Pengolahan Data Analisis Data

pertanyaan, penggunaan zat sebanyak 5 pertanyaan, pola diet sebanyak 10 pertanyaan, dan tingkat stress sebanyak 10 pertanyaan. Kuesioner terdiri atas pertanyaan positif pada nomor 1, 2, 3, 12, 14, 15 dengan skor penilaian yaitu pada pertanyaan selalu SL nilai 4, sering S diberi nilai 3, kadang-kadang K nilai 2 dan tidak pernah TP nilai 1. Pertanyaan negatif yaitu pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, dan 20, dengan skor penilaian yaitu pada pertanyaan selalu SL nilai 1, sering S diberi nilai 2, kadang-kadang K nilai 3 dan tidak pernah TP nilai 4. Tetapi untuk penilaian tingkat stress terdiri atas pertanyaan positif pada nomor 21, 22, 23, 24, 25, dan 26 dengan skor penilaian yaitu pada pertanyaan selalu SL nilai 4, sering S diberi nilai 3, kadang-kadang K nilai 2 dan tidak pernah TP nilai 1. Pertanyaan negatif pada nomor 27, 28, 29, dan 30, dengan skor penilaian yaitu pada pertanyaan selalu SL nilai 1, sering S diberi nilai 2, kadang-kadang K nilai 3 dan tidak pernah TP nilai 4. 3.7. Metode Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan informasi yang benar Hastono, 2007. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : a. Editing Peneliti melakukan pengecekan isian pada lembar kuesioner dan pencatatan data sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten. Universitas Sumatera Utara b. Koding Peneliti melakukan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat analisa dan entri data. c. Entry data Sebelum melakukan pemrosesan data, penelitian melakukan pengecekan dan pengkodean pada semua data. Pemrosesan data dilakukan dengan cara mengentri data dari lembar pencatatan dan kuesioner ke dalam paket program komputer. d. Cleaning data Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dipastikan tidak ada kesalahan, maka pengolahan data dilanjutkan pada tahap analisis univariat, bivariat, dan multivariat.

3.7.2 Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Analisis Univariat Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan distribusi dari masing-masing variabel yang diteliti baik variabel bebas maupun variabel terikat Hastono, 2007 yang di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dimaksudkan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dangan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu Uji Pasti Fisher jika nilai expected count kurang dari 5 dan tidak melebihi 25 dan analisa Universitas Sumatera Utara dengan uji statistik Chi Square pada tingkat kepercayaan 95 yaitu α = 0,05 dengan ketentuan bila nilai p 0,05, maka ada hubungan bermakna antara kedua variabel tersebut Nursalam, 2003: Sastroasmoro, 2011. Untuk memudahkan analisis data dapat dibuat tabel sebagai berikut : Faktor Risiko Kejadian GGK Kasus Kontrol Ya Tidak a c B d Jumlah a + c b + d Untuk menginterpretasikan hubungan risiko pada penelitian dilakukan Odds Ratio OR yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Murti, B., 1996; Sastroasmoro, 2011. Keterangan : a = kasus yang mengalami paparan b = kontrol yang mengalami paparan c = kasus yang tidak mengalami paparan d = kontrol yang tidak mengalami paparan Hasil interpretasi nilai OR adalah : Sastroasmoro, 2011. Bila OR = 1, artinya variabel independen bukan sebagai faktor risiko Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor risiko Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor protektif aa+c : c a+c OR = b b+d : d a+c Universitas Sumatera Utara 3. Analisis Multivariat Proses analisis multivariat akan diketahui variabel independen yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini untuk melakukan analisa multivariat digunakan analisis regresi logistik berganda multiple logistic regression pada taraf kepercayaan 95. Variabel yang dinyatakan masuk dalam model regresi logistik berganda jika variabel tersebut mempunyai nilai p 0,25. Pada analisa multivariat metode analisis dalam uji regresi logistik berganda yang digunakan adalah backward conditional method. Adapun model persamaan regresi logistik berganda adalah : 1 GGK = 1+e -y Dimana : y = kasus GGK a = konstanta x1 = riwayat penyakit x2 = aktivitas fisik x2 = penggunaan zat x4 = pola konsumsi x5 = tingkat stress x6 = obesitas x7 = sosiodemografi Logit y = a+b1x1+b2x2+ b3x3+b4x4+ b5x5+b6x6+ b7x7 Universitas Sumatera Utara Population Attributable Risk PAR digunakan untuk memperkirakan risiko atribut pada masyarakat yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Budiarto, 2003. Keterangan : PAR = Population Attributable Risk PAR p = Proporsi kelompok yang terpajan r = Odds Ratio p r – 1 PAR = X 100 p r – 1 + 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Keadaan Geografi dan Demografi Provinsi Jambi

Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Selat Berhala, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Luas Provinsi Jambi 53.435 km² dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2010 berjumlah 3.088.618 jiwa Data BPS hasil sensus 2010 dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa km². Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,96 dengan PDRB per kapita Rp 9.523.752,00- Angka sementara dari BPS Provinsi Jambi. Masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, yakni Suku Melayu yang menjadi mayoritas di Provinsi Jambi. Selain itu juga ada Suku Kerinci di daerah Kerinci dan sekitarnya yang berbahasa dan berbudaya mirip Minangkabau. Secara sejarah dan budaya merupakan bagian dari varian rumpun Minangkabau, juga ada suku-suku asli pedalaman yang masih primitif yakni Suku Kubu dan Suku Anak Dalam. Adat dan budaya mereka dekat dengan budaya Minangkabau. Selain itu juga ada pendatang yang berasal dari Universitas Sumatera Utara