategi dakwah Habib Mundzir Al-Musawwa yaitu mengadakan peringatan pada hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi‟rajnya Nabi Muhammad SAW, Haul Ahlul Badr disertai Nuzulul Qur‟an dan tahun baru hijriah yang acaranya diperingati di MONAS. Pada setia acara peringatan hari besar islam Habib Mundzir Al-Musawwa selalu memobilisasi masa yang didominasi anak-anak muda. Acara tabligh akabar yang diperingati adalah Idul fitri, Idul adha, Nuzulul Q ur‟aan, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra‟ Mi‟raj dan lainnya sera juga peringatan hari besar nasional seperti hari kemerdekaan dan juga tahun baru Masehi. Dalam setiap acara Tabligh Akhbar Habib Mundzir Al- Musawwa mengundang ulama-ulama yang ada di seluruh Indonesia maupun luar negri, baik itu dari kalangan habib, kiyai, ustadz, dan juga dari aparat pemerintahan yang dimaksud agar jama‟ah mengenal ulama-ulama yang ada di Indonesia atupun luar negri dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah. Hal ini juga memberikan wawasan bagi remaja jama‟ah Majelis Rasulullah dari segi silaturahmi dan ilmu. “Agar menghilangkan kebosanan dari jama‟ah remaja saya mengundang ulama-ulama untuk datang kemajelis memberikan tausyiah, ini juga dapat member pelajaran-pelajaran baru bagi saya pribadi dan jama‟ah. Cara ini saya diinstruksikan juga oleh guru mulia Habib Umar bin Hafidh beliau mengatakan sebagai ajang silaturahmi juga bagi saya dan jama‟ah, dengan ini ketika kalian berda di suatu daerah kalian bisa mampir kepada ulam-ulama setempat yang telah menjalin silaturahmi dengan ulama yang pernah singgah di Majelis Rasulullah. Hal ini telah dilalakukan oleh shabat-sahabar sang Nabi Saw agar sunnah silaturahmi selalu terjaga dengan baik sesama ummat Islam.” 9 Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan bagi para jama‟ah remaja Majelis Rasulullah. Jika biasanya pelajaran, ataupun nasihat-nasihat hanya dilakukan oleh seorang guru namun Habib Munzir melakukannya tidak sendiran, sewaktu-waktu beliau 9 Habib Mundzir Al-Musawwa, Wawancara Pribadi, Cikoko Jakarta Selatan, 27 Januari 2013, Jam 05.30 WIB. mengun dang da‟i yang masyhurdikenal oleh masyarakat luas dan juga cukup baik dari segi ilmu yang dimiliki sehingga sangat berpengaruh untuk memberi pelajaran dan nasihat-nasihat. Program dakwah ini sangat membantu bagi Habib Mundzir Al-Musawwa karena hal ini sesuai dengan asas efektifitas dan efisiensi, yaitu jadwal yang telah ditentukan hari dan jamnya membuat dakwah Habib Mundzir Al- Musawwa seimbang antara waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk pencapaian hasilnya.

3. Memanfaatkan Media Dakwah

Banyak cara yang dilakukan Habib Mundzir Al-Musawwa untuk meluaskan strategi dakwahnya, seperti dengan memanfaatkan media-media sebagai sarana. Diantara media-media tersebut adalah : a. Media Cetak Pemanfaatan media cetak dilakukan Habib Mundzir Al-Musawwa dengan menulis buku tentang kenalilah aqidahmu, agar jama‟ah remaja dapat mngetahui akhlak mereka apakah sesuai dengan syari‟at dari Nabi atau belum. Kemudian Habib Mundzir Al-Musawwa mempublikasikan dakwahnya dalam sebuah bulletin ceramah selama satu bulan. b. Audio Visual Sesuai dengan perkembangan tekhnologi audio visual maka beliau mendokumentasikan dakwahnya yang berisi ceramah-ceramah pada saat peringatan hari besar Islam, kedatangan gurunya yaitu Habib Umar bin Hfidh, perjalanan dakwah beliau sendiri dan lagu-lagu shalawat kedalam bentuk DVD. Habib Mundzir Al-Musawwa juga meggunakan media on