Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit
Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007.
USU Repository © 2009
tertanggung sendiri Pasal 276 KUHD dan karena cacat sendiri bendanya Pasal 296 KUHD.
c. Klausula sudah diketahui all seen Asuransi ini digunakan pada asuransi kebakaran fire insurance. Klausula ini
menentukan bahwa penanggung sudah mengetahui betul keadaan konstruksi, letak, dan cara pemakaian bangunan yang diasuransikan dengan demikian
klausula ini menghilangkan tuduhan bahwa tertanggung telah menyembunyikan hal-hal tertentu dari bangunan objek asuransi Pasal 251 KUHD.
d. Klausula renunsiasi Renunciation Renunsiasi artinya pelepasan hak. Klausula ini berhubungan dengan ketentuan
Pasal 251 KUHD yang berarti melepaskan hak gugat berdasarkan pasal tersebut, menurut klausula ini penanggung tidak akan menggugat tertanggung dengan
alasan Pasal 251 KUHD, kecuali jika hakim menetapkan bahwa pasal tersebut harus diberlakukan secara jujur fair atau dengan itikat baik in good feith dan
sesuai dengan kebiasaan. e. Klausula free from particular average FPA
Klausula ini digunakan pada asuransi pengangkutan laut. Average artinya peristiwa kerugian laut. Klausula ini mempunyai arti bahwa penanggung
dibebaskan dari kewajiban membayar ganti kerugian yang timbul akibat peristiwa khusus di laut particular averageseperti ditentukan dalam Pasal 709 KUHD
29
29
Ibid, Halaman 67
.
4. Pembuatan dan penyerahan polis
Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit
Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Menurut ketentuan Pasal 259 KUHD, apabila asuransi diadakan langsung antara tertanggung dan penanggung, maka polis harus ditandatangani dan diserahkan
olah penanggung dalam tempo 24 jam setelah permintaan, kecuali apabila karena ketentuan undang-undang ditentukan tenggang waktu yang lebih lama. Berdasarkan
ketentuan ini, maka pembuat polis adalah penanggung atas permintaan tertanggung. Penanggung menandatangani polis tersebut, setelah itu segera diserahkan kepada
tertanggung. Pembuatan polis oleh penanggung sesuai dengan fungsi polis sebagai bukti tertulis bagi kepentingan tertanggung
30
1. Prinsip kepentingan
.
F. Prinsip-Prinsip Dalam Perjanjian Asuransi Asuransi sebagai suatu perjanjian, juga memiliki prinsip yang melekat, yakni:
Dalam hukum asuransi, ditentukan bahwa apabila seorang menutup perjanjian auransi, yang bersangkutan harus mempunyai kepentingan terhadap obyek yang
diasuransikan. Hal ini dirumuskan dalam Pasal 250 KUHD yang menyebutkan bahwa “apabila seseorang telah mengadakan suatu pertanggungan untuk diri sendiri, atau
apabila seseorang yang untuknya telah diadakan suatu asuransi, pada saat diadakannya asuransi itu tidak mempunyai suatu kepentingan terhadap barang yang
diasuransikan itu, maka penanggung tidak diwajibkan memberikan ganti kerugian”. Dengan demikian prinsip kepentingan yang diasuransikan seperti yang
terdapat dalam rumusan pasal 250 KUHD, mengandung arti bahwa kepentingan
30
Ibid, Halaman 68
Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit
Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007.
USU Repository © 2009
merupakan syarat mutlak bagi perjanjian asuransi. Diharuskan ada kepentingan dalam perjanjian asuransi dengan maksud untuk mencegah agar asuransi tidak menjadi
permainan atau perjudian. Hal itu disebabkan, apabila terdapat ketentuan yang demikian seorang tidak memiliki kepentingan terhadap suatu objek asuransi, akan
dapat menutup asuransi terhadap objek asuransi. Akibatnya tanpa menderita kerugian orang tersebut akan mendapat ganti kerugian apabila terjadi peristiwa yang menimpa
objek yang dimaksud
31
Bila ia tidak mempunyai kepentingan, maka sekalipun polis telah ditutup dan telah dibayar, maka penanggung tidak wajib memberikan ganti rugi bila barang itu
mengalami kerugian .
Prinsip kepentingan menegaskan bahwa orang yang menutup asuransi harus mempunyai kepentingan interest atas barang yang dipertanggungkan insurable,
atau orang yang ditutup asuransinya atas barangnya oleh orang lain yang dikuasakannya, harus mepunyai kepentingan atas barang itu.
32
2. Prinsip itikat baik atau prinsip kejujuran yang sempurna