Metode-metode Motivasi Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja

f. Suasana kerja yang menarik Hubungan harmonis antara pimpinan dan karyawan atau hubungan vertical membuat suasana kerja baik. Selain itu hubungan harmonis diharapkan juga tercipta antar sesama karyawan hubungan horizontal. Kedua hubungan baik tersebut menciptakan kondisi kerja harmonis antara pimpinan dengan karyawan dan antara sesama karyawan, sehingga suasana kerja tidak membosankan. g. Jabatan yang menarik Jabatan merupakan salah satu kedudukan yang diharapkan karyawan. Promosi jabatan yang berjenjang secara baik dengan berpedoman pada prestasi kerja dan masa kerja membuat karyawan menduduki jabatan dengan jenjang teratur. Penjenjangan menciptakan keadaan kondusif bagi perusahaan.

I.5.2.4 Metode-metode Motivasi

Terdapat dua metode dalam motivasi, metode tersebut adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode motivasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 20 a. Metode langsung, merupakan motivasi materiil atau non materiil yang diberikan secara langsung kepada seseorang untuk pemenuhan kebutuhan dan kepuasannya. Motivasi ini dapat diwujudkan misalnya dengan memberikan pujian, penghargaan, bonus dan piagam. b. Metode tidak langsung, merupakan motivasi yang berupa fasilitas dengan maksud untuk mendukung serta menunjang gairah kerja dan 20 Drs. H. Malayu SP Hasibuan, Op.Cit, hal 100 Universitas Sumatera Utara kelancaran tugas. Contohnya adalah dengan pemberian ruangan kerja yang nyaman, penciptaan suasana dan kondisi kerja yang baik. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga produktivitas kerja meningkat.

I.5.2.5 Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja

Produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat dari seorang karyawan. Setiap organisasi pada dasarnya akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas kerja karyawan. Untuk meningkatkan produktivitas perlu digunakan faktor-faktor yaitu perbaikan terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya manusia dan filsafat organisasi agar dapat menunjang tercapainya produktivitas di dalam organisasi tersebut. Menurut J. Ravianto, Produktivitas dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, sikap, etika, manajemen, motivasi kerja, teknologi, sarana, produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi serta lingkungan kerja yang mendukung 21 Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah motivasi. Motivasi didefinisikan sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan . 21 J. Ravianto, Op.Cit, hal 20 Universitas Sumatera Utara ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran 22 . Menurut Atkinson 1964, motivasi perlu memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang menimbulkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang 23 Motivasi yang diberikan pimpinan kepada karyawannya haruslah tepat karena pemberian motivasi ini akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, sehingga motivasi yang diberikan pada karyawan akan mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja agar lebih baik guna pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Agar manusia dapat bekerja sebaik mungkin, mereka harus mempunyai motivasi yang cukup untuk mengembangkan potensi mereka secara seratus persen. Untuk mencapai hal tersebut, maka seorang pemimpin harus memperhatikan 3 hal, yaitu 1 elemen manusia, 2 kebutuhan karyawan, dan 3 kepentingan kelompok . Dengan kata lain motivasi merupakan daya pendorong dan penambah semangat kerja yang menyebabkan karyawan dapat bekerja lebih giat. Peningkatan motivasi wajib dilakukan ketika perasaan tidak puas muncul ke permukaan dan menyebabkan semangat karyawan menurun. 24 Seorang karyawan akan termotivasi dan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya apabila ada imbalan-imbalan yang diberikan dari atasannya. Seorang karyawan juga akan termotivasi dan meningkatkan produktivitas kerjanya apabila dalam dirinya terdapat keyakinan bahwa keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai juga. Hal tersebut sejalan dengan Arep Hendri yang . 22 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006, hal 213 23 Prof. Dr. J. Winardi, SE, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001, hal 4 24 Ishak Arep Hendri Tanjung, Op.Cit, hal 19 Universitas Sumatera Utara menyatakan manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat 25 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap ruusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. . Dengan adanya motivasi diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta karyawan akan senang dan bekerja keras melakukan pekerjaannya. Motivasi bisa berupa gaji, tunjangan, bonus, penghargaan, dan lain-lain. Seorang karyawan akan termotivasi dan meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan bekerja serta bekerja sama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas. Sedangkan apabila motivasi karyawan lebih tinggi tetapi tidak didukung lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil produktivitas kerja tidak baik. Berdasarkan teori tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa dengan motivasi kerja berpengaruh pula dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan, sebaliknya dengan motivasi kerja yang menurun juga akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas kerja.

I.6 Hipotesis

26 a. Hipotesis Alternatif Ha Adapun penulis membuat hipotesa sebagai berikut: 25 Ibid, hal 16 26 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Negara, Alfabeta, Bandung, 2005, hal 70 Universitas Sumatera Utara