Sistem dan Proses Penerapan Program

e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya. Melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan. 8

4. Tujuan Program

Tujuan adalah sasaran atau maksud yang akan dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hali ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut: 9 Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksananakan. Tujuan program dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukkan output dari program jangka panjang, sedangkan tujuan khusus outputnya program jangka pendek. 10

B. PEMBINAAN

1. Pengertian Pembinaan

Kata pembinaan berasal dari bahasa arab yang berarti “bina” artinya bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi awalan “pe-“ dan akhiran “an” menjadi pembinaan yang mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan 8 Hallen A, Bimbingan dan konseling hal.8 9 Ari kunto,Suharsimi, “Penilaian Pendidikan”, Yogyakarta: Bina Aksara,1998. h.35 10 Ibid, h.45 yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 11 Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kata “ Pembinaan “ mengandung arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan yang di lakukan secara budaya guna untuk memperoleh hasil yang baik. 12 Sedangkan pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer adalah “Proses pembinaan, membina, membangun, atau menyempurnakan upaya mendapat hasil yang lebih baik. 13 Arti kata ”Pembinaan” dari segi terminology istilah Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan, mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari- hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat. 14 Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa merintis, meletakkan dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi, menyantuni, mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia 11 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1994, Cet. Ke-2,h.117 12 Poerwadarminto, Wjs, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: Bulan Bintang, 1979, h.23 13 Peter salim dan Yanni, Kamus Bahasa Indonesia, Kontemporer Jakarta: Modern English, 1991 h. 13 14 Proyek penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, Jakarta: DEPAG, 1984 h.8. sejahtera dengan mengadakan dan menggunakan segala daya dan dana yang dimiliki. 15 Adapun Pembinaan Menurut Zakiah Daradjat adalah upaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan secara sadar berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras. Pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan, dan mengembangkan kearah tercapainya mertabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri. 16 Pembinaan menurut istilah adalah : suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada sebelumnya. 17 Begitu pula pembinaan dapat mengandung arti usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 18 Pengertian Pembinaan yang terakhir adalah sesuatu upaya usaha yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan 15 Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Menbina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, Jakarta: BP-4, 1994, h.3. 16 Zakia Daradjat, Ilmu jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, Cet. Ke-15, h.36 17 Asmuni Syukuri, Dasar-Dasar Stategis Dakwah Islam Surabaya: Al-ikhlas, 1983, Cet, ke-2, h 17 18 Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi ke-3 Jakarta: Balai Pustaka,t.t h,17