terakhir ini, banyak usaha telah dilakukan untuk mencari metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atau mengklasifikasikan sebuah
pandangan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan sehari-hari. Ketiga, tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional.
37
D. KUALITAS
Kualitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan dengan tingkat baik atau buruknya sesuatu, taraf kepandaian, kecakapan, atau mutu.
38
Pengertian tersebut lebih mengarahkan pada nilai normatif seseorang di mana ia harus melewati pendidikan formal untuk mendapatkan legitimasi
berkualitas. Kata kualitas secara umum dapat difahami maksudnya tetapi kadang sulit diterjemahkan ke dalam kata-kata, mengingat kualitas merupakan
konsep yang berangkat dari standar relative, oleh karena kental sekali dengan subjektifitas, di mana seorang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda
tentang kualitas. Kesulitan atau konseptualitas biasanya bisa diselesaikan dengan menggunakan kriteria dan kualifikasi yang jelas.
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari
penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan
37
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet ke 6, hal 115.
38
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 hal.467
dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.
39
Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk memahami konsep kualitas adalah dengan mendefinisikan sejelas mungkin kriteria yang digunakan dalam
menilai kualitas. Dalam pada itu secara substansif, istilah mutu itu sendiri mengandung dua hal yaitu sifat dan taraf. Sifat adalah sesuatu yang
menerangkan keadaan benda sedang taraf menunjukkan kedudukannya dalam suatu skala.
40
Oleh karenanya menjadi urgen penguraian sifat dan syarat- syarat yang harus dipenuhi sebagai acuan penelitian terhadap kualitas.
Secara subtantif, istilah mutu kualitas dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai berikut :
1. Normative, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan kriteria intrinsic dan ekstrinsik.
2. Deskriptif, mutu kualitas ditentukan berdasarkan keadaan syaratnya. Misalnya hasil tes prestasi belajar.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa kualitas adalah tolak ukur untuk meningkatkan suatu pekerjaan agar dapat ditingkatkan kembali efektivitasnya,
juga sebagai ukuran untuk menyatakan esensi suatu benda atau hal yaitu berupa standar ideal yang ingin dicapai oleh suatu proses dalam mencapai
tujuan. Untuk perusahaan yang menerapkan strategi peningkatan kualitas,
karakter perilakunya adalah:
39
J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Jakarta : PT : Rineka Cipta,2006 cet ke-3, h.228
40
Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, Jakarta: Logos, 1999, hal. 27
a. Perhatian tinggi terhadap kualitas. b. Perhatian tinggi terhadap proses bagaimana barang dan jasa dibuat
atau disampaikan. c. Aktifitas dengan mengambil resiko rendah.
d. Komitmen tingkat tinggi.
E. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Bukhori Zainun, Sumber Daya Manusia adalah ”daya yang bersumber dari manusia, jadi sumber daya manusia adalah potensi yang
dimiliki oleh manusia itu sendiri”
41
. Tiga pengertian sumber daya manusia meliputi:
1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan.
2. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
3. Potensi yang merupakan aset medan fungsi sebagai modal non materialnon finansial di dalam organisasi, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.Hadari Nawawi.
42
41
Bukhori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta: PT Gunung agung, 2001 cet,ke 6, hal 64
42
Sedarmayanti, Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,Bandung: PT Regfikla Aditamahal,349