UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2. Buah, bunga, dan daun salam sumber : Ibujempol.com
2.1.2 Nama Daerah
Daun salam memiliki banyak nama lain di daerah, diantaranya adalah Sumatera : meselangan, ubar serai Melayu, Jawa : salam, gowok Sunda, salam,
manting Jawa, salam Madura, Kangean : kastolam. Nama asing daun salam yaitu salam leaf dan sinonimnya Eugenia polyantha Wight Dalimartha, 2000.
2.1.3 Deskripsi Tanaman
Tinggi pohon mencapai 25 m, batang bulat, permukaan licin, bertajuk rimbun dan berakar tunggang. Daun tunggal, letak berhadapan, panjang tangkai
daun 0,5-1 cm. Helaian daun berbentuk lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata pertulangan menyirip,
permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah berwarna hijau muda, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, jika diremas berbau harum. Bunga majemuk
tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, berwarna putih, baunya harum. Biji bulat, diameter sekitar 1 cm berwarna cokelat.Buahnya buah buni,
bulat diameter 8-9 mm,buah muda berwarna hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat Dalimartha, 2000.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.4 Tempat Tumbuh
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Salam tumbuh liar di
hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar rumah. Pohon ini dapat ditemukan didaerah dataran rendah sampai ketinggian 1.400 m dpl
Dalimartha, 2000.
2.1.5 Kandungan Kimia Tumbuhan
Tanaman salam Syzygium polyanthum Wight mengandung banyak senyawa. Menurut Hariana 2008 antara lain minyak atsiri, tanin, flavonoid.
Anggota famili Myrtaeae memiliki sifat rasa kelat, wangi, dan astringen Enda, 2009.
Bagian tanaman salam yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian daunnya. Daun salam mengandung tanin, minyak atsiri salamol dan eugenol,
flavonoid Kuersetin, Kuersitrin, mirsetin dan mirsitrin, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton, saponin, dan karbohidrat Fitri, 2007.
Menurut Purwati 2004, daun salam oleh Badan POM ditetapkan sebagai salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan yang telah diteliti atau diuji secara
klinis untuk menanggulangi masalah kesehatan tertentu Fitri, 2007. Menurut Sudarsono 2002 Kandungan tanaman salam lainnya adalah
saponin,triterpenoid, flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin dan minyak atsiri yang terdiri dari sesquiterpen, lakton dan fenol Adrianto, 2012.
Uji fitokimia dari daun salam menunjukkan adanya beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, fenolik, dan kumarin Hermansyah, 2008
2.1.6 Kegunaan Tanaman