I.5.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Dalam upaya meningkatkan produktivitas perlu diketahui bahwa adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tersebut yaitu:
7
a.
Perbaikan terus-menerus Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-
menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu
etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat
bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus- menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal.
b.
Peningkatan Mutu Hasil Kerja Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan
dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu
menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas
penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena
keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan
proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.
7
Sondang P Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hal 10
Universitas Sumatera Utara
c.
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam
organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang
teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu :
1. Mengakui harkat dan martabat manusia
2. Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada
manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut
3. Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses
demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi 4.
Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu: penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem
imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik.
d.
Filsafat Organisasi Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang
pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri founding fathers organisasi yang bersangkutan. Salah satu bentuknya yang
dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM Total Quality Management, suatu kredo manajemen yang menekankan
pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola
Universitas Sumatera Utara
suatu organisasi. Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni :
1. Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan
2. Pemupukan loyalitas
3. Perhatian pada budaya organisasi
4. Pentingnya ketentuan formal dan prosedur.
Simanjuntak mengatakan faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja yaitu ada 6 faktor sebagai berikut
8
1. Pendidikan dan Latihan
:
Pendidikan dan Latihan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan trampil cepat dan tepat
2. Gizi dan Kesehatan
Gizi dan kesehatan yang baik meningkatkan kesehatan dan kesegaran fisik dan mental seseoran dalam melakukan sesuatu pekerjaan,
semakin baik gizi dan kesehatan maka semakin tingi pula tingkat produktivitasnya.
3. Penghasilan dan jaminan sosial
Penghadiahan dan jaminan sosial dalam arti imbalan dan penghargaan dapat menjadi pendorong untuk lebih kuat bekerja atau lebih produktif.
Karena hal ini ada kaitannya dengn pemenuhan langsung dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok yang akhirnya
akan meningkatkan produktifitas kerjanya.
8
Simanjuntak, Payaman, Op.Cit, hal 27
Universitas Sumatera Utara
4. Kesempatan Kerja
Tingkat produktivitas seorang pegawai sangat tergantunga pada kesempatan kerja karyawan yang terbuka padanya. Kesempatan yang
sesuai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang diperoleh akan sangat berpengaruh dalam mengembangkan diri.
5. Manajemen
Pada hakekatnya prinsip manajemen adalah efesiensi dan produktivitas. Pencapaian tujuan dari manajemen tersebut dengan
mnggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengawasan.
6. Kebijakan Pemerintahan
Usaha untuk meningkatkan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terutama di bidang
produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, harga dan lain-lain. Kebijakan pemerintah tentang hal tersebut sangat
mempengaruhi terhadap produktivitas kinerja pegawai. Alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
9
a. Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran Size panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya
tenaga kerja.
9
J. Ravianto, Pengukuran Produktivitas, Kanisius, Jakarta,1986, hal 21
Universitas Sumatera Utara
b. Value productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.
Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Berdasarkan pendapat di atas maka pengukuran produktivitas dapat dilihat dari dua komponen yaitu:
a. Efisiensi kerja
Efisiensi kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian terget, ketepatan waktu, ketepatan masuk kerja.
b. Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan
perusahaan.
I.5.2 Motivasi I.5.2.1 Pengertian Motivasi