BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Ruang Lingkup dan pengertian komunikasi II.1.1. Ruang lingkup komunikasi
Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang. Untuk itu maka salah
satu sarananya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi
dengan baik tidaklah mudah. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang dibicarakan itu dapat sampai kepada orang yang memperolehnya. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau kelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan. Komunikasi dan efektivitas kerja mempunyai peranan penting dalam
menentukan keberhasilan proses manajerial suatu perusahaan, dimana dengan meningkatkan efektivitas komunikasi dan kerja pada akhirnya dapat mendukung
pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun fungsi komunikasi dan efektivitas kerja dalam perusahaan berhubungan erat dengan informasi sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari proses manajerial sehingga menciptakan kualitas informasi yang baik dapat dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi dan kerja. Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan
meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi yang luas ruang lingkupnya dan banyak
Universitas Sumatera Utara
dimensinya. Fatma Wardy 1996: 9 dalam diktat Perencanaan Komunikasi membahas keseluruhan ruang lingkup komunikasi sebagai berikut:
1. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Personal
• Komunikasi intra personal, yaitu komunikasi dengan diri sendiri,
proses untuk mengambil keputusan apakah menerima atau menolak suatu pesan yang disampaikan komunikator.
• Komunikasi inter personal antar pribadi, yaitu komunikasi
antar manusia secara tatap muka dan umpan baliknya bersifat langsung.
b. Komunikasi Kelompok
• Komunikasi kelompok kecil, seperti diskusi panel, symposium,
seminar dan sejenisnya. •
Komunikasi kelompok besar, biasanya bersifat akbar seperti kampanye atau tabligh akbar.
c. Komunikasi massa, yaitu komunikasi yang menggunakan sarana
media untuk meneruskan pesan kepada komunikan yang jauh lokasinya dan banyak jumlahnya ataupun keduanya, melalui media
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan sebagainya.
2. Sifat Komunikasi
a. Verbal, menggunakan lisan dan tulisan
b. Non Verbal, yaitu menggunakan gerakan anggota tubuh gesture
dan gambar pictorial
Universitas Sumatera Utara
c. Tatap muka
d. Bermedia
3. Metode Komunikasi
a. Jurnalistik, yaitu keterampilankegiatan mengelola berita dari mulai
peliputan sampai siap dikonsumsi khalayak. b.
Hubungan masyarakat, yaitu keseluruhan upaya yang dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan
dan memelihara hubungan baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan khalayaknya.
c. Periklanan, yaitu kegiatan merancang pesan persuasive yang paling
tepat dan efektif terhadap suatu produk barang dan jasa. d.
Propaganda, yaitu kegiatan mempengaruhi orang lain melalui cara bujukan maupun cara pemaksaan dan sebagainya.
4. Teknik Komunikasi
a. Memberitahukan
b. Membujuk
c. Memaksa
d. Memerintah
e. Menciptakan niat baik antara organisasi dengan khalayak hubungan
manusiawi 5.
Fungsi Komunikasi a.
Menginformasikan to inform b.
Mendidik to educate c.
Menghibur to entertaint
Universitas Sumatera Utara
d. Mempengaruhi to influence
6. Tujuan komunikasi
a. Mengubah sikap attitude change
b. Mengubah opini opinion change
c. Mengubah perilaku behavior change
d. Mengubah masyarakat social change
7. Model komunikasi
a. Komunikasi satu arah one step flow communication
b. Komunikasi dua arah two step flow communication
c. Komunikasi banyak arah multi step flow communication
8. Bidang komunikasi
a. Komunikasi sosial social communication
b. Komunikasi manajemen management communication
c. Komunikasi bisnis business communication
d. Komunikasi politik political communication
e. Komunikasi budaya cultural communication
f. Komunikasi internasional international communication
g. Komunikasi pembangunan development communication
h. Komunikasi tradisional traditional communication
i. Dan lain sebagainya
9. Sistem komunikasi
a. Sistem tanggu ng jawab sosial social responsibility system
b. Sistem otoriter authoritarian system
c. Sistem liberal liberal system
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem komunis communist system
10. Saluran komunikasi
a. Saluran impersonal, yaitu televisi, radio, film, surat kabar dan
majalah. b.
Saluran interpersonal, yaitu melalui tokoh masyarakat, petugas penyuluh lapangan, pejabat pemerintah, kaum kerabat dan tetangga.
II.1.2. Pengertian Komunikasi Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai
tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial. Masyarakat bisa
berbentuk kecil, contohnya rumah tangga yang hanya terdiri dari dua orang individu dan bisa juga berbentuk besar, contohnya kampung, desa, kecamatan,
kabupaten, propinsi atau negara. Terjadinya interaksi sosial disebabkan inter komunikasi. Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat secara:
a. Etimologis
Menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatio”. Perkataan ini bersumber dari kata communis yang artinya
“sama”. Maksudnya adalah sama makna, sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi itu bisa terjadi apabila ada terdapat kesamaan makna
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. b.
Terminologis Komunikasi berarti proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.
Dari pengertian ini jelaslah bahwa komunikasi itu melibatkan sejumlah orang,
Universitas Sumatera Utara
dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi yang terlibat dalam komunikasi itu manusia. Karena itu komunikasi yang dimaksud adalah
komunikasi manusia. Komunikasi manusia sebagai komunikasi antar manusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya
manusia yang bermasyarakat dapat terjadi komunikasi. c.
Paradigmatis Komunikasi memandang tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan,
tertulis, tatap muka atau melalui media. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatik bersifat internasional, mengandung tujuan dan karena itu harus
dilakukan secara perencanaan. Sejumlah kadar perencanaan itu tergantung pada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang menjadi
sasarannya. Banyak defenisi yang dikemukakan oleh para ahli. Tetapi dari sekian
banyak defenisi itu dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan maknanya yang hakiki yaitu “komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan ataupun tidak langsung melalui media”.
Dalam defenisi ini tersimpul suatu tujuan, yakni memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku Effendy, 1999: 3.
Untuk memperjelas pengertian komunikasi ini, penulis mengemukakan beberapa defenisi komunikasi dari para pakar komunikasi, antara lain:
Onong U. Effendy 1992:3 menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan sebagai panduan pikiran dan perasaan oleh seseorang
Universitas Sumatera Utara
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain dengan upaya memperoleh tanggapan.
Dari pendapat tersebut kita ketahui bahwa komunikasi berlangsung antara seseorang dengan orang lain dimana seseorang individu dapat mengungkapkan
apa yang dirasakan dan untuk menerima informasi yang diberikan oleh orang lain sehingga pesan atau informasi tersebut menjadi milik bersama.
Carl. I Hovland mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang komunikator menyampaikan perangsang biasanya lambang bahasa
untuk mengubah perilaku orang lain komunikan Effendy, 2002 : 48. Harold Lasswell menyatakan bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui jaringan apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” Cangara,
2000: 18. Sementara itu bila dilihat dari sudut psikologi, Raymind S. Ross
mendefinisi-kan komunikasi sebagai “proses transaksional yang meliputi pemisahan dan pemilihan bersama secara kognitif begitu rupa sehingga
membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri artirespon yang sama yang dimaksud sumber” Rakhmat, 1997: 3.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang berupa stimuli baik
itu verbal maupun nonverbal yang dapat terjadi secara langsung ataupun dengan mempergunakan media. Dari proses penyampaian pesan tersebut diharapkan
adanya respon dalam diri komunikan yang sesuai dengan harapan komunikator. Dari komunikan memungkinkan suatu pesan tersebar dan diketahui orang.
Universitas Sumatera Utara
Diterima atau tidak suatu pesan sangat tergantung dari cara komunikator mengkomunikasikan pesan tersebut.
II.2. Fungsi Komunikasi