Fungsi Polis Isi polis

Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 Untuk tambahan atau perubahan data dan keterangan interest yang diasuransikan, demikian juga perubahan atau penambahan risiko yang dijamin, dikenakan tambahan premi additional preminums, surcharge 24 Polis adalah surat yang dikeluarkan oleh penanggung sebagai bukti bahwa seorangsuatu perusahaansuatu badan hukum telah menutup pertanggungan dengan perusahaan asuransi pertanggungan .

E. Polis Asuransi

25 .Polis merupakan bukti tertulis perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggun. Formulirnya disediakan oleh penanggung atau perkumpulan penanggung terdiri dari perorangan atau perusahaan 26 24 Ibid,halaman 224 25 CS.T. kansil dan S.T. Kansil, Op.cit, Halaman 180 26 Radiks Purba, Asuransi Angkatan Laut, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 1998 Halaman 3 .

1. Fungsi Polis

Menurut ketentuan Pasal 255 KUHD perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis. Selanjutnya Pasal 19 ayat1 Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1992 menentukan, polis atau bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun, berikut lampiran yang merupakan satu kesatuan dengannya, tidak boleh mengandung kata, kata-kata atau kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai risiko yang ditutup asuransinya, kewajiban penanggung dan kewajiban tertanggung atau mempersulit tertanggung mengurus haknya Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 Berdasarkan ketentuan dua pasal tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa polis berfungsi sebagai alat bukti tertulis bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggung. 27 a. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi .

2. Isi polis

Menurut ketentuan pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa, harus memuat syarat-syarat khusus berikut ini: b. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ke 3tiga c. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan d. Jumlah yang diasuransikan e. Bahaya-bahaya Evenement yang ditanggung oleh penanggung f. Saat bahayaevenement mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung g. Premi asuransi h. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala janji-janji khusus yang diadakan antara para pihak. Disamping syarat-syarat khusus tersebut dalam polis harus dicantumkan juga berbagai asuransi yang diadakan lebih dahulu, dengan ancaman batal jika tidak dicantumkan berbagai asuransi yang dimaksud adalah seperti tercantum dalam Pasal KUHD berikut ini: a. Reasuransi Pasal 271 KUHD 27 Abdul Khadir Muhammad, S.H, Op.Cit. Halaman 55-56 Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 b. Asuransi rangkap Pasal 272 KUHD c. Asuransi insolvabilitas Pasal 280 KUHD d. Asuransi kapal yang sudah berangkat berlayar Pasal 603 KUHD e. Asuransi kapal yang belum tiba di tempat tujuan Pasal 606 KUHD f. Asuransi atas keuntungan yang diharapkan Pasal 615 KUHD

3. Klausula polis