Umur Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis pada Pasien yang Menjalani Terapi Haemodialisa di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2013

4.5 Analisis Univariat Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden di Rumah Sakit Umum Daerah

Raden Mattaher Jambi Variabel Kasus Kontrol n n

1. Umur

40 tahun 36 65,5 36 65,5 ≤ 40 tahun 19 34,5 19 34,5 Total 55 100 55 100 2. Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 32 23 58,2 41,8 32 23 58,2 41,8 Total 55 100 55 100 3. Pendidikan Rendah Tinggi 11 44 20 80 17 38 30,9 69,1 Total 55 100 55 100 4. Pekerjaan Tidak bekerja 33 60 41 74,5 Bekerja 22 40 14 25,5 Total 55 100 55 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin pada kelompok kasus dan kontrol sesuai dengan matching jenis kelamin diperoleh terbanyak penderita GGK berjenis kelamin laki-laki yaitu 32 orang 58,2, sedangkan perempuan 23 orang 41,8, Dari variabel umur pada kelompok kasus dan kontrol sesuai dengan matching umur 40 tahun yaitu 36 orang 65,5, sedangkan kelompok umur ≤ 40 tahun 19 orang 34,5. Di lihat dari tingkat pendidikan sebagian besar responden pada kelompok kasus maupun kontrol adalah SLTA ke atas yaitu 44 orang 80 pada kelompok kasus dan sebanyak 38 orang atau 69,1. Pada kelompok kontrol diperoleh Universitas Sumatera Utara terbanyak adalah SLTP ke bawah yaitu 17 orang 30,9 dan kelompok kontrol diperoleh adalah SLTP ke bawah yaitu 11 orang 20. Dari variabel pekerjaan pasien diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang tidak lagi bekerja 33 orang 22,4. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah 41 orang 74,5 tidak bekerja, sedangkan yang memiliki pekerjaan pada kelompok kontrol sebanyak 14 orang atau 25,2, dan pada kelompok kasus sebesar 22 orang 40. Hal ini disebabkan kasus yang telah menderita penyakit GGK sebagian berhenti bekerja oleh karena dalam 1 minggu frekuensi haemodialisa 2 kali masing- masing selama 5 jam, sehingga mengganggu jam bekerja, selain itu kelemahan fisik penderita juga sering menjadi penyebab tidak bisa lagi melakukan pekerjaan berat. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penggunaan zat di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Penggunaan zat Tidak baik 32 58,2 15 27,3 Baik 23 41,8 40 72,7 Total 55 100 55 100 Berdasarkan variabel penggunaan zat diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang menggunakan zat berlebih sebanyak 32 orang 58,2. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah 40 orang 74,5 dengan menggunakan zat secara wajar, sedangkan pada kelompok kasus yang menggunakan zat baik sebanyak 23 orang 41,8. Pada kelompok kontrol diperoleh sebesar 15 orang 27,3 dengan yang menggunakan zat berlebihan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Konsumsi di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Pola Konsumsi Tidak baik 32 58,2 8 14,5 Baik 23 41,8 47 85,5 Total 55 100 55 100 Di lihat dari pola konsumsi sebagian besar responden memiliki pola konsumsi yang kurang baik pada kelompok kasus yaitu 32 orang 58,2 pada kelompok pola konsumsi yang baik sebesar 23 orang 41,8. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak dengan pola konsumsi yaitu sebanyak 47 orang 85,59 dan dengan pola konsumsi yang tidak baik yaitu 8 orang 14,5. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Aktivitas Fisik di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Prov. Jambi Tahun 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Aktivitas Fisik Tidak baik 19 34,5 35 63,6 Baik 36 65,5 20 36,4 Total 55 100 55 100 Variabel aktivitas fisik pasien diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah penderita yang beraktivitas fisik baik sebesar 36 orang 65,5. Kelompok kontrol diperoleh terbanyak sebesar 35 orang 63,6 beraktivitas fisik tidak baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Riwayat Penyakit di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Riwayat Penyakit Ada Riwayat Penyakit 43 78,2 28 50,9 Tidak ada 12 21,8 27 49,1 Total 55 100 55 100 Selanjutnya bila dilihat dari riwayat penyakit sebelumnya sebagian besar responden memiliki riwayat penyakit pada kelompok kasus yaitu 43 orang 78,2 pada kelompok yang tidak memiliki riwayat penyakit sebesar 12 orang 21,8. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak memiliki riwayat penyakit sebanyak 28 orang 50,9 dan tidak memiliki riwayat penyakit yaitu 27 orang 49,1. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi Thn 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Obesitas Obesitas 5 9,1 16 29,6 Tidak Obesitas 50 90,9 38 70,4 Total 55 100 55 100 Variabel indeks massa tubuh atau IMT diperoleh pada kelompok kasus terbanyak adalah indeks massa tubuhnya tidak obesitas sebanyak 5 orang 9,1 dan obesitas sebesar 50 orang 90,9. Kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah tidak obesitas yaitu 38 orang 70,4 dan indeks massa tubuhnya obesitas 16 orang 29,6. Data ini menunjukkan bahwa pasien yang menderita GGK kebanyakan tubuhnya menjadi kurus. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Stress di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2013 Variabel Kasus Kontrol n n Tingkat Stress Tidak normal 48 87,3 31 56,4 Normal 7 12,7 24 43,6 Total 55 100 55 100 Berdasarkan tingkat stress diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak dengan tingkat stress yang tidak normal yaitu sebesar 48 orang 87,3 dengan tingkat stress normal sebesar 7 orang 12,7, sedangkan pada kelompok kontrol terbanyak dengan tingkat stress normal 24 orang 43,6, sedangkan dengan tingkat stress yang tidak normal sebesar 31 orang 56,4

4.6. Analisis Bivariat Tabel 4.11 Hubungan Faktor Sosiodemografi terhadap Kejadian Gagal Ginjal

Kronis pada Penderita di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi 2013 Variabel Kasus Kontrol OR χ² p value n n 95CI

1. Pendidikan