Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 25 orang 56,8 menyatakan jarang memanfaatkan waktu kerja, 15 orang 34,1 menyatakan sering
memanfaatkan waktu kerjanya, dan 4 orang 9,1 selalu berusaha meningkatkan waktu kerjanya dengan baik.
Tabel 44 Frekuensi efektivitas kerja untuk sifat tepat waktu
No. Frekuensi tepat waktu
F
1. Selalu
25 56,8
2. Sering
19 43,2
3. Jarang
4. Tidak Pernah
Jumlah 44
100 Sumber : P42FC47
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 25 orang 56,8 selalu datang tepat waktu, dan sisanya 19 orang 43,2 mengatakan sering datang tepat
waktu.
IV.2 Tabel Silang
Tabel silang ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi organisasi dengan efektifitas kerja karyawan FIF Pos SPEKTRA cabang Medan.
Tidak seluruh item pertanyaan dari variabel x dan variabel y disilangkan dan dianalisa dalam benruk tabel silang. Peneliti hanya menampilkan item-item
penting variabel penelitian tersebut. Hasil dari analisa tabel silang tersebut dipaparkan pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 45 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah tipe instruksi tugas
dengan sifat tekun No
Pemahaman terhadap instruksi tugas
Frekuensi untuk sifat tekun Jumlah
SL SR
J TP
f f
f f
f 1.
Sangat Mengerti 2
4,5 7
15,9 -
- -
- 9
20,4 2.
Mengerti 9
20,5 15
34,1 5
11,4 1
2,3 30
68,2 3.
Kurang Mengerti -
- 2
4,5 3
6,8 -
- 5
11,2 4.
Tidak Mengerti -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
11 25
24 54,5
8 18,2
1 2,3
44 100
Sumber FC7FC27 Keterangan :
SL : Selalu
J : Jarang
SR : Sering
TP : Tidak Pernah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemahaman karyawan terhadap instruksi tudas yang diberikan atasan berhubungan dengan frekuensi mengerjakan
tugas dengan tekun. Dari seluruh karyawan sebanyak 15 orang 34,1 mengatakan mengerti dengan instruksi tudas yang diberikan oleh atasan yaitu
penjelasan mengenai tugas yang harus dulakukan dan bagaimana mereka harus melakukannya, dan karyawan mengerjakan tudas dengan tekun. Sebanyak 9
orang 20,5 mengerti dengan instruksi tugas yang diberikan dan selalu mengerjakannya dengan tekun, sedangkan hanya 1 orang 2,3 yang mengerti
terhadap instruksi tugas, tetapi tidak pernah mengerjakan tugas dengan tekun. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengeri dengan
penjelasan mengenai instruksi tugas yang diberikan oleh atasan akan
Universitas Sumatera Utara
mengerjakan tugas dengan tekun. Hanya beberapa orang yang kurang megnerti dan jarang mengerjakan tugas dengan tekun. Hal ini berarti komunikasi atasan
mengenai tugas yang harus dikerjakan bawahan disampaikan dengan baik sehingga bawahan mengerti dengan jelas apa yang harus mereka lakukan dan
mereka mengerjakannya dengan tekun.
Tabel 46 Frekuensi komunikasi ke bawah untuk tipe rasional
dengan sifat kerja keras No
Ketepatan Tipe Rasional
Frekuensi untuk sifat kerja keras Jumlah
SL SR
J TP
f f
f f
f 1.
Sangat Tepat 8
18,2 3
6,8 -
- -
- 11
25 2.
Tepat 9
20,4 14
31,8 5
11,4 -
- 28
63,6 3.
Kurang Tepat 1
2,3 2
4,5 2
4,5 -
- 5
11,4 4.
Tidak Tepat -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
18 40,9
19 43,2
7 15,9
- -
44 100
Sumber FC8FC30 Keterangan :
SL : Selalu
J : Jarang
SR : Sering
TP : Tidak Pernah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapat karyawan terhadap tepat atau tudaknya alasan dan tujuan megnapa mereka harus melakukan suatu tugas
berhubungan dengan sifat kerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan. Dari seluruh karyawan terdapat 14 orang 31,8 yang menganggap
tujuan dan alasan melakukan suatu tugas sudah tepat dan sering bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik. 9 orang 20,4 megnatakan sudah tepat
Universitas Sumatera Utara
dan mereka selalu bekerja keras serta selalu berusaha melakukan yang terbaik, sementara 2 orang 4,5 menganggap penjelasan atasan kurang tepat dan jarang
bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan yang menganggap penjelasan
atasan mengenai alasan dan tujuan mengapa karyawan harus melakukan suatu tugas sudah tepat, akan bekerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik untuk
pekerjaan mereka. Hanya beberapa karyawan yang menganggap kurang tepat dan mereka juga jarang bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk
pekerjaan mereka.
Tabel 47 Frekuensi komunikasi ke bawah untuk tipe ideologi
dengan sifat kerja keras No
Frekuensi Tipe Ideologi
Frekuensi untuk sifat tekun Jumlah
SL SR
J TP
f f
f f
f 1.
Sangat Sering 11
25 6
13,6 1
2,3 -
- 8
40,9 2.
Sering 6
13,6 13
29,5 5
11,4 -
- 24
54,5 3.
Jarang 1
2,3 -
- 1
2,3 -
- 2
4,6 4.
Tidak Pernah -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
18 40,9
19 43,2
7 15,9
- -
44 100
Sumber FC9FC30
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 orang 25 karyawan menganggap atasan sangat sering memberikan pesan untuk memotivasi dan
memperkuat loyalitas karyawan pada perusahaan dan mereka juga selalu bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan, 13 orang 29,5
menganggap atasan sering memberikan motivasi kepada mereka dan mereka sering bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik utnuk perusahaan.
Hanya 1 orang 2,7 yang menganggap atasan sangat sering memberikan motivasi tetapi mereka juga jarang bekerja keras dan jarang berusaha melakukan
yang terbaik. Hal di atas menunjukkan bahwa karyaean yang menganggap atasan sering
memberikan pesan untuk memotivasi dan memperkuat loyalitas mereka pada perusaah akan bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik untuk
pekerjaan mereka. Hanya beberapa orang yang menganggap jarang dan mereka juga jarang bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk pekerjaan
mereka. Tabel 48
Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah untuk tipe informasi dengan sifat mematuhi peraturan
No Pemahaman terhadap
tipe informasi Frekuensi untuk sifat mematuhi peraturan
Jumlah SL
SR J
TP f
f f
f f
1. Sangat Mengerti
8 18,2
2 4,5
2 4,5
- -
12 27,3
2. Mengerti
24 54,5
5 11,4
3 6,8
- -
32 72,7
3. Kurang Mengerti
- -
- -
- -
- -
- -
4. Tidak Mengerti
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah 32
72,7 7
15,9 5
11,4 -
- 44
100 Sumber FC10FC42
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan yaitu 24
orang 54,5 mengerti penjelasan atasan mengenai informasi tentang peraturan- peraturan yang berlaku di perusahaan, dan mereka selalu berusaha untuk
mematuhi peraturan-peraturan tersebut. 2 orang 4,5 mengatakan sangat mengerti dengan informasi mengenai peraturan perusahaan tetapi jarang berusaha
untuk mematuhi peraturan perusahaan, dan 3 orang 6,8 mengatakan mengerti tetapi juga jarang berusaha untuk mematuhi peraturan perusahaan.
Dari keseluruhan karyawan dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengerti dengan penjelasan atasan mengenai peraturan perusahaan akan berusaha
untuk mematuhi peraturan perusahaan, hanya beberapa orng yang mengatakan telah mengerti tetapi jarang mematuhi peraturan perusahaan, hal ini mungkin
disebabkan faktor lain seperti kepribadian, kepuasan, dan faktor lainnya.
Tabel 49 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah untuk tipe balikan
dengan sifat ambisius No
Pemahaman terhadap komunikasi tipe
balikan Frekuensi untuk sifat ambisius
Jumlah SL
SR J
TP f
f f
f f
1. Sangat puas
6 13,6
3 6,8
- -
- -
9 20,4
2. Puas
9 20,5
18 40,9
1 2,3
- -
28 63,6
3. Kurang Puas
- -
6 13,6
1 2,3
- -
7 15,9
4. Tidak Mengerti
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah 15
34,1 27
61,4 2
4,5 -
- 44
100 Sumber FC11FC35
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang terbanyak yaitu 18
orang 40,9 mengatakan puas dengan balikan feedback dan evaluasi yang diberikan oleh atasan dan mereka sering memiliki keinginan utnuk lebih sukses
lagi dalam pekerjaan mereka. 9 orang 20,5 mengatakan puas dengan balikan feedback atau evaluasi dari atasan, dan mereka sangat sering memiliki
keinginan untuk lebih sukses dalam pekerjaan mereka. Selebihnya, 1 orang 2,3 mengatakan puas tetapi hanya kadang-kadang atau jarang memiliki
keinginan untuk lebih sukses lagi dalam pekerjaannya. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan yang merasa puas dengan
balikan feedback atau evaluasi dari atasan, juga memiliki keinginan untuk lebih sukses lagi dalam pekerjaan mereka. Salah satu bentuk balikan yang paling
sederhana adalah pembayaran gaji atau pujian jika karyawan mencapai suatu prestasi dalam pekerjaan, sedangkan jika hasil pekerjaan karyawan kurang baik
atau melakukan kesalahan, atasan dapat memberikan kritikan atau teguran kepada karyawan agar karyawan dapat memperbaiki kesalahannya dan lebih
meningkatkan kualtias pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 50 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah dalam memberikan
informasi mengenai pekerjaan yang sudah, sedang dan akan dikerjakan kepada atasan dengan sifat usaha maksimal
No Frekuensi Komunikasi
ke atas Frekuensi untuk sifat usaha maksimal
Jumlah SL
SR J
TP f
f f
f f
1. Sangat Sering
1 2,3
2 4,5
2 4,5
- -
5 11,4
2. Sering
2 4,5
7 15,9
6 13,6
- -
15 34,1
3. Jarang
1 2,3
5 11,4
15 34,1
- -
21 47,7
4. Tidak Pernah
- -
1 2,3
2 4,5
- -
3 6,8
Jumlah 11
25 24
54,5 8
18,2 1
2,3 44
100 Sumber FC15FC43
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat hubungan antara frekuensi komunikasi ke
atas yaitu memberikan informasi mengenai pekerjaan yang sudah, sedang dan akan dikerjakan kepada atasan dengan sifat usaha maksimal. Dari tabel dapat
dilihat bahwa 15 orang 34,1 karyawan yang jarang memberikan informasi kepada atasan juga hanya kadang-kadang berusaha maksimal, 1 orang 2,3
karyawan yang sangat sering memberikan informasi kepada atasan mengenai pekerjaannya, juga selalu berusaha keras dalam segala hal yang menyangkut
pekerjaannya. Dari keseluruhan karyawan dapat dilihat bahwa 21 orang 47,7
mengatakan jarang berusaha keras dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan, dan 25 orang 56,8 jarang atau kadang-kadang saja berusaha keras dalam
pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi ke atas atau komunikasi
Universitas Sumatera Utara
dari karyawan kepada atasan belum berjalan dengan baik dan karyawan juga masih jarang yang berusaha keras dalam pekerjaannya.
Tabel 51 Frekuensi komunikasi ke atas untuk informasi mengenai
masalah pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh karyawan dengan sifat independen
No Kepuasan dalam
menceritakan masalah kepada atasan
Frekuensi untuk sifat independen Jumlah
SL SR
J TP
f f
f f
f 1.
Sangat Puas 5
11,4 5
11,4 -
- -
- 10
22,7 2.
Puas 9
20,5 13
29,4 -
- -
- 22
50 3.
Kurang Mengerti 3
6,8 8
18,2 1
2,3 -
- 12
27,3 4.
Tidak Mengerti -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
17 38,6
26 59,1
1 2,3
- -
44 100
Sumber FC16FC39
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat hubungan antara kepuasan jika dapat
menceritakan masalah-masalah pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh karyawan kepada atasan dengan sifat independen. Dari tabel dapat dilihat
bahwa 13 orang 29,4 karyawan yang puas jika menceritakan masalah pekerjaan yang dihadapi kepada atasan juga sering berusaha untuk tidak
tergantung pada orang lain. 9 orang 20,5 karyawan yang sangat puas menceritakan masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri kepada atasan juga
selalu berusaha untuk tidak tergantung pada orang lain. Sementara 1 orang
Universitas Sumatera Utara
2,3 karyawan yang merasa kurang puas juga jarang untuk berusaha tidak tergantung pada orang lain.
Dari keseluruhan karyawan dapat dilihat bahwa 22 orang 50 mengatakan puas jika dapat menceritakan masalah pekerjaan yang tidak bisa
diselesaikan sendiri, dan 26 orang 59,1 mengatakan sering berusaha untuk tidak tergantung pada oarng lain dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa jika
karyawan berusaha untuk mengkomunikasikan masalah dalam pekerjaannya yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri kepada atasan dan merasa puas dengan
hal itu maka karyawan juga berusaha untuk tidak tergantung pada rekan sekerjanya dalam bekerja.
Tabel 52 Frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan untuk berbagi informasi
mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilakukan dengan rekan sekerja denagn frekuensi untuk sifat antusias
No Frekuensi dalam
berbagi informasi dengan rekan sekerja
Frekuensi untuk sifat antusias Jumlah
SL SR
J TP
f f
f f
f 1.
Sangat Sering 5
11,4 3
6,8 1
2,3 -
- 9
20,5 2.
Sering 8
18,2 12
27,3 6
13,6 -
- 26
59 3.
Jarang 2
4,5 5
11,4 2
4,5 -
- 9
20,5 4.
Tidak Pernah -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
15 34,1
20 45,4
9 20,5
- -
44 100
Sumber FC7FC27 Keterangan :
SL : Selalu
J : Jarang
SR : Sering
TP : Tidak Pernah
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi komunikasi horizontal yaitu komunikasi dengan rekan sekerja yang mempunyai tingkatan atau jabatan
yang sama dalam hal berbagi informasi mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilaksanakan berhubungan dengan sifat antusias terhadap tugas dan aktivitas
di kantor. Dari tabel dapat dilihat bahwa karyawan terbanyak yaitu 12 orang 27,3 sering berkomunikasi yang bertujuan untuk berbagi informasi dengan
rekan sekerja mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilaksanakan dan mereka juga sering antusias dengan semua tugas dan aktivitas di kantor. 8 orang 18,2
mengatakan sering berbagi informasi dan selalu antusias terhadap semua tugas. Hal di atas menunjukkan bahwa sebagian karyawan yang mengatakan
sering berbagi informasi dengan rekan sekerja juga akan merasa antusias dengan semua tugas dan aktivitas di kantor.
Tabel 53 Frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan untuk mendiskusikan
dan menyelesaikan konflik yang terjadi diantara rekan sekerja dengan sifat kerjasama
No Pemahaman terhadap
instruksi tugas Frekuensi untuk sifat tekun
Jumlah SL
SR J
TP f
f f
f f
1. Sangat Sering
11 25
20 45,5
- -
- -
31 70,4
2. Sering
7 15,9
5 11,4
- -
- -
12 27,3
3. Jarang
- -
- -
1 2,3
- -
1 2,2
4. Tidak Pernah
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah 18
40,9 25
56,8 1
2,3 -
- 44
100 Sumber FC22FC26
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan utnuk mendiskusikan dan menyelesaikan konflik yang terjadi
dengan rekan sekerja berhubungan dengan sifat kerjasama karyawan. Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan yaitu 20 orang 45,5 sangat
sering melakukan komunikasi yang bertujuan untuk berdiskusi dan menyelesaikan konflik yang terjadi dengan rekan sekerja dan mereka senang
bekerjasama satu sama lain. 11 orang 25 mengatakan sangat sering berdiskusi atau menyelesaikan konflik bersama-sama dan mereka sangat senang jika bisa
bekerjasama satu sama lain. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan sudah cukup menyadari bahwa
untuk bekerjasama mereka perlu berdiskusi dan menyelesaikan konflik yang terjadi di antara rekan sekerja bersama-sama sehingga kerjasama yang dapat
berjalan dengan baik.
Tabel 54 Frekuensi komunikasi horizontal untuk membina hubungan interpersonal
yang baik dan memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dengan sifat dapat dipercaya
No Frekuensi
Komunikasi Frekuensi untuk sifat dapat dipercaya
Jumlah TS
B S
SS f
f f
f f
1. Sangat Sering
7 15,9
10 22,7
- -
- -
17 38,6
2. Sering
11 25
15 34,1
- -
- -
26 59,1
3. Jarang
- -
1 2,3
- -
- -
1 2,3
4. Tidak Pernah
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah 18
40,9 26
59,1 -
- -
- 44
100 Sumber FC24FC44
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : TS
: Tidak Sulit S
: Sulit B
: Biasa Saja SS
: Sangat Sulit Tabel di atas menunjukkan bahwa komunikasi horizontal yang bertujuan
untuk membina hubungan interpersonal yang baik dan memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja berhubungan dengan sifat dapat dipercaya. Dari
tabel dapat dilihat bahwa 15 orang 34,1 karyawan merasa sering berkomunkasi untuk membina hubungan interpersonal yang baik dan utnuk
memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan mereka mengatakan bahwa mereka dapat dipercaya oleh rekan sekerja mereka. 11 orang 25
mengatakan sering melakukan komunkasi untuk membina hubungan interpersinal yang baik dan untuk memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan
mereka merasa tidak sulit untuk dipercaya oleh rekan sekerja mereka. Hanya 1 orang 2,3 yang jarang melakukan komunikasi untuk membina hubungan baik
dengan rekan sekerja dan untuk memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan merasa sulit untuk dipercaya ileh orang-orang di tempat kerja.
Tabel 55 Frekuensi komunikasi mengenai hal-hal pribadi dengan rekan sekerja
dengan sifat dapat dipercaya No
Frekuensi komunikasi mengenai hal-hal
pribadi Frekuensi untuk sifat dapat dipercaya
Jumlah SL
SR J
TP f
f f
f f
1. Sangat Sering
4 9,1
4 9,1
- -
- -
8 18,2
2. Sering
7 15,9
17 38,6
- -
- -
24 54,5
3. Jarang
7 15,9
5 11,4
- -
- -
12 27,3
4. Tidak Pernah
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah 18
40,9 26
59,1 -
- -
- 44
100 Sumber FC25FC44
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : SL
: Selalu J
: Jarang SR
: Sering TP
: Tidak Pernah Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi komunikasi mengenai hal-hal
pribadi dengan rekan sekerja berhubungan sifat dapat dipercaya. Dari tabel dapat dilihat bahwa 17 orang 38,6 sering berkomunikasi mengenai hal-hal pribadi
dengan rekan sekerja dan merasa dapat dipercaya oleh orang-orang di tempat kerja. 7 orang 15,9 sering berkomunikasi dengan rekan sekerja dan merasa
tidak sulit untuk dipercaya oleh orang-orang di tempat kerja.
Tabel 56 Frekuensi responden berdasarkan lama bekerja dengan sifat loyal
No Lama Bekerja
Frekuensi untuk sifat loyal Jumlah
SS S
KD TP
f f
f f
f 1.
1 tahun 1
2,3 1
2,3 13
29,5 6
13,6 21
47,7 2.
≥ 1 tahun 1
2,3 3
6,8 11
25 8
18,2 23
52,3 Jumlah
2 4,6
4 9,1
24 54,5
14 31,8
44 100
Sumber FC7FC27 Keterangan :
SS : Sangat Sering
KD : Kadang-kadang
S : Sering
TP : Tidak Pernah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 13 orang 29,5 karyawan yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun menyatakan kadang-kadang
saja mempunyai pikiran untuk keluar dari pekerjaan mereka sekarang. 11 orang 25 yang masa kerjanya lebih dari 1 tahun juga menyatakan kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
juga memikirkan untuk keluar dari pekerjaannya. Kemudian terdapat masing- masing 1 orang 2,3 yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun dan lebih dari 1
tahun, sangat sering memikirkan untuk keluar dari pekerjaan mereka saat ini. Hal di atas menunjukkan bahwa loyalitas karyawan terhadap perusahaan tidak terlalu
tinggi, karena masih banyak karyawan yang berpikir untuk keluar dari perusahaan.
IV.V. Pengujian Hipotesis Setelah analisa tabel tunggal dan tabel silang dilakukan, maka penulis
melakukan langkah selanjutnya yakni pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian yang dilakukan akan diterima atau ditolak. Hipotesa ini meliputi
variabel-variabel independen X yakni komunikasi organisasi dan variabel dependen Y yakni efektivitas kerja.
Pada penelitian survey orang sering menggunakan hipotesis dengan pernyataan hipotesis nol atau hipotesis alternatif. Yang dimaksud dengan
hipotesis nol adalah pernyataan bahwa tidak ada hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan hipotesis alternatif merupakan pernyataan
mengenai adanya hubungan antara variabel bebas dan bariabel terikat Setiawan, 1990: 31.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ha
: terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dalam membangun efektifitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur tingkat hubungan di antara dua variabel maka, peneliti menggunakan Korelasi Tata Jenjang atau Rank Difference Correlation yang
dikemukakan oleh Spearman dengan rumus :
1 6
1
2 2
− Σ
− =
N N
D rho
xy
Keterangan : N
: 44 ∑D² : 7570
85140 45420
1 −
=
xy
rho
rho
xy
= 0,467 Koefisien korelasinya positif, hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi
yang sejajar dan searah sehingga dinyatakan terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan FIF Pos
Spektra cabang Medan. Dari hasil perhitungan diketahui besarnya rho
xy
adalah 0,467. Berdasarkan rumus Guilford untuk melihat tinggi rendahnya hubungan, maka
rho
xy
= 0.467 menunjukkan hubungan antra 0,40 – 0,70. Ini berarti hubungan antara komunikasi organisasi dalam meningkatkan efektivitas karyawan FIF Pos
Spektra cabang Medan dikatakan cukup berarti. Untuk menguji tingkat signifikansi hubungan atau nilai guna suatu
hubungan, maka digunakan rumus t
test
, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
xy
r n
xy hitung
r t
− −
=
1 2
xy
r hitung
t
− −
=
1 2
44
467 ,
533 ,
42
467 ,
=
hitung
t
= 4,145 Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak, nilai t
hitung
dibandingkan dengan t
test
. Karena t tabel jumlah sampel tidak tercantum dalam tabel harga-harga kritis maka harus terlebih dahulu diinterpolasi sebagai berikut :
t
tabel
= angka tabel atas – angka tabel bawah angka tabel bawah – angka tabel yang dicari
= 60 – 40 = 2 – 2,021 40 - 44 2-t
= 20 = -0.021
-4 2 –t
-5 2-t = -0,021 t
= 2,0042
Jadi nilai t
tabel
untuk 44 orang responden dengan tingkat kepercayaan 95, dan tarag sginifikasi 5 adalah 2,0042 dari nilai t
tabel
tersebut bila dibandingakan dengan t
hitung
terlihat bahwa t hitung tabel. Hal ini berarti Ha
Universitas Sumatera Utara
diterima artinya dalam penerlitian ini “terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dengan efektivitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan”,
yang berarti bahwa komunikasi organisasi berperan dalam membangun efektivitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan.
Berdasarkan nilai t
test
besarnya kekuatan prediksi peran komunikasi organisasi dalam membangun efektivitas kerja karyawan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : 100
.
2
xy Kp
= = 0,467² . 100
= 0,218 . 100 = 21,8
Jadi hubungan antara komunkasi organisasi dengan efektivitas kerja karyawan adalah sebesar 21,8. Ini berarti komunikasi organisasi memberikan
kontribusi sebesar 21,8 terhadap efektivitas kerja karyawan. Berdasarkan distribusi yang telah diberikan tadi menunjukkan bahwa 78,2 adalah faktor-
faktor lain yang tidak dapat terjangkau oleh hubungan antara komunikasi organisasi yang terjadi dengan terciptanya efektivitas kerja yang baik pada
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
IV.5. Pembahasan