Teknik Pemeriksaan Kepercayaan METODOLOGI PENELITIAN
pelaku ekonomi 10.
Mendeskripsikan koperasi
sebagai pelaku ekonomi 10, 24, 28, 38, 44, 47
25, 26, 27, 29, 39, 11.
Menjelaskan pengertian
pemerintah sebagai
pelaku ekonomi
17
12. Mengidentifikasikan
peranan pemerintah
sebagai pelaku
ekonomi 4, 19, 34, 35, 41, 48
13, 18, 34, 36, 40
13. Mengidentifikasikan
masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi
20, 21, 22
14. Mendeskripsikan
koperasi sebagai pelaku ekonomi
10, 24, 28, 38, 44, 47 25, 26, 27, 29, 39,
Jumlah 29
21
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang
dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini berarti apabila
soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap sama. Instrumen disebut reliabil mengandung arti bahwa
instrument tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.
4
- ∑
Keterangan : r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan n
= jumlah butir soal dalam perangkat tes
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, Cet. II, h. 100
s = standar deviasi skor-skor tes
p = proporsi subjek yang menjawab item benar
q = proporsi subjek yang menjawab item salah
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
Tabel 3.3 Interprestasi tingkat realibilitas instrumen
5
Nilai koefisien korelasi Interprestasi
0,800 – 0,999 0,600 – 0,799
0,400 – 0,599 0,200 – 0,399
0,200 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
Namun dalam penelitian ini perhitungan Reliabilitas menggunakan program ANATES.
Instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan perhitungan ANATES. Reliabilitas soal pada uji validitas adalah 0,75 Kriteria tinggi.
Hasil di atas menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
yang sudah dapat dipercaya akan menghasilka data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kalipun diambil akan tetap sama.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 9, h.96-97
3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran merupakan suatu proporsi atau perbandingan antara
siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 sampai 1,0. Semakin besar indeks
kesukarannya menunjukkan semakin sulit burtir soal.
6
=
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat dalam
Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran TK Interprestasi atau Penafsiran TK
TK 0,30 Sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
TK 0,70 Mudah
6
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakart : PT Bumi Aksara, 2010, Cet. II, h. 208
0,70 ≤ TK ≤ 1 Sangat Mudah
Namun dalam penelitian ini perhitungan Tingkat Kesukaran menggunakan program ANATES. Tingkat kesukaran dalam penelitian ini
terdapat dari 50 soal yang diuji cobakan terdapat 2 soal sukar, 31 soal sedang, 15 soal mudah, dan 2 soal sangat mudah.
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah.
7
Rumus yang digunakan:
8
= −
= −
Keterangan: J
= Jumlah peserta tes J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P
sebagai indeks kesukaran =
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan interprestasi DP sebagaimana terdapat dalam Tabel 3.4 Berikut :
7
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 6, h.183
8
Ibid., h.186.
Tabel 3.5 Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda DP
Daya Pembeda DP Interprestasi atau penafsiran DP
DP ≥ 0,70 Baik sekali
0,40 ≤ DP 0,70 Baik
0,20 ≤ DP 0,40 Cukup
DP 0,20 Jelek
Namun dalam penelitian ini perhitungan Daya Pembeda menggunakan program ANATES. Daya pembeda pada penelitian ini memiliki daya
pembeda cukup baik. Dalam 50 soal yang diujikan terdapat 4 soal dengan kriteria daya pembeda “Baik Sekali” butir soal nomer : 1, 7, 8, 17 , 18 soal
dengan kriteria daya pembeda “Baik” butir soal nomer : 2, 3, 4, 6, 10, 11, 12, 19, 22, 24, 28, 30, 35, 38, 41, 47, 48, 49, 17 soal dengan kriteria daya
pembeda “Cukup” butir soal nomer : 5, 13, 14, 16, 20, 21, 25, 26, 32, 33, 36, 39, 40, 42, 44, 46, 50 dan 11 soal dengan kriteria daya pembeda “Jelek”
butir soal nomer : 9, 15, 18, 23, 27, 29, 31, 34, 37, 43, 45.