Teknik Analisis Data Pengaruh Kualitas Produk dan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

Universitas Sumatera Utara. Bentuk kuesioner yang digunakan yaitu dalam bentuk kuesioner tertutup dimana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa pertanyaan dan jawaban yang sudah disusun dan disediakan oleh peneliti tentang indikator dari variabel penelitian yaitu kualitas produk, merek dan keputusan pembelian untuk mengetahui pendapatpersepsi konsumen.Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden yang disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan. Contoh interval jawaban dan skor yang diberikan untuk setiap item pertanyaan : a. Sangat Tidak Setuju STS : dengan skor 1 b. Tidak Setuju TS : dengan skor 2 c. Netral N : dengan skor 3 d. Setuju S : dengan skor 4 e. Sangat Setuju SS : dengan skor 5 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Data aslinya tidak diambil peneliti tetapi oleh pihak lain. Data sekunder yang dipakai melalui studi kepustakaan.

3.9 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan beberapa analisis, yaitu : 1. Uji Validitas Validitas instrumen menurut Juliandi dan Irfan 2013:79, uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian.Jika instrumen benar atau valid maka hasil pengukuran pun kemungkinan akan benar. Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi sebagai berikut : Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah responden x = skor setiap item y = skor seluruh item responden uji coba 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yakni memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan, kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi. Juliandi dan Irfan, 2013:83 Cara pengujian reliabilitas dapat menggunakan salah satu teknik, misalnya Split Half, dengan cara sebagai berikut: a. Belah instrumen menjadi 2 bagian instrumen bernomor ganjil dan genap. b. Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap, dengan statistik korelasi product moment r. c. Masukkan nilai korelasi r yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown. Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas Spearman Brownri ≥0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik, reliabel dan terpercaya. 3. Uji Asumsi Klasik Menurut Juliandi dan Irfan 2013:169, uji asumsi klasik bertujuan untuk menganalisis apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika model adalah model yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis. Uji asumsi klasik terdiri dari : a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gujarati, 2003; Santoso, 2000; Arif, 1993 dalam Juliandi dan Irfan, 2013:169. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan Asymp. Sig 2-tailed α0,05. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati, 2003; Santoso, 2000; Arif, 1993 dalam Juliandi dan Irfan 2013:170. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi FactorVIF, yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Montgomery, 1990. Kedua variabel independen yakni ROE dan ROA memiliki nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan tidak melebihi 5, sehingga tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen penelitian ini. c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Arief, 1993; Gujarati, 2011 dalam Juliandi dan Irfan 2013:171. Dasar pengambilan keputusannya adalah: jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik poin-poin menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 4. Uji Regresi Linier Berganda Analisis merupakan salah satu alat analisis yang menjalankan tentang akibat yang di timbulkan oleh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Adapun digunakannnya alat analisis regresi linier ditujukan untuk memprediksikan nilai variabel terikat dan menjelaskan pengaruhnya. Dalam hal ini penulis menggunakan jenis uji regresi liner berganda untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara bersamaan. Regresi linier berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linier berganda. Y = + X1 + X2 + e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian X1 = Nilai variabel prediktor yang memprediksi X2 = Nilai variabel prediktor yang memprediksi = Bilangan koefisien prediktor kualitas produk = Bilangan koefisien prediktor merek = konstanta e = Standar error 5. Uji Determinasi Koefisien Determinasi berganda atau R- square adalah untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas Juliandi, 2013:174. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi-variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 6. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah analisis data yang paling penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis yaitu : a. Uji Simultan Uji - F Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Dimana hipotesisnya adalah : 1 H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan. 2 Ha : terdapat pengaruh yang signifikan. Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut : a Tolak H0 jika nilai probabilitasnya dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 Sig ≤ . b Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi 0.05 Sig . b. Uji Parsial Uji - T Uji T digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis regresi parsial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat. Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya adalah: 1 H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan. 2 Ha : terdapat pengaruh yang signifikan. Adapun kriteria penerimaanpenolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut: a Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 Sig ≤ . b Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi 0.05 Sig . BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Perusahaan dan Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Apple