Tabel Silang HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 25 orang 56,8 menyatakan jarang memanfaatkan waktu kerja, 15 orang 34,1 menyatakan sering memanfaatkan waktu kerjanya, dan 4 orang 9,1 selalu berusaha meningkatkan waktu kerjanya dengan baik. Tabel 44 Frekuensi efektivitas kerja untuk sifat tepat waktu No. Frekuensi tepat waktu F 1. Selalu 25 56,8 2. Sering 19 43,2 3. Jarang 4. Tidak Pernah Jumlah 44 100 Sumber : P42FC47 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 25 orang 56,8 selalu datang tepat waktu, dan sisanya 19 orang 43,2 mengatakan sering datang tepat waktu.

IV.2 Tabel Silang

Tabel silang ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi organisasi dengan efektifitas kerja karyawan FIF Pos SPEKTRA cabang Medan. Tidak seluruh item pertanyaan dari variabel x dan variabel y disilangkan dan dianalisa dalam benruk tabel silang. Peneliti hanya menampilkan item-item penting variabel penelitian tersebut. Hasil dari analisa tabel silang tersebut dipaparkan pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 45 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah tipe instruksi tugas dengan sifat tekun No Pemahaman terhadap instruksi tugas Frekuensi untuk sifat tekun Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Mengerti 2 4,5 7 15,9 - - - - 9 20,4 2. Mengerti 9 20,5 15 34,1 5 11,4 1 2,3 30 68,2 3. Kurang Mengerti - - 2 4,5 3 6,8 - - 5 11,2 4. Tidak Mengerti - - - - - - - - - - Jumlah 11 25 24 54,5 8 18,2 1 2,3 44 100 Sumber FC7FC27 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemahaman karyawan terhadap instruksi tudas yang diberikan atasan berhubungan dengan frekuensi mengerjakan tugas dengan tekun. Dari seluruh karyawan sebanyak 15 orang 34,1 mengatakan mengerti dengan instruksi tudas yang diberikan oleh atasan yaitu penjelasan mengenai tugas yang harus dulakukan dan bagaimana mereka harus melakukannya, dan karyawan mengerjakan tudas dengan tekun. Sebanyak 9 orang 20,5 mengerti dengan instruksi tugas yang diberikan dan selalu mengerjakannya dengan tekun, sedangkan hanya 1 orang 2,3 yang mengerti terhadap instruksi tugas, tetapi tidak pernah mengerjakan tugas dengan tekun. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengeri dengan penjelasan mengenai instruksi tugas yang diberikan oleh atasan akan Universitas Sumatera Utara mengerjakan tugas dengan tekun. Hanya beberapa orang yang kurang megnerti dan jarang mengerjakan tugas dengan tekun. Hal ini berarti komunikasi atasan mengenai tugas yang harus dikerjakan bawahan disampaikan dengan baik sehingga bawahan mengerti dengan jelas apa yang harus mereka lakukan dan mereka mengerjakannya dengan tekun. Tabel 46 Frekuensi komunikasi ke bawah untuk tipe rasional dengan sifat kerja keras No Ketepatan Tipe Rasional Frekuensi untuk sifat kerja keras Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Tepat 8 18,2 3 6,8 - - - - 11 25 2. Tepat 9 20,4 14 31,8 5 11,4 - - 28 63,6 3. Kurang Tepat 1 2,3 2 4,5 2 4,5 - - 5 11,4 4. Tidak Tepat - - - - - - - - - - Jumlah 18 40,9 19 43,2 7 15,9 - - 44 100 Sumber FC8FC30 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapat karyawan terhadap tepat atau tudaknya alasan dan tujuan megnapa mereka harus melakukan suatu tugas berhubungan dengan sifat kerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan. Dari seluruh karyawan terdapat 14 orang 31,8 yang menganggap tujuan dan alasan melakukan suatu tugas sudah tepat dan sering bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik. 9 orang 20,4 megnatakan sudah tepat Universitas Sumatera Utara dan mereka selalu bekerja keras serta selalu berusaha melakukan yang terbaik, sementara 2 orang 4,5 menganggap penjelasan atasan kurang tepat dan jarang bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan yang menganggap penjelasan atasan mengenai alasan dan tujuan mengapa karyawan harus melakukan suatu tugas sudah tepat, akan bekerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Hanya beberapa karyawan yang menganggap kurang tepat dan mereka juga jarang bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Tabel 47 Frekuensi komunikasi ke bawah untuk tipe ideologi dengan sifat kerja keras No Frekuensi Tipe Ideologi Frekuensi untuk sifat tekun Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Sering 11 25 6 13,6 1 2,3 - - 8 40,9 2. Sering 6 13,6 13 29,5 5 11,4 - - 24 54,5 3. Jarang 1 2,3 - - 1 2,3 - - 2 4,6 4. Tidak Pernah - - - - - - - - - - Jumlah 18 40,9 19 43,2 7 15,9 - - 44 100 Sumber FC9FC30 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 orang 25 karyawan menganggap atasan sangat sering memberikan pesan untuk memotivasi dan memperkuat loyalitas karyawan pada perusahaan dan mereka juga selalu bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan, 13 orang 29,5 menganggap atasan sering memberikan motivasi kepada mereka dan mereka sering bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik utnuk perusahaan. Hanya 1 orang 2,7 yang menganggap atasan sangat sering memberikan motivasi tetapi mereka juga jarang bekerja keras dan jarang berusaha melakukan yang terbaik. Hal di atas menunjukkan bahwa karyaean yang menganggap atasan sering memberikan pesan untuk memotivasi dan memperkuat loyalitas mereka pada perusaah akan bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Hanya beberapa orang yang menganggap jarang dan mereka juga jarang bekerja keras serta jarang melakukan yang terbaik untuk pekerjaan mereka. Tabel 48 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah untuk tipe informasi dengan sifat mematuhi peraturan No Pemahaman terhadap tipe informasi Frekuensi untuk sifat mematuhi peraturan Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Mengerti 8 18,2 2 4,5 2 4,5 - - 12 27,3 2. Mengerti 24 54,5 5 11,4 3 6,8 - - 32 72,7 3. Kurang Mengerti - - - - - - - - - - 4. Tidak Mengerti - - - - - - - - - - Jumlah 32 72,7 7 15,9 5 11,4 - - 44 100 Sumber FC10FC42 Universitas Sumatera Utara Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan yaitu 24 orang 54,5 mengerti penjelasan atasan mengenai informasi tentang peraturan- peraturan yang berlaku di perusahaan, dan mereka selalu berusaha untuk mematuhi peraturan-peraturan tersebut. 2 orang 4,5 mengatakan sangat mengerti dengan informasi mengenai peraturan perusahaan tetapi jarang berusaha untuk mematuhi peraturan perusahaan, dan 3 orang 6,8 mengatakan mengerti tetapi juga jarang berusaha untuk mematuhi peraturan perusahaan. Dari keseluruhan karyawan dapat disimpulkan bahwa karyawan yang mengerti dengan penjelasan atasan mengenai peraturan perusahaan akan berusaha untuk mematuhi peraturan perusahaan, hanya beberapa orng yang mengatakan telah mengerti tetapi jarang mematuhi peraturan perusahaan, hal ini mungkin disebabkan faktor lain seperti kepribadian, kepuasan, dan faktor lainnya. Tabel 49 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah untuk tipe balikan dengan sifat ambisius No Pemahaman terhadap komunikasi tipe balikan Frekuensi untuk sifat ambisius Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat puas 6 13,6 3 6,8 - - - - 9 20,4 2. Puas 9 20,5 18 40,9 1 2,3 - - 28 63,6 3. Kurang Puas - - 6 13,6 1 2,3 - - 7 15,9 4. Tidak Mengerti - - - - - - - - - - Jumlah 15 34,1 27 61,4 2 4,5 - - 44 100 Sumber FC11FC35 Universitas Sumatera Utara Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang terbanyak yaitu 18 orang 40,9 mengatakan puas dengan balikan feedback dan evaluasi yang diberikan oleh atasan dan mereka sering memiliki keinginan utnuk lebih sukses lagi dalam pekerjaan mereka. 9 orang 20,5 mengatakan puas dengan balikan feedback atau evaluasi dari atasan, dan mereka sangat sering memiliki keinginan untuk lebih sukses dalam pekerjaan mereka. Selebihnya, 1 orang 2,3 mengatakan puas tetapi hanya kadang-kadang atau jarang memiliki keinginan untuk lebih sukses lagi dalam pekerjaannya. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan yang merasa puas dengan balikan feedback atau evaluasi dari atasan, juga memiliki keinginan untuk lebih sukses lagi dalam pekerjaan mereka. Salah satu bentuk balikan yang paling sederhana adalah pembayaran gaji atau pujian jika karyawan mencapai suatu prestasi dalam pekerjaan, sedangkan jika hasil pekerjaan karyawan kurang baik atau melakukan kesalahan, atasan dapat memberikan kritikan atau teguran kepada karyawan agar karyawan dapat memperbaiki kesalahannya dan lebih meningkatkan kualtias pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 50 Frekuensi pemahaman terhadap komunikasi ke bawah dalam memberikan informasi mengenai pekerjaan yang sudah, sedang dan akan dikerjakan kepada atasan dengan sifat usaha maksimal No Frekuensi Komunikasi ke atas Frekuensi untuk sifat usaha maksimal Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Sering 1 2,3 2 4,5 2 4,5 - - 5 11,4 2. Sering 2 4,5 7 15,9 6 13,6 - - 15 34,1 3. Jarang 1 2,3 5 11,4 15 34,1 - - 21 47,7 4. Tidak Pernah - - 1 2,3 2 4,5 - - 3 6,8 Jumlah 11 25 24 54,5 8 18,2 1 2,3 44 100 Sumber FC15FC43 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat hubungan antara frekuensi komunikasi ke atas yaitu memberikan informasi mengenai pekerjaan yang sudah, sedang dan akan dikerjakan kepada atasan dengan sifat usaha maksimal. Dari tabel dapat dilihat bahwa 15 orang 34,1 karyawan yang jarang memberikan informasi kepada atasan juga hanya kadang-kadang berusaha maksimal, 1 orang 2,3 karyawan yang sangat sering memberikan informasi kepada atasan mengenai pekerjaannya, juga selalu berusaha keras dalam segala hal yang menyangkut pekerjaannya. Dari keseluruhan karyawan dapat dilihat bahwa 21 orang 47,7 mengatakan jarang berusaha keras dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan, dan 25 orang 56,8 jarang atau kadang-kadang saja berusaha keras dalam pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi ke atas atau komunikasi Universitas Sumatera Utara dari karyawan kepada atasan belum berjalan dengan baik dan karyawan juga masih jarang yang berusaha keras dalam pekerjaannya. Tabel 51 Frekuensi komunikasi ke atas untuk informasi mengenai masalah pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh karyawan dengan sifat independen No Kepuasan dalam menceritakan masalah kepada atasan Frekuensi untuk sifat independen Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Puas 5 11,4 5 11,4 - - - - 10 22,7 2. Puas 9 20,5 13 29,4 - - - - 22 50 3. Kurang Mengerti 3 6,8 8 18,2 1 2,3 - - 12 27,3 4. Tidak Mengerti - - - - - - - - - - Jumlah 17 38,6 26 59,1 1 2,3 - - 44 100 Sumber FC16FC39 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat hubungan antara kepuasan jika dapat menceritakan masalah-masalah pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh karyawan kepada atasan dengan sifat independen. Dari tabel dapat dilihat bahwa 13 orang 29,4 karyawan yang puas jika menceritakan masalah pekerjaan yang dihadapi kepada atasan juga sering berusaha untuk tidak tergantung pada orang lain. 9 orang 20,5 karyawan yang sangat puas menceritakan masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri kepada atasan juga selalu berusaha untuk tidak tergantung pada orang lain. Sementara 1 orang Universitas Sumatera Utara 2,3 karyawan yang merasa kurang puas juga jarang untuk berusaha tidak tergantung pada orang lain. Dari keseluruhan karyawan dapat dilihat bahwa 22 orang 50 mengatakan puas jika dapat menceritakan masalah pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri, dan 26 orang 59,1 mengatakan sering berusaha untuk tidak tergantung pada oarng lain dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa jika karyawan berusaha untuk mengkomunikasikan masalah dalam pekerjaannya yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri kepada atasan dan merasa puas dengan hal itu maka karyawan juga berusaha untuk tidak tergantung pada rekan sekerjanya dalam bekerja. Tabel 52 Frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan untuk berbagi informasi mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilakukan dengan rekan sekerja denagn frekuensi untuk sifat antusias No Frekuensi dalam berbagi informasi dengan rekan sekerja Frekuensi untuk sifat antusias Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Sering 5 11,4 3 6,8 1 2,3 - - 9 20,5 2. Sering 8 18,2 12 27,3 6 13,6 - - 26 59 3. Jarang 2 4,5 5 11,4 2 4,5 - - 9 20,5 4. Tidak Pernah - - - - - - - - - - Jumlah 15 34,1 20 45,4 9 20,5 - - 44 100 Sumber FC7FC27 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi komunikasi horizontal yaitu komunikasi dengan rekan sekerja yang mempunyai tingkatan atau jabatan yang sama dalam hal berbagi informasi mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilaksanakan berhubungan dengan sifat antusias terhadap tugas dan aktivitas di kantor. Dari tabel dapat dilihat bahwa karyawan terbanyak yaitu 12 orang 27,3 sering berkomunikasi yang bertujuan untuk berbagi informasi dengan rekan sekerja mengenai rencana dan aktivitas yang akan dilaksanakan dan mereka juga sering antusias dengan semua tugas dan aktivitas di kantor. 8 orang 18,2 mengatakan sering berbagi informasi dan selalu antusias terhadap semua tugas. Hal di atas menunjukkan bahwa sebagian karyawan yang mengatakan sering berbagi informasi dengan rekan sekerja juga akan merasa antusias dengan semua tugas dan aktivitas di kantor. Tabel 53 Frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan konflik yang terjadi diantara rekan sekerja dengan sifat kerjasama No Pemahaman terhadap instruksi tugas Frekuensi untuk sifat tekun Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Sering 11 25 20 45,5 - - - - 31 70,4 2. Sering 7 15,9 5 11,4 - - - - 12 27,3 3. Jarang - - - - 1 2,3 - - 1 2,2 4. Tidak Pernah - - - - - - - - - - Jumlah 18 40,9 25 56,8 1 2,3 - - 44 100 Sumber FC22FC26 Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi komunikasi horizontal yang bertujuan utnuk mendiskusikan dan menyelesaikan konflik yang terjadi dengan rekan sekerja berhubungan dengan sifat kerjasama karyawan. Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan yaitu 20 orang 45,5 sangat sering melakukan komunikasi yang bertujuan untuk berdiskusi dan menyelesaikan konflik yang terjadi dengan rekan sekerja dan mereka senang bekerjasama satu sama lain. 11 orang 25 mengatakan sangat sering berdiskusi atau menyelesaikan konflik bersama-sama dan mereka sangat senang jika bisa bekerjasama satu sama lain. Hal di atas menunjukkan bahwa karyawan sudah cukup menyadari bahwa untuk bekerjasama mereka perlu berdiskusi dan menyelesaikan konflik yang terjadi di antara rekan sekerja bersama-sama sehingga kerjasama yang dapat berjalan dengan baik. Tabel 54 Frekuensi komunikasi horizontal untuk membina hubungan interpersonal yang baik dan memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dengan sifat dapat dipercaya No Frekuensi Komunikasi Frekuensi untuk sifat dapat dipercaya Jumlah TS B S SS f f f f f 1. Sangat Sering 7 15,9 10 22,7 - - - - 17 38,6 2. Sering 11 25 15 34,1 - - - - 26 59,1 3. Jarang - - 1 2,3 - - - - 1 2,3 4. Tidak Pernah - - - - - - - - - - Jumlah 18 40,9 26 59,1 - - - - 44 100 Sumber FC24FC44 Universitas Sumatera Utara Keterangan : TS : Tidak Sulit S : Sulit B : Biasa Saja SS : Sangat Sulit Tabel di atas menunjukkan bahwa komunikasi horizontal yang bertujuan untuk membina hubungan interpersonal yang baik dan memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja berhubungan dengan sifat dapat dipercaya. Dari tabel dapat dilihat bahwa 15 orang 34,1 karyawan merasa sering berkomunkasi untuk membina hubungan interpersonal yang baik dan utnuk memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan mereka mengatakan bahwa mereka dapat dipercaya oleh rekan sekerja mereka. 11 orang 25 mengatakan sering melakukan komunkasi untuk membina hubungan interpersinal yang baik dan untuk memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan mereka merasa tidak sulit untuk dipercaya oleh rekan sekerja mereka. Hanya 1 orang 2,3 yang jarang melakukan komunikasi untuk membina hubungan baik dengan rekan sekerja dan untuk memperoleh sokongan interpersonal dari rekan sekerja dan merasa sulit untuk dipercaya ileh orang-orang di tempat kerja. Tabel 55 Frekuensi komunikasi mengenai hal-hal pribadi dengan rekan sekerja dengan sifat dapat dipercaya No Frekuensi komunikasi mengenai hal-hal pribadi Frekuensi untuk sifat dapat dipercaya Jumlah SL SR J TP f f f f f 1. Sangat Sering 4 9,1 4 9,1 - - - - 8 18,2 2. Sering 7 15,9 17 38,6 - - - - 24 54,5 3. Jarang 7 15,9 5 11,4 - - - - 12 27,3 4. Tidak Pernah - - - - - - - - - - Jumlah 18 40,9 26 59,1 - - - - 44 100 Sumber FC25FC44 Universitas Sumatera Utara Keterangan : SL : Selalu J : Jarang SR : Sering TP : Tidak Pernah Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi komunikasi mengenai hal-hal pribadi dengan rekan sekerja berhubungan sifat dapat dipercaya. Dari tabel dapat dilihat bahwa 17 orang 38,6 sering berkomunikasi mengenai hal-hal pribadi dengan rekan sekerja dan merasa dapat dipercaya oleh orang-orang di tempat kerja. 7 orang 15,9 sering berkomunikasi dengan rekan sekerja dan merasa tidak sulit untuk dipercaya oleh orang-orang di tempat kerja. Tabel 56 Frekuensi responden berdasarkan lama bekerja dengan sifat loyal No Lama Bekerja Frekuensi untuk sifat loyal Jumlah SS S KD TP f f f f f 1. 1 tahun 1 2,3 1 2,3 13 29,5 6 13,6 21 47,7 2. ≥ 1 tahun 1 2,3 3 6,8 11 25 8 18,2 23 52,3 Jumlah 2 4,6 4 9,1 24 54,5 14 31,8 44 100 Sumber FC7FC27 Keterangan : SS : Sangat Sering KD : Kadang-kadang S : Sering TP : Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 13 orang 29,5 karyawan yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun menyatakan kadang-kadang saja mempunyai pikiran untuk keluar dari pekerjaan mereka sekarang. 11 orang 25 yang masa kerjanya lebih dari 1 tahun juga menyatakan kadang-kadang Universitas Sumatera Utara juga memikirkan untuk keluar dari pekerjaannya. Kemudian terdapat masing- masing 1 orang 2,3 yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun dan lebih dari 1 tahun, sangat sering memikirkan untuk keluar dari pekerjaan mereka saat ini. Hal di atas menunjukkan bahwa loyalitas karyawan terhadap perusahaan tidak terlalu tinggi, karena masih banyak karyawan yang berpikir untuk keluar dari perusahaan. IV.V. Pengujian Hipotesis Setelah analisa tabel tunggal dan tabel silang dilakukan, maka penulis melakukan langkah selanjutnya yakni pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian yang dilakukan akan diterima atau ditolak. Hipotesa ini meliputi variabel-variabel independen X yakni komunikasi organisasi dan variabel dependen Y yakni efektivitas kerja. Pada penelitian survey orang sering menggunakan hipotesis dengan pernyataan hipotesis nol atau hipotesis alternatif. Yang dimaksud dengan hipotesis nol adalah pernyataan bahwa tidak ada hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan hipotesis alternatif merupakan pernyataan mengenai adanya hubungan antara variabel bebas dan bariabel terikat Setiawan, 1990: 31. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ha : terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dalam membangun efektifitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur tingkat hubungan di antara dua variabel maka, peneliti menggunakan Korelasi Tata Jenjang atau Rank Difference Correlation yang dikemukakan oleh Spearman dengan rumus : 1 6 1 2 2 − Σ − = N N D rho xy Keterangan : N : 44 ∑D² : 7570 85140 45420 1 − = xy rho rho xy = 0,467 Koefisien korelasinya positif, hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang sejajar dan searah sehingga dinyatakan terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan. Dari hasil perhitungan diketahui besarnya rho xy adalah 0,467. Berdasarkan rumus Guilford untuk melihat tinggi rendahnya hubungan, maka rho xy = 0.467 menunjukkan hubungan antra 0,40 – 0,70. Ini berarti hubungan antara komunikasi organisasi dalam meningkatkan efektivitas karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan dikatakan cukup berarti. Untuk menguji tingkat signifikansi hubungan atau nilai guna suatu hubungan, maka digunakan rumus t test , yaitu : Universitas Sumatera Utara xy r n xy hitung r t − − = 1 2 xy r hitung t − − = 1 2 44 467 , 533 , 42 467 , = hitung t = 4,145 Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak, nilai t hitung dibandingkan dengan t test . Karena t tabel jumlah sampel tidak tercantum dalam tabel harga-harga kritis maka harus terlebih dahulu diinterpolasi sebagai berikut : t tabel = angka tabel atas – angka tabel bawah angka tabel bawah – angka tabel yang dicari = 60 – 40 = 2 – 2,021 40 - 44 2-t = 20 = -0.021 -4 2 –t -5 2-t = -0,021 t = 2,0042 Jadi nilai t tabel untuk 44 orang responden dengan tingkat kepercayaan 95, dan tarag sginifikasi 5 adalah 2,0042 dari nilai t tabel tersebut bila dibandingakan dengan t hitung terlihat bahwa t hitung tabel. Hal ini berarti Ha Universitas Sumatera Utara diterima artinya dalam penerlitian ini “terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dengan efektivitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan”, yang berarti bahwa komunikasi organisasi berperan dalam membangun efektivitas kerja karyawan FIF Pos Spektra cabang Medan. Berdasarkan nilai t test besarnya kekuatan prediksi peran komunikasi organisasi dalam membangun efektivitas kerja karyawan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 100 . 2 xy Kp = = 0,467² . 100 = 0,218 . 100 = 21,8 Jadi hubungan antara komunkasi organisasi dengan efektivitas kerja karyawan adalah sebesar 21,8. Ini berarti komunikasi organisasi memberikan kontribusi sebesar 21,8 terhadap efektivitas kerja karyawan. Berdasarkan distribusi yang telah diberikan tadi menunjukkan bahwa 78,2 adalah faktor- faktor lain yang tidak dapat terjangkau oleh hubungan antara komunikasi organisasi yang terjadi dengan terciptanya efektivitas kerja yang baik pada karyawan. Universitas Sumatera Utara

IV.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

Pola Komunikasi Organisasi Dan Employee Relations (Studi Korelasional Tentang Pola Komunikasi Organisasi dalam Employee Relations pada PT. FIF cabang SPEKTRA Medan)

1 45 146

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

11 77 163

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN COLLECTOR LEASING PADA FIF SPEKTRA KANTOR CABANG PAMULARSIH.

0 7 7

KOMUNIKASI INTERNAL DAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN Komunikasi Internal Dan Efektivitas Kerja Karyawan (Studi Korelasi Komunikasi Internal Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Dalam Melaksanakan Fungsi Organisasi Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jur

0 2 13

PERAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM HUBUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN FIF SPEKTRA Peran Komunikasi Organisasi Dalam Hubungan Internal Perusahaan Fif Spektra (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Perusahaan Federal Internasional Finance (FIF) Spektra Ca

0 2 14

PENDAHULUAN Peran Komunikasi Organisasi Dalam Hubungan Internal Perusahaan Fif Spektra (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Perusahaan Federal Internasional Finance (FIF) Spektra Cabang Solo Periode 2013/2014).

1 10 32

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DIVISI MARKETING PT EIGERINDO BANDUNG.

2 6 46

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

0 0 15

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

0 0 1