Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.1 Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mutu ekstrak. Faktor- faktor itu diantaranya Anonim, 2000 : 1. Faktor biologi Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal yaitu tumbuhan obatnya dan khusus dipandang dari segi biologi. Faktor biologi, baik untuk bahan dari tumbuhan obat hasil budidaya kultivar ataupun dari tumbuhan liar wild crop yang meliputi beberapa hal yaitu Anonim, 2000 : a. Identitas jenis spesies Jenis tumbuhan dari sudut keragaman hayati dapat dikonfirmasi sampai informasi genetik sebagai faktor internal untuk validasi jenis spesies. b. Lokasi tumbuhan asal Lokasi berarti faktor eksternal, yaitu lingkungan tanah dan atmosfer dimana tumbuhan berinteraksi berupa energi cuaca, temperatur, cahaya dan materi air, senyawa organik dan anorganik c. Periode pemanenan hasil tumbuhan Faktor ini merupakan dimensi waktu dari proses kehidupan tumbuhan terutama metabolisme sehingga menentukan senyawa kandungan. Kapan senyawa kandungan mencapai kadar optimal dari proses biosintesis dan sebaliknya kapan senyawa tersebut dikonversi atau dibiotransformasi ataupun dibiodegradasi menjadi senyawa lain. Menurut Saifudin dkk 2011, pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat tanaman mengandung kadar metabolit tertinggi. Untuk itu perlu diperhatikan musim panen, kematangan organ terpilih dan siklus biosintesis harian. Hal itu perlu didasarkan pada penelitian ilmiah terkait, setidaknya dengan penelusuran pustaka yang relevan. d. Penyimpanan bahan tumbuhan Merupakan faktor eksternal yang dapat diatur karena dapat berpengaruh pada stabilitas bahan serta adanya kontaminasi biotik dan abiotik. Menurut Saifudin dkk 2011, penyimpanan yang baik adalah penyimpanan yang menghindarkan dari kontaminasi dan menjaga stabilitas ekstrak serta metabolit yang dikandung. Keberadaan lembab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebabkan uap air terabsorpsi ke dalam ekstrak sehingga kadar air meningkat. Penyimpanan didalam ruang berpengatur udara sangatlah direkomendasikan. Penyimpanan ekstrak di dalam pendingin atau freezer bersuhu 0 o C tidak direkomendasikan karena menyebabkan pembacaan coliform positif bahkan cukup tinggi hingga ekstrak tidak memenuhi syarat terkait kadar bakteri coliform. Penyimpanan ekstrak pada kotak dengan dasar dilapisi kapur tohor cukup baik mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri. Namun demikian umumnya tanaman yang mengandung minyak atsiri ekstraknya cukup resisten terhadap pertumbuhan mikroba selama lebih dari 0,5-1 tahun apalagi dengan ruang berpengatur udara. e. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan 2. Faktor kimia Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal yaitu tumbuhan obatnya, khususnya dipandang dari segi kandungan kimianya. Faktor kimia, baik untuk bahan dari tumbuhan obat hasil budidaya kultivar ataupun dari tumbuhan liar wild crop, meliputi beberapa hal yaitu Anonim, 2000 : a. Faktor internal 1 Jenis senyawa aktif dalam bahan 2 Komposisi kualitatif senyawa aktif 3 Komposisi kuantitatif senyawa aktif 4 Kadar total rata-rata senyawa aktif b. Faktor eksternal 1 Metode ekstraksi 2 Perbandingan ukuran alat ekstraksi diameter dan tinggi alat 3 Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan 4 Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi 5 Kandungan logam berat 6 Kandungan pestisida UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.5 EKSTRAKSI

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Mencit Jantan

10 81 84

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Identifikasi dan Karakterisasi Komponen Aroma Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.)

0 7 103

Identifikasi dan Karakterisasi Komponen Aroma Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)

0 3 93

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) TERHADAP PERTUMBUHAN Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans

0 4 8

UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP Staphylococcus aureus Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Esc

3 7 15

Pengaruh Ekstrak Etanol, Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) Terhadap Motilitas Usus Sebagai Antidiare.

0 0 30

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp. ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI ANTIMIKROBA

0 3 8

UJI AKTIVITAS ANTIDARE EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum [Wight] Walp) PADA TIKUS PUTIH

0 0 16