Program Wali Pemasyarakatan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Didik Pemasyarakatan Dilembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan

c Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. d Peraturan Pemerintah RI No. 57 Tahun 1997 Tentang Syarat dan Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan. e Peraturan Pemerintah RI No. 58 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan. f Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. M.09-PR.07.10 Tahun 2007, tanggal 20 April 2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. g Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.01-PR-0703 Tahun 1985 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan. 2 Pengertian, Maksud dan Tujuan 62 Program Bulan Tertib Pemasyarakatan merupakan kegiatan yang terencana dan berkesinambungan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan akan dilaksanakan monitoring dan evaluasi secara periodik setiap bulan, mulai bulan Maret sampai dengan Desember Tahun 2008. Bulan Tertib Pemasyarakatan dilaksanakan secara berkelanjutan setelah diadakan monitoring dan evaluasi pada akhir tahun sebelumnya sebagai pedoman pencanangan Bulan Tertib Pemasyarakatan tahap berikutnya. 62 Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Pedoman Bulan Tertib Pemasyarakatan BUTERPAS Tahun 2008. Untuk membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat terhadap pemasyarakatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dan bertepatan dengan menyongsong Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-44, tanggal 27 April 2008, maka momentum tersebut dijadikan titik tolak jajaran pemasyarakatan untuk meningkatkan kinerjanya melalui pencanangan program Bulan Tertib Pemasyarakatan BUTERPAS. Bulan Tertib Pemasyarakatan merupakan kegiatan peningkatan kinerja yang wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran pemasyarakatan baik tingkat pusat, tingkat wilayah maupun segenap pelaksana pada Unit Pelaksana Tehnis Pemasyarakatan. Bulan Tertib Pemasyarakatan yang merupakan program penertiban disegala aspek tersebut dirancang dalam bentuk kegiatan yang terencana, terkendali dan terukur tingkat keberhasilannya. Dengan pencanangan Bulan Tertib Pemasyarakatan dimaksud untuk membangun komitmen yang tinggi dan integritas moral yang kuat bagi petugas pemasyarakatan, agar dalam menjalankan tugasnya tetap berlandaskan pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan mampu menghindarkan diri dari berbagai bentuk penyimpangan, penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang. Melalui pelaksanaan Bulan Tertib Pemasyarakatan dalam kondisi tertib disegala aspek yang antara lain meliputi: Tertib Pengamanan, Tertib Pelayanan, Tertib Perawatan dan Pengelolaan, Tertib Pembinaan dan Pembimbingan, serta Tertib Peri Kehidupan Penghuni. Untuk lebih memudahkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dalam melaksanakan Bulan Tertib Pemasyarakaan, maka Sasaran dan Program meliputi: a Program Tertib Pemasyarakatan. b Program Tertib Pelayanan. c Program Tertib Perawatan dan Pengelolaan. d Program Tertib Pembinaan dan Pembimbingan. e Program Tertib Perikehidupan Penghuni. 63 2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala mengenai terbatasnya Sarana Pendidikan dan Pembinaan Bagi Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan Sarana pendidikan dan pembinaan kepribadian, diantaranya adalah: 64 k Melakukan penataan ruangan yang ada untuk melaksanakan kegiatan belajar Kejar Paket A,B dan C dan mengoptimalkan peralatan sekolah yang masih ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan. l Melakukan penataan ruangan ada untuk digunakan menjadi ruangan perpustakaan, ruangan kegiatan melukis serta peralatan pendukungnya. m Memanfaatkan peralatan olah raga yang masih ada dan masih dapat dimanfaatkan. n Untuk menambah daya tampung rumah ibadah baik itu Mesjid, Gereja, dan Cetiya telakukan berbagai upaya diantaranya adalah penambahan teras Mesjid, 63 Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Pedoman Bulan Tertib Pemasyarakatan BUTERPAS Tahun 2008. 64 Wawancara dengan MP. Jaya Saragih, Amd.IP, SH, MH, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggl 10-12 Januari 2009, di Medan. melakukan perbaikan atap dan plafon luar gereja dan mengajukan usul perbaikan cetiya. o Mengoptimalkan peralatan Pramuka yang ada. p Melakukan penataan ruangan untuk kegiatan belajar musik band serta memanfaatkan peralatan pramuka yang masih ada. q Mengoptimalkan ruangan poliklinik yang ada baik untuk ruang inap dan peralatannya termasuk peralatan kesehatan umumgigi dan obat-obatan. Selanjutnya sarana pendidikan dan pembinaan kemandirian, upaya yang telah dilakukan, diantaranya adalah: 65 a Melakukan penataan ruangan untuk kegiatan belajar komputer. b Melakukan penataan ruangan untuk kegiatan bimbingan keterampilan kerja yang meliputi: 12 Ruangan kegiatan keterampilan bingkai dan kaligrafi, ukiran kayu dan ukiran batu. 13 Ruangan kegiatan keterampilan meubel, menjahit, dan pengelasan listrikkarbet serta montir listrik. 14 Ruangan kegiatan keterampilan bengkel sepeda motor dan elektronika. 15 Ruangan kegiatan keterampilan pangkas rambut, dan keterampilan bunga papan. 16 Ruangan kegiatan keterampilan pembuatan pavling blok.

3. Upaya mengatasi Over Kapasitas

65 Wawancara dengan Helman Leonard BatuBara, A.KS, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Seksi Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 10 Januari 2009, di Medan. Upaya yang dilaksakanakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan untuk menanggulangi masalah over kapasitas, diantaranya adalah: 66 1 Pemindahan napi ke LAPAS atau RUTAN lain 2 Pembebasan Napi karena habis pidana 3 Pembebasan karena PB 4 Pembebasan karena CMB dan Cuti Bersyarat 5 Penambahan Blok atau kamar hunian Alih fungsi Blok atau kamar hunian

4. Upaya mengatasi tingkat pendidikan Anak Pidana

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tingkat pendidikan Anak Pidana dalam rangka pemenuhan hak penddikannya, diantaranya adalah: Kegiatan pendidikan yang diberikan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Anak Medan yaitu: 67 1 Pendidikan luar sekolah yang berupa: Kejar paket A, setara dengan Sekolah Dasar SD sebanyak 20 orang mulai dari tahun 2006 sd 2007, hasil akhir yang di dapat tamat SD, kerjasama dengan PKBM. Kejar paket B, setara dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebanyak 24 orang mulai tahun 2006 sd 2007, hasil akhir yang di dapat tamat SLTP, yang kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan. 2 Pendidikan Kerohanian Pendidikan kerohanian pada lembaga pemasyarakatan kelas IIA Anak Medan dilaksanakan dengan kerjasama pihak : Departemen Agama : berupa 66 Wawancara dengan Siswanto, Bc.IP, SH, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 07 Januari 2009 di Medan 67 Wawancara dengan Bangsi Tarigan, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 08 Januari 2009, di Medan. pelatihan membaca Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap hari jum’at. Lembaga Komunikasi Keaksaraan Fungsional KF yang berjumlah 18 delapan belas orang berupa pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan baca tulis dengan hasil sudah bisa baca tulis yang dilaksanakan 2 dua kali seminggu, bekerjasama dengan BIMPAS LAPAS Kelas IIA Anak Medan dan Departemen Agama. Pengertian kelompok belajar kejar adalah kelompok narapidana anak yang mempunyai keinginan meningkatkan pengetahuan melalui proses kerjasama dengan program kelompok belajar paket A, adalah suatu proses pendidikan dan pengajaran untuk kelompok narapidana yang buta huruf dengan materi pelajaran pendidikan dasar sebagaimana termaktub dalam buku paket A dan pendidikan pencaharian yang prosesnya dipelajari secara terpadu. 68 Program kelompok belajar paket A dan kelompok belajar usaha merupakan program pendidikan yang sangat pleksibel yaitu tidak terlalu ketat sistem jenjangnya dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga belajar untuk mengikuti sesuai dengan kemampuan masing-masing.

5. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi faktor Pembina dalam

pemenuhan hak pendidikan Anak Didik Pemasyarakatan

1. PembinaPendidik dan Anak Didik Pemasyarakatan

69 Fungsi anak didik dalam interaksi belajar mengajar adalah sebagai subjek dan objek pendidikan. Sebagai subjek karena anak didik menentukan hasil belajar 68 Wawancara dengan MP. Jaya Saragih, Amd.IP, SH, MH, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggl 10-12 Januari 2009, di Medan 69 Wawancara dengan Bangsi Tarigan, SH, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 07 Januari 2009 di Medan