BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain studi kasus kontrol case control study yaitu suatu penelitian
analitik yang menelaah hubungan antara faktor risiko terhadap efek penyakit. Alasan penggunaan desain ini untuk menganalisis berapa besarkah peran faktor risiko dalam
kejadian suatu penyakit dengan membandingkan kelompok kasus dan kontrol. Penelitian ini melihat faktor risiko yang di alami subjek pada waktu lalu retrospektif
melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan melakukan observasi pada hasil pemeriksaan klinis di rumah sakit.
Secara sederhana, rancangan case control dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Retrospektif
Retrospektif
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Kasus Kontrol
Paparan +
Paparan - Paparan -
T
Paparan + Terpapar
Kontrol Bukan Penderita
GGK Kasus
Penderita GGK
Sampel
Universitas Sumatera Utara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi ini atas dasar adanya kasus GGK, tersedianya data
rekam medis penderita GGK di rumah sakit tersebut tahun 2012 - 2013. Sejak 5 tahun terakhir kasus GGK terus meningkat jumlahnya, serta belum pernah dilakukan
penelitian tentang faktor risiko penderita GGK di rumah sakit tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengajuan judul, survei pendahuluan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, analisa data, hingga
penyusunan laporan akhir yang membutuhkan waktu lebih kurang 10 bulan, dimulai dari Bulan November 2012 – Desember 2013 jadwal terlampir.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat ke bagian penyakit dalam interne Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Provinsi
Jambi Tahun 2013 baik yang menderita GGK maupun yang tidak menderita GGK.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga mewakili populasinya Sastroasmoro, 2011. Sampel penelitian ini terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
a Sampel kasus adalah penderita GGK yang menjalani terapi haemodialisa tercatat di Rumah Sakit Raden Mattaher Provinsi Jambi dan terpilih menjadi sampel dalam
penelitian ini. b Sampel kontrol adalah pasien yang menderita DM atau penderita hipertensi kronis
≥ 3 tahun yang tidak menderita GGK dengan matching umur dan jenis kelamin, setiap penemuan 1 kasus diikuti dengan penentuan 1 kontrol yang diambil dari
pasien rawat jalan di RSUD Raden Mattaher Prov. Jambi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi kasus adalah : 1
Bersedia berpartisipasi dalam penelitian. 2
Untuk kelompok kasus : penderita GGK yang menjalani terapi haemodialisa b Kriteria inklusi kontrol adalah :
1 Bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
2 Pasien penderita DM dan atau hipertensi kronis dan bukan penderita GGK
yang dipilih berdasarkan pencocokan matching dengan kasus dalam hal umur dan jenis kelamin
c Kriteria eksklusi kasus dan kontrol adalah : 1
Tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian. 2
Pasien GGK yang menjalani terapi haemodialisa traveling kunjungan 3
Terjadi penurunan status kesehatan secara drastis 4
Tidak berada di tempat sampai kunjungan ketiga
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan besar sampel berdasarkan hasil penelitian Soni Arsono di Purwokerto 2005 diketahui OR pada penderita DM 3,52. Proporsi keterpaparan
kelompok kontrol 0,31 P1 dengan tingkat kemaknaan α 5, kekuatan Uji 90 1-β. Perhitungan besar sampel penelitian studi kasus kontrol Loemeshow et al, 1997.
�2 = ORP1
ORP1 + 1 − P1
�2 = 3,52
∗ 0,31 3,52
∗ 0,31 + 1 − 0,31 �2 = 0,6
� = { Z1
− α2�[2P21 − P2] + Z1 − β�[P11 − P1 + P21 − P2] }² �1 − �2²
� = { 1,96
�[2 ∗ 0,61 − 0,6] + 1,28�[0,31 − 0,3 + 0,61 − 0,6] }² 0,3
− 0,6²
n = {1,96
�[0,48] + 1,28�[0,24 + 0,21] }² 0,3²
� = 54,54 n = 55 kasus
Keterangan : OR
n Z1-
α2 Z1-
β P1
P2 = Odds Ratio
= jumlah sampel = 1,96 derajat kepercayaan Cl : 95 derajat kemaknaan 5
= 1,28 kekuatan Uji 90 = Perkiraan proporsi faktor risiko pada kontrol
= Perkiraan proporsi faktor risiko pada kasus
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa sampel yang dibutuhkan untuk masing-masing kasus dan kontrol dalam penelitian ini 55 responden dan kontrol juga
sebanyak 55 orang perbandingan kasus dan kontrol 1 : 1. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non random sampling melalui
consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi yang memenuhi kriteria yang di maksud dalam kurun waktu tertentu.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dengan 2 cara yaitu : 1
Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari bagian rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
Raden Mattaher Provinsi Jambi 2013, kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang diteliti. Laporan tahunan dan Profil Rumah Sakit yang memuat situasi
kependudukan dan data lainnya yang relevan dengan tujuan dan permasalahan penelitian.
2 Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada responden yang terdiri dari pasien GGK yang sedang menjalani terapi haemodialisa sebagai kasus dan
pasien bukan GGK sebagai kontrol. Pelaksanaan wawancara penelitian ini berpedoman kepada kuesioner yang telah dipersiapkan. Wawancara pada kasus saat
pasien sedang menjalani terapi haemodialisa dan kontrol diwawancarai saat sedang
Universitas Sumatera Utara
berkunjung ke rumah sakit. Pengumpulan data primer dibantu oleh beberapa relawan serta di dampingi oleh petugas kesehatan yang berada di Rumah Sakit Umum Raden
Mattaher Provinsi Jambi.
3.4.2. Validitas dan Reabilitas
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan dan observasi tentang fakta yang memenuhi validitas dan reabilitas. Ukuran reabilitas
meggunakan koefisien satatistik Kappa dengan tingkat kepercayaan 95. Penelitian kasus kontrol menekankan pentingnya validitas daripada upaya
menjeneralisasikan populasi Rothman dalam Murti, 2003. Penekanan validitas difokuskan pada pemilihan kontrol agar sebanding dengan kasus yang sedang diteliti.
Untuk meningkatkan validitas tersebut didalam penelitian ini dilakukan pengendalian pada bias, dan faktor perancu, pengendalian dilakukan dengan cara
1. Bias statistik jumlah sampel dan analisis data
2. Bias seleksi dimana pemilihan kontrol berdasarkan DM dan hipertensi 3
tahun didasarkan pada populasi kasus dan jenis data. 3.
Bias informasi recall bias menyangkut reabilitas penelitian uji statistik Kappa
4. Pengendalian faktor luar perancu dilakukan dengan cara restriksi kriteria
inklusi dan eksklusi
Universitas Sumatera Utara
Uji coba kuesioner dilakukan pada 20 pasien, terdiri dari 10 kasus dan 10 kontrol tahun 2013 di wilayah penelitian. Hasil uji reabilitias dari item pertanyaan
pada taraf nyata
α = 0,05.
Untuk pertanyaan item i, ii, iii, iv, dan v, nilai statistik kappa baik untuk kasus maupun kontrol menunjukan kesepakatan sangat baik k0,75 dan kesepakatan baik
0,4 ≤ k ≤0,75 dan bermakana secara statistik p0,05 dalam taraf nyata
α0,05. Dengan demikian semua item pertanyaan adalah reliable dan layak dimasukan ke
dalam instrumen penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu diperhatikan masalah etika penelitian
yang meliputi : 1
Informed Concent Informasi untuk Responden Sebelum
melakukan tindakan responden
diberitahu maksud, tujuan,
manfaat, dan dampak dari tindakan, dan dijelaskan bahwa keikutsertaan di dalam penelitian ini sifatnya sukarela.
2 Anonimity Kerahasiaan Identitas
Kerahasiaan responden
penelitian dijaga
oleh peneliti
dan hanya
digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. 3
Confidentiality Kerahasiaan Informasi Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data-
data tertentu yang akan dilaporkan sebagai penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel
Berdasarkan kerangka konsep penelitian diketahui variabel bebas
independen variable terdiri : riwayat penyakit sebelumnya, gaya hidup, pola konsumsi, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan
dan varibel terikat dependent variable yaitu GGK, dan tidak GGK.
3.5.2. Definisi Operasional
a. Penderita GGK adalah seseorang yang dinyatakan menderita GGK berdasarkan diagnosa dokter dan sedang manjalani terapi haemodialisa dan tercatat pada
rekam medis. b. Penderita bukan GGK adalah seseorang yang dinyatakan tidak menderita GGK
berdasarkan diagnosa dokter tetapi berisiko GGK. c.
Sosiodemografi 1. Umur adalah lamanya hidup penderita GGK dan bukan GGK yang dihitung
berdasarkan tahun sejak penderita itu lahir sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis yang kemudian dikategorikan untuk analisa statistik
2. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita GGK dan bukan GGK sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis
3. Pendidikan adalah keterangan mengenai pendidikan formal tertinggi yang ditamatkan oleh penderita GGK dan bukan GGK sesuai yang tercatat pada
rekam medis
Universitas Sumatera Utara
4. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita GGK dan bukan GGK sehari-hari sesuai yang tercatat pada rekam medis
d. Riwayat penyakit sebelumnya adalah keterangan mengenai ada atau tidaknya
penyakit yang diderita oleh penderita sebelum dia menderita GGK dan bukan GGK sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang digolongkan atas:
1. Hipertensi 2. Diabetes Melitus DM
3. Batu Ginjal 4. Penyakit Ginjal Polikistik
5. Infeksi Saluran Kemih ISK 6. Lebih dari satu riwayat penyakit sebelumnya
7. Tidak ada riwayat riwayat penyakit sebelumnya bukan faktor risiko GGK
e. Penggunaan zat : Perilaku pasien dalam menggunakan beberapa bahan kimia
terhadap tubuh seperti : kebiasaan merokok, penggunaan obat tanpa anjuran dokter.
h. Pola Konsumsi Diet adalah : Jenis makanan yang dikonsumsi seseorang setiap
kali makan, seperti : kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kadar lemak, kadar protein tinggi, kadar gula tinggi, dan makanan instan.
i. Aktivitas Fisik adalah kegiatan fisik dalam menjalani kehidupan sehari-hari