Hubungan Antara Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi
pertanggungjawaban, dan staffing. Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah melakukan informasi akuntansi terutama untuk menentukan indikator
kinerja. Indikator tersebut dapat berupa finansial maupun non finansial. Indikator kinerja yang bersifat finansial tercemin dalam anggaran. Anggaran menjadi
rencana manajerial untuk menerapkan strategi organisasi dalam mengkomunikasikan tujuan organisasi, mengkoordinasikan kegiatan, dan
mengevaluasi kinerja manajer publik. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa target yang berhasil ia
capai, dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan dan dapat diukur melalui pencapaian aktivitas-aktivitas yang dibiayai oleh negara. Suatu organisasi sektor
publik dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika segala kegiatannya berada dalam kerangka anggaran dan tujuan yang ditetapkan serta mampu mewujudkan
strategi yang dimiliki. Kenis dalam Pratiwy, 2013:3 mengungkapkan salah satu karakteristik
sistem penganggaran adalah kejelasan sasaran anggaran yang menunjukkan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar anggaran tersebut
dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Adanya sasaran anggaran yang jelas akan membantu aparat
pelaksana anggaran dalam dalam mencapai target realisasi anggaran yang telah diitetapkan sebelumnya. Sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan untuk
menyusun target anggaran. Kemudian, target-target anggaran yang disusun akan disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah.
Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial merupakan suatu bidang penelitian yang banyak mengalami
perdebatan dalam literatur akuntansi perilaku selama empat dasawarsa terakhir Slamet Riyadi, 2000, sehingga banyak menarik minat peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap hubungan tersebut Nur Indrianto, 1993; bambang Supomo, 1998. Kern dan Liao 1998 menyatakan bahwa partisipasi
anggaran akan mempengaruhi kinerja manajerial dengan tiga cara yaitu : 1 melalui perancangan tujuan anggaran yang lebih tinggi, 2 melalui peningkatan
komitmen untuk mencapai tujuan anggaran serta 3 melalui keuntungan kognitif yang berasal dari pembagian informasi selama partisipasi. Pengumpulan informasi
pribadi dalam proses penyusunan anggaran dari manajer tingkat bawah dapat membuat anggaran lebih akurat dan pencapaian tujuan anggaran tersebut
kemungkinan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari sudut pandang perusahaan Walter, 1988. Sehingga hipotesis yang dapat diajukan untuk
pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H
1
: Kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi anggaran berpengaruh langsung
terhadap kinerja manajerial 2.1.9
Hubungan Antara Kejelasan Sasaran Anggaran dan Kinerja Manajerial dengan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi
Manajemen
Anggaran merupakan alat untuk mencegah informasi asimetri dan perilaku disfungsional dari agent atau pemerintah serta merupakan proses akuntabilitas
publik Yuhertiana, 2003. Akuntabilitas melalui anggaran meliputi penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan anggaran. Selain itu, anggaran merupakan
elemen penting dalam sistem pengendalian organisasi karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga sebagai alat pengendalian,
koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi. Kenis 1979 dalam Suhartono dan Solichin 2006 : 3 mengatakan terdapat beberapa karakteristik
sistem penganggaran. Salah satu karakteristik anggaran adalah kejelasan sasaran anggaran.
Dalam konteks ini telah disebutkan bahwa informasi sangat dibutuhkan dalam kejelasan sasaran anggaran, adanya sasaran anggaran yang jelas akan
memudahkan individu untuk menyusun target-target anggaran. Manfaat informasi menurut Romney dkk. 1992, dalam Mareta, 2012 adalah mengurangi
ketidakpastian, mendukung keputusan dan mendorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadwalan aktivitas kerja. Informasi yang digunakan untuk
pengambilan keputusan oleh manajer harus merupakan informasi yang memiliki kualitas atau karakteristik informasi yang baik sehingga pengambilan keputusan
tepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja secara kesuluruhan dan target-target yang ada dalam anggaran tercapai karena kinerja meningkat karena
adanya informasi yang baik. Selanjutnya, target-target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai organisasi.
H
2
: Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dapat memoderasi
hubungan antara kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial