lawyer dengan kliennya, perwalian guardian, executor, broker, kurator, pejabat publik, atau Direksi dari suatu Perseroan.
64
j. Trustee adalah pihak yang memegang sesuatu secara kepercayaan untuk
kepentingan pihak lain.
65
k. Beneficiary adalah pihak yang memberikan kepercayaan kepada pihak lain untuk
mengelola harta bendanya secara baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
66
G. Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian yang dilakukan dalam tesis ini adalah suatu cara penyelidikan atau pemeriksaan dengan menggunakan penalaran yang berpikir logis
berdasarkan nilai-nilai, asas-asas dan norma-norma, serta teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang berbasis kepada ilmu hukum normatif, dan mengacu kepada norma-norma hukum positif yang
terdapat didalam peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya.
64
Munir Fuady, Doktrin-Doktrin Moderen dalam Corporate Law dan Eksistensinya dalam Hukum Indonesia, op. cit., hal. 34.
65
Ibid, hal.33.
66
Ibid, hal.35.
Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009
Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif, sebab penelitian ini akan menggambarkan dan melukiskan azas-azas atau peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan tujuan penelitian ini. Melalui analisis deskriptif disatu sisi akan didapatkan informasi yang bersifat kualitatif.
67
Oleh karena itu dalam penelitian ini dikaji kaidah-kaidah atau norma-norma yang ada dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berkaitan dengan pertanggungjawaban Direksi
Perseroan jika Perseroan yang diurusnya mengalami pailit.
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan statuted approach, dengan maksud
untuk mencari dasar yuridis pertanggung jawaban Direksi Perseroan jika Perseroan dinyatakan pailit.
3. Bahan Hukum
Sebagai penelitian hukum normatif, penelitian ini menitikberatkan pada studi kepustakaan. Bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
68
67
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 134.
68
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, hal. 88.
Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009
a. Bahan hukum primer, yaitu berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang
terkait dengan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam hal pengelolaan Perseroan. Dalam hal ini khususnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan undang-undang serta peraturan-peraturan lainnya.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang dapat memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer,
69
seperti hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya, bahan dokumen pribadi berupa pendapat pakar hukum yang erat
kaitannya dengan objek penelitian. c.
Bahan hukum tertier, yaitu bahan-bahan hukum yang sifatnya penunjang untuk dapat memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer
maupun skunder, seperti jurnal hukum, jurnal ilmiah, kamus umum dan kamus hukum.
70
Surat kabar, internet, serta majalah mingguan juga dapat menjadi bahan dalam penulisan tesis ini, sepanjang memuat informasi yang berkaitan dengan
objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data