Penyakit gigi dan mulut dimana karies gigi termasuk didalamnya menempati peringkat ke empat penyakit termahal dalam hal pengobatan The
World Oral Health , 2003.
34
2.5.2. Determinan Faktor-faktor yang Mempengaruhi a.
Umur
Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi: a.1. Periode gigi susu 0-5 tahun, sekitar 10 anak usia 2 tahun telah terserang
karies
35
a.2. Periode gigi campuran 6-14 tahun, pada periode ini molar 1 paling sering terkena karies.
35
a.3. Periode gigi permanen 14 tahun. Permukaan oklusal molar 2 dan premolar yang baru saja erupsi mudah terserang karies karena morfologinya
yang memudahkan retensi plak.
35
Umur antara 40-50 terjadi retraksi atau menurunnya gusi sehingga sisa-sisa makanan sering lebih sukar dibersihkan.
4
b. Jenis Kelamin
36
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Joshi 2005 di India dari total populasi 150 orang diperoleh kejadian karies lebih tinggi pada pria yaitu 80
sedangkan wanita 73. Hal ini terjadi dikarenakan wanita lebih memiliki keinginan untuk menjaga kebersihannya.
c. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan, tetapi keadaan tulang rahang sesuatu ras bangsa dapat berhubungan dengan persentase
karies yang semakin meningkat atau menurun.
4
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigi- gigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang
tidak teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan meningkatkan persentase karies pada ras tersebut.
4,37
d. Keturunan
4
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan
gigi yang cukup baik. Di samping itu dari 46 pasang orang tua dengan persentase karies yang
tinggi, hanya 1 satu pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik 5 lima pasang dengan persentase karies sedang, sedangkan 40 pasang lagi dengan
persentase karies yang tinggi.
e. Sosial Ekonomi
20
Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi tinggi dan sebaliknya. Hal ini dikaitkan dengan lebih besarnya minat hidup sehat pada
kelompok sosial ekonomi tinggi. Ada dua faktor sosial ekonomi yaitu pekerjaan dan pendidikan. Menurut Tirthankar 2002, pendidikan adalah faktor kedua
terbesar dari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan. Dalam penelitiannya, Paulander, Axelsson dan Lindhe 2003
melaporkan jumlah gigi yang tinggal di rongga mulut di usia 35 tahun sebesar 26,6 pada pendidikan tinggi dan pendidikan rendah sebesar 25,8.
Hasil penelitian Sondang dan Tetti 2004 pada sekelompok ibu-ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun membuktikan bahwa kelompok pendidikan
tinggi mempunyai skor DMF-T lebih rendah daripada kelompok pendidikan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
rendah, selain itu, skor filling lebih banyak dijumpai pada kelompok pendidikan tinggi sedangkan skor decayed dan missing lebih banyak pada kelompok
pendidikan rendah.
f. Pengalaman Karies