penelitian ini digunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Hukum, dan Kamus Bahasa Belanda.
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian tesis ini menggunakan teknik studi dokumen, seluruh data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
kepustakaan Liberaly research dan studi dokumen dari berbagai sumber yang dipandang relevan, dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan
Perpustakaan Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk menunjang data sekunder artinya data yang diperoleh melalui
penelusuran kepustakaan berupa data sekunder ditabulasi yang kemudian disistematikan dengan memilih perangkat-perangkat hukum yang relevan dengan
objek penelitian.
4. Analisis Data
Analisis Data, yaitu menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian tersebut dengan cara data yang telah dikumpulkan akan disajikan dalam uraian
dan dijelaskan berdasarkan logika, sehingga kemudian diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat deduktif, yaitu kesimpulan diuraikan dari hal-hal yang umum ke hal-
hal yang khusus dan disajikan dalam bentuk tesis. Keseluruhan data ini akan dianalisis secara kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGANGKATAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2002 DAN HUKUM ISLAM A. Tradisi atau Budaya Mengangkatan Anak di Indonesia
Pengangkatan anak bukanlah hal yang baru di Indonesia. Sejak dulu pengangkatan anak telah dilakukan dengan cara dan motivasi yang berbeda sesuai
dengan sistem hukum dan perasaan hukum yang hidup serta berkembang didaerah yang bersangkutan, di Indonesia pengangkatan anak telah menjadi kebutuhan
masyarakat dan menjadi bagian dari sistem hukum kekeluargaan karena menyangkut kepentingan orang perorangan dalam keluarga oleh karena itu
lembaga pengangkatan anak yang telah menjadi bagian dari budaya dari masyarakat akan mengikuti perkembangan situasi dan kondisi seiring dengan
tingkat kecerdasan serta perkembangan masyarakat itu sendiri. Proses pengaturan pengangkatan anak dalam peraturan perundang-
undangan pada masyarakat Indonesia yang bhinneka plural tidak mudah dan mengalami banyak pertentangan. Sejak pasca proklamasi sampai awal era
reformasi, yang mengatur tentang pengangkatan anak yang ketentuan pasalnya sebatas tujuan pengangkatan anak.
37
37
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak. Pasal 12.
Sejak melewati pintu gerbang proklamasi sampai memasuki pintu gerbang reformasi, tidak ada peraturan perundang-
undangan yang mengatur secara memadai pelaksanaaan pengangkatan anak di Indonesia. Di era reformasi, pengaturan pengangkatan anak tersebut mulai
Universitas Sumatera Utara