Tanggung Jawab Direksi Berdasarkan Ketentuan UUPT Nomor 40 Tahun 2007

BAB II TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN

A. Tanggung Jawab Direksi Berdasarkan Ketentuan UUPT Nomor 40 Tahun 2007

Sebagai organ Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh atas kegiatan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan dalam mencapai tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan dalam melakukan tindakannya, baik didalam maupun diluar pengadilan. Pasal 92 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menunjukkan bahwa, apa yang menjadi “kepentingan Perseroan” dan apa yang menjadi “maksud dan tujuan Perseroan” adalah mengandung syarat “kumulatif mutlak”. Artinya jika yang dilakukan oleh anggota Direksi itu hanya dengan alasan kepentingan Perseroan namun bertentangan dengan maksud dan tujuan Perseroan atau sebaliknya, maka tidakan tersebut adalah bertentangan dengan pasal 92 UUPT Nomor 40 tahun 2007. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 telah membuat batasan yaitu pegurusan itu adalah untuk “kepentingan” Perseroan dan harus “sesuai dengan maksud dan tujuan” Perseroan. Anggota Direksi harus mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan, bukan untuk kepentingan pribadi. Tidak dibenarkan anggota Direksi mengejar keuntungan untuk diri sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami konsep pengrusan Perseroan oleh Direksi, harus dipahami apa yang Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 menjadi “kepentingan Perseroan” dan apa pula yang menjadi “maksud dan tujuan Perseroan”. Kepentingan Perseroan sebenarnya adalah kepentingan bisnis yang berorientasi kepada keiginan mendapakan keuntungan. Dalam hal ini berarti pengelolaan harta kekayaan Perseroan dimaksudkan adalah untuk mendapatkan keuntungan demi kepentingan Perseroan, namun walaupun begitu harus sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang dicantumkan dalam anggaran dasar Perseroan. Dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan, Direksi harus mengarahkan pengelolaan tersebut agar tetap sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Konsep tugas yang harus dijalankan Direksi dalam hal ini adalah sesuai ketentuan pasal 92 UUPT Nomor 40 tahun 2007. Pada sisi lain sebagai efek samping pengelolaan Perseroan, yang menimbulkan kerugian pada Perseroan, tidak terlepas dari pertanggungjawaban Direksi. Begitu juga dengan persoalan mengenai tanggung jawab Direksi tentu tidak terlepas dari penyelenggaraan tugasnya. Demikian yang satu selalu terkait dengan yang lain, penciptaan norma pada satu pihak mencerminkan pelaksanaan norma itu pada pihak yang lain. Ketentuan yuridis tentang “pengaturan” tugas pengelolaan Perseroan oleh Direksi telah diatur dalam ketentuan pasal 92 UUPT Nomor 40 tahun 2007, sedangkan pengaturan “tanggung jawab” Direksi, diatur pada ketentuan pasal 97 UUPT Nomor 40 tahun 2007. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 Adapun rumusan lengkap dari pasal 97 UUPT Nomor 40 tahun 2007 dimaksud adalah Sebagai berikut di bawah ini : 1 Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat 1. 2 Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. 3 Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2. 4 Dalam hal Direksi terdiri dari 2 dua anggota Direksi atau lebih tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 3 berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi. 5 Anggota Direksi tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 apabila dapat membuktikan : a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya ; b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbulnya atau berlanjutnya kerugian tersebut. 6 Atas nama Perseroan, pemegang saham yang mewakili sedikitnya 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan negeri terhadap anggota Direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perseroan; 7 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 tidak mengurangi hak anggota Direksi lain danatau anggota Dewan Komisaris untuk mengajukan gugatan atas nama Perseroan. Dari pengkajian terhadap ketentuan Pasal 97 ini, terlihat bagaimana sebenarnya konsep tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang diinginkan oleh UUPT Nomor 40 tahun 2007. Adapun pertanggungjawaban yang terdapat Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 didalam undang-undang Perseroan Terbatas tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Renteng Antar Sesama Anggota Direksi