Obyek Takaful Subyek Dan Obyek Asuransi Takaful 1. Subyek Takaful

Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 Adalah orang atau badan hukum yang mengalihkan risiko atas suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut kepada pihak penanggung, disini peserta membayar iuran premi kepada perusahaan asuransi sebagai dana tabarrudana Ibadah untuk kemudian akan dikelola oleh perusahaan.

2. Obyek Takaful

Obyek merupakan kebalikan dari subyek hukum, kalau subyek dalam suatu perjanjian merupakan suatu anasir yang bertindak aktif, maka sebaliknya obyek dalam suatu perjanjian dapat diartikan sebagai hal yang diperlakukan oleh subyek, suatu hal yang penting dalam tujuan membentuk suatu perjanjian. Oleh karena itu obyek dalam perhubungan hukum mengenai perjanjian, ialah hal yang diwajibkan kepada pihak yang berkewajiban debitur terhadap mana pihak yang berhak kreditur mempunyai hak 53 Jadi secara tidak langsung perjanjian-perjanjian ini sedikit banyak mengenai harta benda, dan selalu semua perjanjian itu pada umumnya menyinggung hal kekayaan harta benda seseorang atau sebagian dari kekayaan itu. Maka dari itu, boleh juga dikatakan, hukum perjanjian masuk juga kegolongan hokum kekayaan harta benda, lain dari pada hukum kekeluargaan dan hukum perkawinan sedangkan hukum . Kalau perhubungan hukum prihal perjanjian ini mengenai suatu benda, misalnya : dalam jual beli, sewa menyewa, gadai menggadai dan sebagainya maka obyek dari berbagai perjanjian itu lebih berwujud, yaitu benda yang bersangkutan, 53 Ibid, Halaman 57 Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 warisan bersifat setengah setengah. Karena ini pada umumnya obyek dari perhubungan hukum perjanjian, adalah selalu bagian dari kekayaan seseorang, dan hampir selalu berupa suatu harta benda 54 1 Dapat dinilai dengan jumlah uang Op geld waarderbaar . Dalam hal Obyek asuransi ini perlu dilihat Pasal 286 KUHDagang, dimana dalam pasal tersebut dikatakan tentang hal-hal yang menjadi obyek asuransi yaitu semua kepentingan yang: 2 Dapat takluk pada macam-macam bahaya aan gevaar onderherig 3 Tidak dikecualikan oleh undang-undang. Wiryono Prodjodikoro, sependapat dengan perumusan obyek asuransi tersebut diatas karena menurutnya cocok dengan perumusannya mengenai obyek dari suatu perjanjian pada umumnya, yaitu suatu harta benda atau sebagian dari kekayaanharta benda seseorang 55 54 Wiryono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta : PT Intermasa, 1987 halaman 42 55 Ibid, halaman 41 . Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian juga memberikan pengertian tentang apa itu obyek asuransi. Pasal 1 ayat 2: “Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tangguang jawab hukum serta semua kepentingan hukum lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.” Darma Gifson : Analisis Terhadap Pelaksanaan Prinsip Keseimbangan Indemniteit Terhadap Asuransi Kerugian Pada Asuransi Takaful Syariah Di Kota Medan, 2007. USU Repository © 2009 Maka dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa obyek dari perjanjian asuransi tersebut adalah segala kepentingan yang mungkin akan lenyap atau berkurang karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tentu. Obyek asuransi benda dan kerugian yang nyata Yang dimaksud disini dengan obyek asuransi tanpa benda adakalanya diadakan asuransi terhadap kemungkinan orang menderita karena tidak akan mendapat untung dalam suatu perusaan. Dalam hal ini tidak ada suatu benda berwujud, yang akan musnah atau akan ada kerusakan atau sebagainya. Pendek kata selama perjanjian asuransi berjalan tidak akan ada suatu benda yang terlihat sebagai barang yang terkena suatu macam bahaya , misalnya : apabila seseorang pengendara mobil mengadakan asuransi terhadap kemungkinan ia akan menerima akibat atas suatu tabrakan dengan kendaraan lain, dan menyebabkan kecelakaan sehingga ia harus memberi sejumlah uang ganti rugi yang agak tinggi. Inipun tak ada benda atau barang yang berwujud, yang mungkin akan ditimpa oleh suatu peristiwa, sehingga musnah atau rusak 56 .

D. Mekanisme Pengolahan Dana Asuransi Takaful