Tanggung Jawab Direksi Untuk Menyelenggarakan RUPS

Perseroan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Para pemegang saham Perseroan maupun pihak ketiga yang merasa dirugikan oleh tindakan Direksi harus dapat membuktikan apakah memang benar kerugian tersebut terjadi sebagai akibat kesalahan atau kelalaian Direksi. 74

2. Tanggung Jawab Direksi Untuk Menyelenggarakan RUPS

Perseroan adalah artificial person, sesuatu yang fiksi, yang diciptakan oleh hukum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berusaha dan bertransaksi. Perseroan tidak mungkin memiliki kehendak, dan karenanya juga tidak dapat melakukan tindakannya sendiri. Untuk membantu Perseroan dalam melaksanakan tugasnya dibentuklah organ-organ, yang secara teoritis ini disebut dengan organ theory. Untuk itu maka dikenal adanya tiga organ Perseroan Terbatas, yaitu: 1. Direksi; 2. Dewan Komisaris; dan 3. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Ketiga organ tersebut dalam Perseroan tidak ada yang paling tinggi, masing- masing melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh undang-undang, dalam hal ini Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Dari ketiga organ tersebut Direksi merupakan satu-satunya organ dalam Perseroan yang melaksanakan fungsi pengurusan Perseroan di bawah pengawasan Dewan 74 Ibid., hal.73-74. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 Komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan, dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, bila perlu. Sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham hanya melaksanakan seluruh tugas dan fungsi Perseroan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Selain organ theory, dikenal juga teori-teori lainnya, seperti teori tentang perwakilan, yang menyatakan bahwa badan hukum bertindak melalui suatu sistem perwakilan yang ada pada tangan para pengurusnya dalam hal ini Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Seperti telah disinggung di atas, organ Perseroan Terbatas terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, yang terdiri dari: a. RUPS Tahunan RUPSTRUT; dan b. RUPS Luar Biasa RUPSLBRULB; RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Selain itu dimungkinkan juga bagi seluruh pemegang saham untuk mengambil keputusan yang mengikat tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham, dan hal ini hanya dimungkinkan jika semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan dalam betuk Resolusi Pemegang Saham pengganti Rapat Umum Pemegang Saham. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 2. Dewan Komisaris Board of Commissioners 3. Direksi Board of Directors Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah organ Perseroan yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dalam Perseroan tersebut. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah organ Perseroan yang memiliki kewenangan sisa yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS mewakili kehendak dari pemegang saham secara keseluruhan, baik sebagai akibat putusan dengan musyawarah maupun putusan hasil pemungutan suara yang sesuai dan sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan atau Anggaran Dasar. Keputusan RUPS tersebut berlaku sebagai aturan internal bagi Perseroan. Dalam hal keputusan tersebut kemudian disetujui olehdiberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM, didaftarkan dalam Daftar Perseroan, serta diumumkan dalam Berita Negara, maka putusan tersebut mengikat pihak ketigamasyarakat luas. Asas publisitas berlaku dalam hal yang disebutkan terakhir. 75 Jadi RUPS tidak mewakili kepentingan dari hanya salah satu atau lebih pemegang saham, melainkan seluruh pemegang saham Perseroan. Pemegang saham adalah subjek hukum yang merupakan pemilik dari setiap lembar saham yang dikeluarkan oleh Perseroan. Pemegang saham bukanlah organ Perseroan dan karenanya setiap tindakan pemegang saham, yang dilakukan secara individuil tidaklah mengikat para pemegang saham lainnya. Dalam setiap forum, RUPS hanya dapat 75 Gunawan Widjaja, Hak Individu dan Kolektif Para Pemegang Saham, Jakarta : Forum Sahabat, 2008, hal. 81. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 membicarakan agenda yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal yang demikian, maka pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi danatau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Hal tersebut juga secara tidak langsung membawa konsekuensi hukum bahwa, RUPS tidak berhak untuk membicarakan apalagi mengambil putusan dalam mata acara lain-lain, kecuali semua pemegang saham hadir danatau diwakili dalam RUPS tersebut menyetujui penambahan mata acara rapat. Dengan demikian berarti keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat. 76 Tujuan dilaksanakannya RUPS pada Perseroan adalah untuk menyetujui, mengesahkan, mengambil keputusan ataupun menolak mengenai pertanggung jawaban Direksi, laporan keuangan yang disampaikan Direksi, rancangan rencana kerja pengurus untuk satu tahun kerja berikutnya, rencana penambahan modal, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, rencana penjualan aset dan pemberian jaminan hutang sebahagian besar atau seluruh kekayaan Perseroan, rencana penggabungan, peleburan dan pengambilalihan Perseroan. Keberadaan RUPS sebagai organ Perseroan yang mempunyai kekuasaan tertinggi pada Perseroan mempunyai peranan yang penting, dimana keberadaan RUPS merupakan suatu wadah untuk menentukan operasional dari Perseroan. Kehendak pemegang saham bersama-sama dijelmakan dalam suatu keputusan yang dianggap sebagai kehendak Perseroan, yang tidak dapat ditentang oleh siapapun 76 Ibid. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 dalam Perseroan, kecuali jika keputusan itu bertentangan dengan maksud dan tujuan Perseroan dan hal ini telah sesuai dengan tugas dan wewenang RUPS sebagaimana diatur dalam UUPT dan anggaran dasar Perseroan. 77 Adapun Tanggung jawab Direksi dalam kaitannya dalam RUPS pada Perseroan adalah merupakan sebagian tugas dan wewenang Direksi terhadap Perseroan, dimana Direksi berkewajiban dan bertanggung jawab kepada RUPS untuk, memberikan laporan pertanggungjawaban mengenai segala pelaksanaan tugas dan wewenangnya terhadap Perseroan, membuat risalah RUPS, melaksanakan pemanggilan dan penyelenggaraan RUPS tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban, menyelenggarakan RUPS lainnya untuk kepentingan Perseroan, menjalankan semua keputusan RUPS yang telah disahkan, memberitahukan hasil keputusan RUPS kepada para pemegang saham, meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang, seluruh atau sebahagian kekayaan Perseroan, perubahan anggaran dasar, penambahan modal Perseroan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pembubaran Perseroan. Pelaksanaan tugas Direksi untuk menjalankan Perseroan berdasakan pada rencana kerja yang telah disusun dan disahkan pada RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar adalah merupakan tanggung jawab kedalam dari Direksi yang mewakili dan menjalankan Perseroan bersama-sama pengurus dan karyawan Perseroan, yang akan diminta kembali pertanggungjawabannya pada akhir tahun buku berikutnya. 77 Parasian Simanungkalit, Rapat Umum Pemegang Saham Kaitannya dengan Tanggung Jawab Direksi Pada Perseroan Terbatas, Jakarta : Yayasan Wajar Hidup, 2006, hal. 79. Bustanul Arifin : Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terhadap Perseroan Yang Dinyatakan Pailit, 2009 Keputusan RUPS merupakan acuan dari pelaksanaan tugas Direksi. Ini merupakan hubungan antara keputusan atau hasil RUPS dengan pelaksanaan tugas Direksi. 78

3. Tanggung Jawab Direksi Kepada Pemegang Saham