principle . Laporan keuangan sebagai sarana informasi bagi investor,
kreditor, dan calon investor yang potensial, serta pemakai lain untuk pengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain yang
berhubungan dengan perusahaan. Sehingga pengungkapan informasi akuntansi keuangan yang berkualitas dan relevan berguna bagi investor
untuk menurunkan asimetri informasi. Komalasari 2000 dalam Murni 2003 menyatakan bahwa:
“ Ketika timbul asimetri informasi, keputusan ungkapan yang dibuat
oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang
kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham-saham
perusahaan.”
Terjadinya asimetri informasi, menurut
beberapa penelitian mengindikasikan adanya praktik manajemen laba dalam perusahaan
yang dilakukan oleh manajer agent atas dasar pemenuhan kebutuhan pribadi.
b. Tipe Asimetri Informasi
Ada dua tipe asimetri informasi, yaitu: 1 Adverse Selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dimana satu pihak
atau lebih yang melakukan atau akan melakukan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih dari
pada pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi ketika investor tidak dapat melihat nilai ekonomi perusahaan yang benar. Informasi tidak
sempurna mengenai kualitas manajemen dan nilai ekonomi
39
perusahaan menghasilkan risiko keagenan lebih besar yang dibebankan pada pemegang saham.
2 Moral Hazard Moral hazard
adalah jenis asimetri informasi dimana satu pihak atau lebih yang melakukan atau akan melakukan suatu transaksi usaha
atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi tersebut, sedangkan
pihak lain tidak bisa. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dengan pengendalian yang merupakan
karakteristik dari sebagian besar perusahaan besar. Asimetri informasi menciptakan masalah bahaya moral moral hazard ketika
manajer mempunyai insentif untuk mengejar kepentingannya sendiri atas biaya pemegang saham.
c. Alat Ukur Asimetri Informasi
Beberapa penelitan yang berhubungan dengan asimetri informasi dengan alat ukur yang berbeda-beda pula. Adapun yang beberapa alat
ukur yang digunakan sebagai proksi untuk menilai tingkat asimetri informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya, antara lain:
1 Forcast Dispertion, merupakan alat ukur asimetri informasi dengan menghitung standar deviasi dari rasio-rasio keuangan, seperti
penelitian Lang and Lundholm 1999 yang melakukan pengukuran asimetri informasi dengan proksi forcast dispertion.
2 Trading Volume Activity, seperti penelitian tentang asimetri informasi yang dilakukan oleh Bartov dan Bodnar 1996 dalam
40
Rahmawati et.al., 2007 menjadikan volume perdagangan saham sebagai proksi asimetri informasi yang didasarkan pada perputaran
saham tahunan. 3 Bid Ask-Spread, dari beberapa penelitian terdahulu, Komalasari
2000, Mardiyah 2002, Coller dan Yohn 1997, Senteney 1991, Brooks 1994, Krinsky dan Lee 1996 dimana Asimetri Informasi
diukur dengan menggunakan Bid Ask Spread. Berdasarkan literatur mikrostruktur O’Hara 1995 dalam Rahmawati et.al., 2007
mengenai Bis Ask Spread menyatakan bahwa terdapat suatu komponen spread yang turut memberikan kontribusi terhadap
kerugian yang dialami dealer ketika bertransaksi dengan pedagang terinformasi tersebut adalah sebagai berikut:
a Order Processing Cost, terdiri dari biaya yang dibebankan oleh pedagang sekuritas efek atas kesiapannya mempertemukan
pesanan pembelian dan penjualan, dan kompensasi untuk waktu yang diluangkan untuk waktu yang diluangkan oleh pedagang
sekuritas guna menyelesaikan transaksi. b Inventory Holding Cost, yaitu cost yang ditanggung oleh
pedagang sekuritas untuk membawa persediaan saham agar dapat diperdagangkan sesuai dengan permintaan.
c Adverse Selection Component, menggambarkan suatu upah reward yang diberikan kepada pedagang sekuritas untuk
mengambil suatu risiko ketika berhadapan dengan investor yang
41
memiliki informasi superior. Komponen ini terkait erat dengan arus informasi di pasar modal.
Asimetri informasi sering diproksikan dengan Bid Ask Spread yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
Relative bid-ask spread dioperasikan dengan:
SPREAD
i,t
= ask
i,t
– bid
i,t
{ask
i,t
+ bid
i,t
2} x 100 Keterangan:
ask
i,t :
harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
bid
i,t
: harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
4. Mekanisme Corporate Governance dan Asimetri Informasi