UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Pengeringan konveksi 5. Pengeringan Kontak
6. Pengeringan Radiasi 7. Pengeringan Dielektrik
2.5.1.5 Rendemen Anonim, 2000
Rendemen adalah perbandingan antara berat ekstrak yang diperoleh dengan berat simplisia awal.
2.5.2 Metode Ekstraksi Anonim, 2000
Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut Anonim, 2000 yaitu:
1. Cara dingin
a. Maserasi Maserasi ialah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode
pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinyu terus-menerus. Remaserasi berarti dilakukan
pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya.
b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses ini terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi
antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
2. Cara Panas
a. Refluks Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
b. Sokletasi Sokletasi ialah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru
yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendinginan balik.
c. Digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinyu pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50
o
C. d. Infusa
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air mendidih, temperatur terukur 96
o
C-98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit. e. Dekok
Dekok adalah infus yang waktunya lebih lama lebih dari 30 menit dan temperatur sampai titik didih air.
2.6 KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah suatu prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau
lebih, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan
adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion Anonim, 1995.
Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai macam tergantung pada pengelompokannya. Berdasarkan mekanisme pemisahannya dibedakan menjadi
kromatografi adsorbsi, kromatografi partisi, kromatografi pasangan ion, kromatografi penukar ion, kromatografi eksklusi ukuran, dan kromatografi
afinitas. Sedangkan berdasarkan pada alat yang digunakan, kromatografi dapat dibagi menjadi kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi cair
kinerja tinggi, dan kromatografi gas Gandjar Rohman, 2007. Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama dilakukan dengan mengunakan salah