Analisis Data .1 Uji Asumsi Klasik

Ilmu Administrasi NiagaBisnis FISIP USU akan merekomendasikan produk iPhone ini kepada orang lain. Tabel 4.38 Distribusi jawaban responden mengenai pembelian ulang produk iPhone di masa yang akan datang oleh mahasiswa No. Alternatif Jawaban Jumlah Persentase 1. Sangat Tidak Setuju STS 2. Tidak Setuju TS 4 4,70 3. Ragu R 6 7,05 4. Setuju S 66 77,64 5. Sangat Setuju SS 9 10,58 Total 85 100 Sumber :Data primer, 2015 Berdasarkan dari data di atas maka responden memberikan jawaban setuju sebanyak 66 orang responden dengan persentase 77,64, jawaban sangat setuju sebanyak 9 orang responden dengan persentase 10,58, jawaban ragu sebanyak 6 orang responden dengan persentase 7,05 sedangkan yang memberi tanggapan tidak setuju sebanyak 4 orang responden dengan persentase 4,70. Dilihat dari hasil persentase diatas, mahasiswa Ilmu Administrasi NiagaBisnis FISIP USU beranggapan bahwa smartphone merek iPhone merupakan salah satu smartphone yang akan dibeli ulang pada masa yang akan datang. 4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik

4.3.1.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Cara menguji data adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, dapat di lihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal jika nilai Kolmogorov Smirnov tidak signifikan Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 Juliandi, 2013:170. Tabel 4.39 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 85 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,64224613 Most Extreme Differences Absolute ,117 Positive ,096 Negative -,117 Kolmogorov-Smirnov Z 1,078 Asymp. Sig. 2-tailed ,196 Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Berdasarkan tabel tersebut nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,196, yaitu lebih besar dari Asymp. Sig. 2-tailed 0,05. Dengan demikian data tersebut dinyatakan normal dan memenuhi uji normalitas.

4.3.1.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati,3003; Santoso, 2000, Arief, 1993 dalam Juliandi, 2013:170. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi Factor VIF, yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Montgomery, 1990 dalam Juliandi, 2013:170. Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa kedua variabel independen yaitu kualitas produk dan merek memiliki nilai faktor inflasi harian Variance Inflasi Factor sebesar 2,082 tidak melebihi 5, sehingga tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen penelitian ini.

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut homokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi homokedastisitas Arief, 1993: Gujarati, 2001 dalam Juliandi, 2013:171. Dasar pengambilan keputusannya adalah: jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika ada pola yang jeles , serta titik-titik poin-poin menyeber dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2000 dalam Juliandi, 2013:171. Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Kualitas Produk .480 2.082 Merek .480 2.082 Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas S umber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Dari gambar scatterplot di atas, dapat di lihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan membentuk pola yang teratur, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi heterokedastisitas.

4.3.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.41 Koefisien Beta Co e ffic ie n ts a Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1,267 ,806 -1,572 ,120 KUALITASPRODUK ,130 ,015 ,334 8,668 ,000 MEREK 1,897 ,104 ,701 18,168 ,000 Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Y= -1,267+0,130X1+1,897X2 Keterangan : Y = Keputusan Pembelian X1 = Kualitas Produk X2 = Merek Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. β0 = -1,267 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel kualitas produk dan merek, maka nilai variabel keputusan pembelian adalah sebesar -1,267. 2. β1 = 0,130 Koefisien regresi β1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas produk satu satuan, maka nilai variabel keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,130 dengan asumsi variabel lainnya dia anggap tetap atau sama dengan nol. 3. β2 = Koefisien Regresi β2 ini menunjukkan bahwa setiap variabel merek satu satuan, maka perubahan nilai variabel keputusan pembelian yang dilihat dari nilai Y akan bertambah 0,1897 dengan asumsi variabel lain di anggap tetap.

4.3.1.5 Uji Determinasi

Tabel 4.42 Uji Determinasi Mo d e l S u m m a ry b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Esti ฀ ate 1 ,970 ,941 ,940 ,650 a. Predictors: Constant, Merek, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Pada model summary pada tabel uji determinasi di atas, angka R sebesar 0,970 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara keputusan pembelian Y dengan kualitas produk X1 dan merek X2 mempunyai hubungan yang cukup kuat karena R 0,5. Dimana nilai R yaitu 0,970 sedangkan angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,940. Angka ini mengindifikasi bahwa variasi dari kedua variabel independennya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 94 dan sisanya 0,60 100 - 94 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini kemudian standard error of the estimate sebesar 0,650, dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat untuk memprediksi nilai variabel keputusan pembelian. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah di sesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted sebagai koefisien determinasi.

4.3.1.6 Pengujian Hipotesis

4.3.1.6.1 Uji Signifikan Simultan Uji - F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Dimana hipotesisnya adalah : a. H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan b. H1 : terdapat pengaruh yang signifikan Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut : a. Tolak H0 jika nilai probabilitasnya dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 Sig ≤ b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi 0.05 Sig . Tabel 4.43 Koefisien F hitung ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressi on 556,058 2 278,029 657,993 ,000 Residual 34,648 82 ,423 Total 590,706 84 Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 657,993 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0.05. Dengan menggunakan nilai signifikansi tabel F di peroleh angka sig ≤ 0,05. Dimana angka sig untuk tabel F yaitu sebesar 0,00 0,00 ≤ 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas yaitu kualitas produk dan merek berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

4.3.1.6.2 Uji Signifkan Parsial Uji - T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis regresi parsial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat. Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya adalah: a. H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan b. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut: a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 Sig ≤ b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung taraf signifikansi 0.05 Sig . Tabel 4.44 Koefisien t hitung Co e ffic ie n ts a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1,267 ,806 -1,572 ,120 KUALITAS PRODUK ,130 ,015 ,334 8,668 ,000 MEREK 1,897 ,104 ,701 18,168 ,000 a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: Olahan Data Software Statistik, 2015 Pada tabel diatas dapat dilihat hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel kualitas produk sebesar 8,668 dengan nilai signifikansi 0,00. Signifikansi menunjukkan angka ≤ 0,05 0,000 ≤ 0,05, maka H0 di tolak Ha di terima, artinya kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Tabel di atas menunjukkan besarnya t hitung untuk variabel merek sebesar 18,168 dengan nilai signifikansi 0,000. Signifikansi menunjukkan angka ≤ 0,05 0,000 ≤ 0,005, maka H0 di tolak dan Ha di terima. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa kualitas produk dan merek masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4 Pembahasan