f. DVD dan VCD Perjalanan Dakwah di Irian Jaya terbitan Majelis
Rasulullah tahun 2008 Jakarta g.
Bulletin Ceramah Dalam Satu Bulan
6. Aktifitas-aktifitas Habib Mundzir Al-Musawwa
Kegiatan Habib Mundzir Al-Musawwa di Majelis biasanya dilakukan pada hari Senin di Masjid Al-Munawwar Pancoran Perdatam
Jakarta Selatan dan Kamis di gedung Dalalail Khairat Kebayoran Lama yang rutin waktu pengajiannya dimulai jam 20.15 WIB dan selesai jam
22.00 WIB. Selain itu juga ada pengajian keliling yang disesuaikan dengan jadwal. Jadwal tersebut biasa dibagikan saat pengajian di Masjid Al-
Munawwa.
a. Kegiatan mingguan
1 Majelis Induk
a Setiap hari Senin malam jam 20.15 sd 22.00, mengkaji Hadist
Sahih Al- Bukhari serta membahas kitab Risalatul Jami‟ah yang
dipelajari setelah membahas hadist dari kitab sahaih Al- Bukhari. Kitab
Risalatul Jami‟ah tersebut dikarangan oleh Habib Ahmad bin Zain bin Alwi Al-Habsy di masjid Al-
Munawwar Pancoran Jakarta Selatan. b
Setiap hari Kamis malam jam 20.15 sd 22.00, mengkaji hadist shahih Al-Bukhari dengan syarah dari Ibnu Hajar Al-Astqalani
di Kebayoran Lama Jakarta Selatan. 2
Majelis keliling a
Setiap hari Selasa dan Rabu malam jam 20.15 sd 22.00, Habib Mundzir memberikan tausyiah dengan nasihat-nasihat untuk
kehidupan di dunia dan akhirat,tempat disesuaikan dengan jadwal undangan
b Setiap hari Jum‟at malam jam 20.15 sd 22.00, dzikikir akbar ya
Allah seribu kali, tempat disesuaikan dengan jadwal undangan c
Setiap hari Sabtu ziarah ketempat guru-guru, habib-habib ulama-ulama besar yang ada disekitar Jakarta, dan biasanya pula
tempat pengajian dan tempat ziarah itu berbeda. Dikarenakan tempat yang berjarak jauh jalan raya dipenuhi
jama‟ah. Untuk mentertibkan lalu lintas di jalan turut membantu dari POLDA Metro Jaya, yang diminta bantuannya dari beberapa
polisi lalu lintas untuk mengawal saat jama‟ah berjalan di jalan
raya. Biasanya waktu ziarah sekitar jam 22.30 WIB menghindari kemacetan yang berkepanjangan. Tujuan dari majelis di malam
sahad ini untuk membendung remaja mengerjakan kemaksiatan yang merajalela seperti pesta narkoba, perzinahan, mabuk-
mabukan dan sebagainya, demi tercipta pemuda dan pemudi yang berakhlakul karimah.
Pada malam ahad banyak sekali orang yang melakukan perbuatan tercela tersebut. Sebab itulah majelis Rasulullah selalu
mengembangkan ide dan inovasinya untuk selalu mensyiarkan tablig akbar pada setiap malam ahadnya demi tujuan kongkrit
yakni pembentukan akhlakul karimah secara bertahap. 3
Memperingati Hari-hari Besar Islam dan Nasional Pada peringatan hari-hari besar Islam dan Nasional biasanya
Habib Mundzir Al-Musawwa membuat peringatan untuk hari-hari tersebut, menyerahkan kepada pengurus majelis Rasulullah untuk
mengaplikasikannya. Disela-sela acara pengurus atas perintah Habib Mundzir Al-Musawwa menyambungkan video lewat internet
ke Yaman Hadramaut ma‟had Darul Mustafa bertemu melalu video streaming dengan guru besar dari guru Habib Mundzir yaitu
Al-Habib Umar bin Hafidh bin Syekh Abubakar bin Salim. Menghadirkan Habib Umar bin Hafidh melalui video lewat internet
ini biasanya memberikan tasiyah singkat kepada jama‟ah yang hadir melalui layar proyektor yang telah dipasang oleh pengurus
majelis Rasulullah. Habib Umar bin Hafidh saat tausiyah dengan bahasa Arab dan diterjemahkan oleh Habib Mundzir Al-Musawwa
per kalimat.
B. Gambaran Umum Majelis Rasulullah
1. Sejarah Berdirinya Majelis Rasulullah
Nama “Majelis Rasulullah” dalam aktivitas dakwah ini berawal
ketika Habib Mundzir Al- Musawwa lulus dari Ma‟had Darul Mustafa di
Tarim Hadramaut, Yaman Selatan, pimpinan Habib Umar bin Hafidh. Beliau di Jakarta memulai dakwah pada tahun 1998 dengan mengajak
ummat muslim sama-sama belajar menganai ilmu agama agar bertaubat kepada Allah Swt dan mencintai nabi Muhammad Saw yang dengan itu
ummat ini akan mencintai sunnahnya, dan menjadikan nabi Muhammad Saw sebagai idola bagi mereka.
16
Dakwah yang dimulai dan dilakukan siang dan malam dari rumah
16
www.majelisrasulullah.org, Diunduh pada tanggal 22 september 2012 jam 08.45 item,tentang kami
ke rumah di Jakarta. Sampai-sampai ia tidur diamana saja dirumah masyarakat, bahkan Habib Mundzir pernah tertidur di teras rumah salah
seorang jama‟ahnya. Namun karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tidak ingin membangunkan penghuni rumah tersebut dikarenakan sudah
larut malam. Setelah berjalan lebih dari enam bulan, Habib Mundzir memulai
membuka majelis setiap malam selasa, mengikuti jejak gurunya Habib Umar bin Hafidh yang membuka majelis mingguan disetiap malam selasa.
Habib Mundzir pun memimpin M a‟had Assa‟adah yang diwaqafkan oleh
Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, Bogor. Setelah setahun, Habib Mundzir tidak lagi meneruskan memimpin ma‟had tersebut dan
melanjutkan dakwahnya dengan merangkul majelis-majelis di Jakarta. Sebagai langkah awal Habib mundair Melakukan dakwah, dengan ini
secara perlahan beliau bisa dikenal dengan baik . Habib Mundzir membuka majelis setiap malam Selasa dari rumah
kerumah, mengajarkan fiqih dasar, namun tampak umat kurang bersemangat menerima bimbingannya. Habib Mundzir tidak berputus asa
karena hal tersebut, beliau terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah
nabi Muhammad Saw. Maka Habib Mundzir mengubah cara penyampaiannya, ia tidak lagi membahas permasalahan fiqih, dan
kerumitannya, melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari hadits-hadits Rasulullah Saw
dan ayat Al Qur‟an dengan Amar Ma‟ruf Nahi Munkar.