Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit
Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007.
USU Repository © 2009
membayar sejumlah uang yang besar mengganti kerugian-kerugian yang ditimbulkan peristiwa-peristiwa itu
69
Yang disebut risiko itu adalah kewajiban penanggung untuk memikul kerugian sebagai akibat suatu peristiwa diluar kesalahan yang menimpa benda yang
menjadi miliknya .
70
1. Motif Ekonomis
. Kalau risiko ini sedemikian besarnya melebihi factor-faktor kerugian moral
sehingga dapat mempengaruhi keadaan seseorang dan mungkin mengakibatkan Si pemilik barang akan jatuh pailit. Untuk menghindari kenyataan pailit ini, diusahakan
agar risiko itu dialihkan kepada orang lain atau perusahaan yang bersedia mengambil alih risiko yang demikian itu. Dengan demikian kerugian yang diderita orang-orang
itu tadi dapat diperingan atau dikurangi bahkan ditanggung oleh orang lain asal untuk itu telah diperjanjikan sebelumnya.
Perusahaan yang pokok usahanya mengambil alih risiko ini, disebut dengan perusahaan asuransi. Hal ini dilakukan sipemilik benda agar ia dapat menjalankan
usahanya dengan tenang tanpa khawatir akan kemungkinan menderita kerugian yang membuat jatuh keuangannya.
Adapun tujuan diikatnya perjanjian asuransi pada asurasi konvensional adalah:
Sebagai motif ekonomis asuransi ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan kerugian materil, korban jiwa dan lain-lain. Perjanjian asuransi
69
Djoko Prakoso Dan I Ketut Murtika, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta : Bina Aksara,
1989 halaman 7
70
H.M.N. Purwo Sucipto, Op.cit, halaman 24
Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit
Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007.
USU Repository © 2009
merupakan perjanjian khusus berdasarkan motif ekonomis, artinya tertanggung menyadari betul bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta benda miliknya dan
terhadap jiwa raganya, ia akan menderita kerugian korban jiwa raganya. Tertanggung sebagai pihak yang diancam bahaya merasa beban ini berat, yang sewaktu-waktu bisa
terjadi untuk mengurangi atau menghilangkan beban tersebut Si tertanggung berusaha mencari jalan kalau ada pihak lain yang ingin mengambil over beban ancaman
bahaya itu, dan ia dapat dan sanggup membayar kontra prestasi yang disebut dengan premi.
2. Peralihan Risiko
Perjanjian asuransi yang didasarkan pada motif ekonomis diatas, bertujuan memperalihkan risiko dari tertanggung kepada penanggung dengan imbalan bahwa
penanggung menerima sejumlah uang sebagi premi dari tertangguang. Ini berarti apabila dalam jangka waktu diadakan pertanggungan itu betul-betul terjadi peristiwa
yang mengancam itu, sehingga menimbulkan kerugian atau kerusakan, maka penanggung akan membayar ganti rugi atau memberikan sejumlah uang kepada
tertanggung sesuai dengan isi perjanjian. Dengan adanya perjanjian asuransi ini tertanggung sebagai pihak yang berkepentingan merasa aman. Dengan demikian
dapatlah dikatakan bahwa orang akan mengadakan atau menutupi suatu perjanjian pertanggungan jika ia bermaksud atau mempunyai suatu tujuan untuk memperalihkan
risiko atau berbagi risiko yang dihadapi atas harta kekayaan terhadap pihak lain
71
3. Ganti Kerugian