Kegiatan mingguan Aktifitas-aktifitas Habib Mundzir Al-Musawwa
Beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa sastra, dipadu kelembutan Ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta yang
kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasulullah Saw sebagai idola mereka. Maka seiring waktu yang berganti
jam‟ah pun semakin bertambah dan semakin banyak hingga ia memindahkan yang
tadinya dari rumah-kerumah menjadi dari Mushola ke Mushola, lalu Mushola pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat. Sebab
kepadatan jama‟ah yang terus meningkat maka Habib Mundzir memindahkan majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian.
17
Mulailah timbul permintaan agar majelis ini diberi nama, jam‟ah menyarankan bahwa nama majelis adalah
“Majelis Habib Mundzir Al- Musawwa”, namun Habib Mundzir menolak dan menjawabnya dengan
polos nama maje lis adalah “Majelis Rasulullah”. Tidak ada yang
dibicarakan selain ajaran Rasulullah, membimbing mereka untuk mencintai Allah dan RasulNya. Pada dasarnya semua majelis taklim
adalah adalah majelisnya Rasulullah Saw.
18
Maka Habib Mundzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid Raya Al-Munawwar
Pancoran Jakarta Selatan, masjid raya At-Taqwa di Pasar Minggu Jakarta Selatan, masjid Raya At-Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, da
n Ma‟had Darul Ishlah Pimpinan KH. Amir Hamzah di jalan Raya Buncit Kalibata
Pulo. Namun karena yang hadir semakin terus bertambah sehingga apabila tempat sering berpindah-
pindah kasian jama‟ah yang tidak memiliki
17
www.majelisrasulullah.org, Diunduh pada tanggal 22 september 2012 jam 08.45 item,tentang kami
18
Ibid.
kendaraan. Habib Mundzir akhirnya memutuskan memutuskan majelis taklim malam selasa hanya di masjid raya Al Munawwar Pancoran Jakarta
Selatan.
19
Kini majelis taklim malam selasa dihadiri jama‟ah berkisar 10.000 hadirin setiap minggunya, Habib Mundzir juga meluaskan dakwahnya
dibeberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya, hingga mencapai seluruh wilayah pulau Jawa. Majelis Rasulullah tersebar disepanjang pantai pulau
Jawa dan Pantai Selatan, dan terus meluas sampai ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan telah ke luar Negri sperti Singapura, Malaysia, demikian
pula disatsiun-stasiun TV swasta, bahkan VCD, majalah bulanan, dan kini dianugrahi Iliahi telah merestui majelis Rasulullah untuk meluas hingga ke
jaringan sosial internet dengan nama asalnya “website majelis Rasulullah”.