4.5 Analisis Univariat Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden di Rumah Sakit Umum Daerah
Raden Mattaher Jambi Variabel
Kasus Kontrol
n n
1. Umur
40 tahun 36
65,5 36
65,5 ≤ 40 tahun
19 34,5
19 34,5
Total 55
100 55
100 2. Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
32 23
58,2 41,8
32 23
58,2 41,8
Total 55
100 55
100 3. Pendidikan
Rendah Tinggi
11 44
20 80
17 38
30,9 69,1
Total 55
100 55
100 4. Pekerjaan
Tidak bekerja 33
60 41
74,5
Bekerja 22
40 14
25,5
Total 55
100 55
100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin pada kelompok kasus dan kontrol sesuai dengan matching jenis kelamin diperoleh terbanyak
penderita GGK berjenis kelamin laki-laki yaitu 32 orang 58,2, sedangkan perempuan 23 orang 41,8, Dari variabel umur pada kelompok kasus dan kontrol
sesuai dengan matching umur 40 tahun yaitu 36 orang 65,5, sedangkan kelompok umur
≤ 40 tahun 19 orang 34,5. Di lihat dari tingkat pendidikan sebagian besar responden pada kelompok
kasus maupun kontrol adalah SLTA ke atas yaitu 44 orang 80 pada kelompok kasus dan sebanyak 38 orang atau 69,1. Pada kelompok kontrol diperoleh
Universitas Sumatera Utara
terbanyak adalah SLTP ke bawah yaitu 17 orang 30,9 dan kelompok kontrol diperoleh adalah SLTP ke bawah yaitu 11 orang 20. Dari variabel pekerjaan
pasien diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang tidak lagi bekerja 33 orang 22,4.
Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah 41
orang 74,5 tidak bekerja, sedangkan yang memiliki pekerjaan pada kelompok kontrol sebanyak 14 orang atau 25,2, dan pada kelompok kasus sebesar 22 orang
40. Hal ini disebabkan kasus yang telah menderita penyakit GGK sebagian berhenti bekerja oleh karena dalam 1 minggu frekuensi haemodialisa 2 kali masing-
masing selama 5 jam, sehingga mengganggu jam bekerja, selain itu kelemahan fisik penderita juga sering menjadi penyebab tidak bisa lagi melakukan pekerjaan berat.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penggunaan zat di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013
Variabel Kasus
Kontrol n
n Penggunaan zat
Tidak baik 32
58,2 15
27,3 Baik
23 41,8
40 72,7
Total 55
100 55
100
Berdasarkan variabel penggunaan zat diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang menggunakan zat berlebih sebanyak 32 orang
58,2. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah
40 orang 74,5 dengan menggunakan zat secara wajar, sedangkan pada kelompok kasus yang
menggunakan zat baik sebanyak 23 orang 41,8. Pada kelompok kontrol diperoleh
sebesar 15 orang 27,3 dengan yang menggunakan zat berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Konsumsi di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013
Variabel Kasus
Kontrol n
n Pola Konsumsi
Tidak baik 32
58,2 8
14,5 Baik
23 41,8
47 85,5
Total 55
100 55
100
Di lihat dari pola konsumsi sebagian besar responden memiliki pola konsumsi yang kurang baik pada kelompok kasus yaitu 32 orang 58,2 pada kelompok pola
konsumsi yang baik sebesar 23 orang 41,8. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak dengan pola konsumsi yaitu sebanyak 47 orang 85,59 dan dengan pola
konsumsi yang tidak baik yaitu 8 orang 14,5.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Aktivitas Fisik di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Prov. Jambi Tahun 2013
Variabel Kasus
Kontrol n
n Aktivitas Fisik
Tidak baik 19
34,5 35
63,6 Baik
36 65,5
20 36,4
Total 55
100 55
100
Variabel aktivitas fisik pasien diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang beraktivitas fisik baik sebesar 36 orang 65,5.
Kelompok kontrol diperoleh terbanyak sebesar
35 orang 63,6 beraktivitas fisik tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Riwayat Penyakit di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013
Variabel Kasus
Kontrol n
n Riwayat Penyakit
Ada Riwayat Penyakit 43
78,2 28
50,9 Tidak ada
12 21,8
27 49,1
Total 55
100 55
100
Selanjutnya bila dilihat dari riwayat penyakit sebelumnya sebagian besar
responden memiliki riwayat penyakit pada kelompok kasus yaitu 43 orang 78,2 pada kelompok yang tidak memiliki riwayat penyakit sebesar 12 orang 21,8. Pada
kelompok kontrol diperoleh terbanyak memiliki riwayat penyakit sebanyak 28 orang
50,9 dan tidak memiliki riwayat penyakit yaitu 27 orang 49,1. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh di
Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi Thn 2013 Variabel
Kasus Kontrol
n n
Obesitas
Obesitas 5
9,1 16
29,6 Tidak Obesitas
50 90,9
38 70,4
Total 55
100 55
100
Variabel indeks massa tubuh atau IMT diperoleh pada kelompok kasus terbanyak adalah indeks massa tubuhnya tidak obesitas sebanyak 5 orang 9,1 dan
obesitas sebesar 50 orang 90,9. Kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah tidak obesitas yaitu 38 orang 70,4 dan indeks massa tubuhnya obesitas 16 orang
29,6. Data ini menunjukkan bahwa pasien yang menderita GGK kebanyakan tubuhnya menjadi kurus.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Stress di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2013
Variabel Kasus
Kontrol n
n Tingkat Stress
Tidak normal 48
87,3 31
56,4 Normal
7 12,7
24 43,6
Total 55
100 55
100
Berdasarkan tingkat stress diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak dengan
tingkat stress yang tidak normal yaitu sebesar 48 orang 87,3 dengan tingkat stress normal sebesar 7 orang 12,7, sedangkan pada kelompok kontrol terbanyak dengan
tingkat stress normal 24 orang 43,6, sedangkan dengan tingkat stress yang tidak normal sebesar 31 orang 56,4
4.6. Analisis Bivariat Tabel 4.11 Hubungan Faktor Sosiodemografi terhadap Kejadian Gagal Ginjal
Kronis pada Penderita di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi 2013 Variabel
Kasus Kontrol
OR χ²
p value n
n 95CI
1. Pendidikan