BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan elemen yang sangat diperlukan di dalam kehidupan manusia, apalagi dalam kehidupan modern. Organisasi membantu kita
melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai individu. Di samping itu, dapat dikatakan lagi bahwa
organisasi-organisasi membantu masyarakat, membantu
kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Organisasi juga merupakan sumber penting
aneka macam karier di dalam masyarakat. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkordinasi
usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, atau suatu sistem terbuka dari aktivitas yang berkordinasi oleh dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini ada tiga hal yang penting dari organisasi yaitu organisasi merupakan suatu sistem, mengkordinasi aktivitas dan mencapai
tujuan bersama atau tujuan umum. Karena suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka, maka di dalamnya selalu tercipta dan saling bertukar pesan di antara
anggotanya Muhammad, 1995: 24. Suatu sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen,
unsur atau subsistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh-mempengaruhi dan saling tergantung sehingga
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu. Nilai atau peranan suatu sistem
Universitas Sumatera Utara
akan dipengaruhi oleh nilai atau peranan sub-subsistemnya. Sebaliknya nilai atau peranan suatu subsistem akan ditentukan oleh nilai atau peranan sistem yang
bersangkutan. Suatu sistem bersama dengan berbagai sistem lain yang lain berinteraksi merupakan sub-sub sistem dari suatu sistem yang lebih besar. Dari
pendapat di atas terlihat bahwa sebagai suatu sistem memiliki hubungan yang erat satu bagian dengan bagian yang lainnya baik secara internal maupun eksternal.
Seringkali suatu organisasi mengalami beragam kesulitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Padahal, organisasi tersebut ditunjang sumberdaya
yang handal. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi, antara lain kelancaran komunikasi antar personil
dan karyawan, keharmonisan hubungan baik vertikal maupun horizontal, sistem penghargaan, kerjasama dan sebagainya. Jenis organisasi tidak hanya satu. Ada
organisasi pemerintah, semi pemerintah, swasta, perbankan dan lain-lain. Sifatnya macam-macam: pendidikan, kebudayaan, kemiliteran, keolahragaan,
perekonomian, pertanian, kesosialan dan sebagainya Effendy, 1999: 115. Menurut Joseph A. Devito 1997: 6 dalam bukunya Komunikasi Antar
Manusia, tujuan umum sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan akan tetapi, berbagai tujuan yang mendukung harus pula dicapai jika tujuan akhir
tersebut ingin dipenuhi misalnya, agar diperoleh pendapatan, organisasi harus mempertahankan angkatan kerja yang efektif dan berefektivitas kerja tinggi.
Untuk mencapainya maka organisasi harus memiliki orang-orang yang termotivasi yang biasa diperoleh jika organisasi menyediakan bonus, lingkungan
kerja yang bersih dan nyaman, komunikasi yang efektif dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi baik di dalam kelompok formal maupun kelompok
informal organisasi. Jika organisasi semakin besar dan semakin kompleks, maka demikian juga komunikasinya. Pada organisasi yang beranggotakan tiga orang
komunikasinya relatif sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang komunikasinya menjadi sangat kompleks. Menurut Devito 1997: 29,
komunikasi organisasi dapat bersifat formal maupun informal. Yang termasuk dalam komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu
sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara-cara kerja di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan
dalam organisasi: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers dan surat-surat resmi. Yang termasuk dalam komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual.
Mengingat pentingnya penyebaran informasi secara tepat dengan jumlah yang pas dan tidak berlebih-lebihan kepada semua pihak dalam organisasi,
hendaknya organisasi menyediakan informasi yang diberikan dalam bentuk buletin internal atau forum atau papan pengumuman. Untuk mengimbanginya,
para pemimpin organisasi juga sudah selayaknya menyediakan waktu dan kesempatan untuk mendengarkan keluhan-keluhan yang dialami oleh
karyawannya. Pemimpin pada level manajemen puncak kadang membentangkan jarak terhadap karyawan dan komunikasi sering berjalan satu arah. Padahal
komunikasi merupakan satu kunci sukses menggalang hubungan yang harmonis
Universitas Sumatera Utara
antara manajemen dan karyawan Komunikasi dan Empowerment di Era Desentralisasi oleh James Sianipar dalam
www.promosikesehatan.com .
Menurut Petty dalam Benro 2005: 15, untuk dapat menghasilkan pekerjaan dengan kemampuan yang maksimal diperlukan seorang pekerja yang
mempunyai efektivitas kerja yang tinggi. Efektivitas kerja yang tinggi tersebut terdiri dari keahlian interpersonal interpersonal skill, inisiatif inisiative dan
dapat diandalkan being dependable. Kriteria seorang pekerja yang dibutuhkan dalam penerapannya dapat disesuaikan dengan keperluan spesifik dari bidang-
bidang usaha yang ada. Salah satu bidang adalah bidang marketing, yaitu bidang usaha pemasaran dan distribusi yang banyak berurusan dengan relasi dan
pelanggan, sehingga kriteria yang diperlukan adalah bisa membangun hubungan dan memiliki sikap persuasif Menjadi Karyawan Idaman Perusahaan oleh
Jakoep Ezra dalam www.bahana-megazine.com
. Suasana kerja yang menyenangkan ditunjang dengan komunikasi yang baik dan semangat kerja serta
efektivitas kerja yang tinggi dari karyawannya, dipercaya mampu meningkatkan penjualan, bahkan menjadikan perusahaan sebagai penyedia jasa atau produk
yang diidolakan banyak orang Semangat Tinggi, Komitmen dan Menikmati oleh James Gwee dalam
www.indomedia.com .
Salah satu yang berhubungan marketing adalah Sales Marketing. Sebagai Sales Marketing, seorang karyawan harus mengejar target yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Target tersebut tentunya dapat dipenuhi jika ditunjang dengan sikap dan perilaku yang berasal dari efektivitas kerja yang dimiliki oleh karyawan
tersebut. Zainun Dalam Pengaruh Beberapa Faktor Semangat kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Tetap Operasional PT. Petrokimia Gresik oleh Roziana
Universitas Sumatera Utara
Ainun Hidayat dalam www.umg.ac.id
berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja yang dapat meningkatkan
kesadaran akan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, yaitu komunikasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja, partisipasi, motivasi dan
kepemimpinan. Efektivitas kerja yang baik, menyangkut motivasi, sikap dan cara bekerja
yang akan menentukan hasil kerja yang baik. Orang yang memiliki efektivitas kerja baik akan memberi pengaruh yang baik dalam suasana kerja, sehingga
tercipta antusiasme dan harmoni dalam pekerjaan. Untuk mewujudkan suasana yang baik di tempat kerja serta menjamin pemahaman dan hubungan yang erat di
kalangan pekerja atau karyawan tersebut, diperlukan suatu sistem komunikasi dua arah yang harus dijalankan semua anggota di dalam organisasi.
Dalam penelitian ini, penulis memilih SPEKTRA Sumber Pembiayaan Elektronik Astra sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan adalah bahwa
SPEKTRA merupakan salah satu leasing yang menggunakan sales order sebagai bagaian dari strategi marketing dalam memperkenalkan dan memasarkan
sejumlah produk kepada masyarakat. Bermula dari melayani Leasing khusus sepeda motor HONDA di Indonesia pada tahun 2007, FIF memulai kredit
elektronik untuk karyawan FIF dan karyawan Affiliation Company Astra Group, seperti Astra Daihatsu, Astra Credit Company and United Tractor. Melihat begitu
besar permintaan dari target costumer, FIF yang selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan leasing dalam group ASTRA, kemudian berkembang untuk
memfasilitasi proses pembiayaan produk-produk elektronik.
Universitas Sumatera Utara
Seiring dengan bergesernya waktu pula, terhitung Agustus 2007 lalu, banyak toko elektronik di kota Medan resmi menjadi rekanan FIF dalam fasilitasi
pembiayaan kredit elektronik. Kali ini tidak saja untuk lingkungan karyawan, namun FIF menyatakan resmi untuk pembiayaan eletronik dan furniture.
Peresmiannya dilaksanakan 1 November 2007 dengan mengusung nama SPEKTRA. Jumlah bunga yang dibebankan hanya 2 persen perbulannya.
Cakupan produk yang ditawarkan juga lebih luas, mulai perabot rumah tangga, audio visual, multimedia dan komputer. SPEKTRA juga mempunyai armada
sales force untuk membantu proses kredit konsumen dari awal hingga tuntas. Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kerja karyawan sales
Marketing SPEKTRA meliputi komunikasi ke bawah downward communication yang menggunakan metode lisan, tulisan dan metode gambar.
Untuk metode lisan yaitu melalui rapat setiap hari Senin pagi selama 1,5 jam. Untuk metode tulisan disampaikan melalui memo, papan pengumuman, panduan
pelaksanaan pekerjaan, dan laporan hasil kerja harian. Sedangkan untuk metode gambar digunakan foto-foto hadiah yang merupakan bentuk dari “Motivasi
Program” Komunikasi ke atas upward communication terjadi dalam rapat,
karyawan dapat menyampaikan keluhan yang dialaminya sendiri dalam lingkungan kerja maupun menyampaikan keluhan yang diterima karyawan dari
customer. Sedangkan untuk komunikasi horizontal terjadi saling berbagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas, memecahkan masalah-
masalah yang timbul di antara karyawan, dan menyelesaikan konflik yang terjadi, serta menjamin pemahaman yang sama. Berdasarkan uraian di atas maka penulis
Universitas Sumatera Utara
tertarik untuk meneliti tentang bagaimana peran komunikasi organisasi formal dalam membangun efektivitas kerja karyawan sales marketing FIF Pos
SPEKTRA Medan.
I.2. Perumusan Masalah