Kendala dari Aspek NormatifYuridis

berusaha untuk memperoleh pengakuan dari orang lain baik dari teman-teman sepermainannya, sekolah maupun lingkungan sosialnya. Hal ini berkaitan dengan kegiatan pembinaan yang akan diberikan kepada anak-anak seusia mereka sehingga tujuan dari pembinaan tersebut dapat tercapai artinya kegiatan pembinaan yang akan dilaksanakan harus mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan masa pertumbuhan mereka. 46 Menurut Bangsi Tarigan, Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan sebagai organiasi yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan dan pembinaan terhadap Anak Pidana yang dititipkan di lembaga, mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan agar Anak Pidana mengalami perubahan dalam bertingkah laku selama masa pendidikan dan pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan maupun kesiapan untuk kembali dalam lingkungan masyarakat dan keluarga. 47 Menurut Siswanto, pembina maupun Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri kegiatan yang diadakan sesuai dengan kebutuhan lembaga dan Anak DidikAnak Pidana. Pihak lembaga hanya dipekenankan melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai Petunjuk Pelaksana JUKLAK dan Petunjuk Teknis JUKNIS 46 Wawancara dengan MP. Jaya Saragih, Amd.IP, SH, MH, Ka.Subsie Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan LAPAS Klas IIA Anak Medan, tanggal 07-12 Januari 2009 di Medan 47 Wawancara dengan Bangsi Tarigan, SH, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan LAPAS Klas IIA Anak Medan, tanggal 8 Januari 2009 di Medan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 48 Secara internal, kendala-kendala yang dihadapi Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan di dalam pemenuhan hak pendidikan bagi Anak Didik Pemasyarakatan adalah sebagai berikut: 1. Terbatasnya Sarana Pendidikan dan Pembinaan Bagi Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan Menurut Bangsi Tarigan bahwa salah satu kendala atau hambatan yang dihadapi Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan dalam pemenuhan hak pendidikan Anak Pidana adalah terbatasnya sarana pendidikan dan pembinaan yang terdiri dari pendidikanpembinaan kepribadian dan pendidikanpembinaan kemandirian. Pembina dalam mendidik Anak Pidana adalah terbatasnya sarana atau fasilitas yang diadakan pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan. Minimnya sarana penunjang kegiatan olahraga, bengkel, dll akan mengakibatkan keengganan dari Anak Pidana untuk mengikuti kegiatan yang diadakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan. 49 Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimaksud diantaranya adalah belum tersedianya buku-buku yang memadai di Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, terbatasnya pakaian dan sepatu yang dibutuhkan untuk kegiatan Pramuka. Selanjutnya peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan kerja seperti perbengkelan, meubel dan menjahit kurang 48 Wawancara dengan Siswanto, Bc.IP, SH, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 7 Januri 2009, di Medan. 49 Wawancara dengan Bangsi Tarigan, SH, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Anak Medan, tanggal 8 Januari 2009, di Medan.