Penelitian Terdahulu KERANGKA TEORITIS

positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang negatif. Seperti hubungan corporate governance dengan asimetri informasi, sinyal yang ditimbulkan dari kebijakan pembagian dividen diharapkan oleh para investor bahwa tidak ada lagi asimetri informasi dengan para pengelola perusahaan.

B. Penelitian Terdahulu

Berikut ini akan dipaparkan mengenai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan pengaruh mekanisme corporate governance dan corporate action terhadap tingkat asimetri informasi. 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Holm dan Scholer 2008, tentang “Reduction of Asymmetric Information Through Corporate Governance Mechanisms – The Importance of Ownership Dispertion and International Orientation ”, bahwa transparansi sebagai mekanisme corporate governance berpengaruh signifikan dalam penurunan tingkat asimetri informasi pada perusahaan yang berorientasi internasional. Sedangkan keberadaaan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap penurunan asimetri informasi pada jenis perusahaan yang melakukan pemisahan kepemilikan ownership dispertion. Adapun dalam penelitian tersebut menggunakan 100 perusahaan yang listing di Copenhagen Stock Exchange . 44 2. Penelitian Khomsiyah dan Susanti 2003 mengungkapkan dalam hipotesisnya yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengungkapan dengan asimetri informasi, ternyata ditolak. Karena berasarkan hasil pengujian Pearson Correlation menunjukkan bahwa pengungkapan informasi tidak berhubungan secara signifikan dengan asimetri informasi. Hasil tersebut berbeda dengan ekspektasi sebelumnya argumentasinya adalah pengungkapan sebagai salah satu alat yang penting untuk mengatasi masalah keagenan antara manajemen dan pemilik, karena dipandang sebagai upaya untuk mengurangi asimetri informasi. 3. Penelitian lain yang berhubungan dengan asimetri informasi dilakukan oleh Lang dan Lundholm 1996 menunjukkan bahwa kebijakan pengungkapan yang lebih informatif akan mengurangi asimetri informasi. Hal ini dibuktikan bahwa perusahaan yang mempunyai kebijakan memberikan pengungkapan informasi yang lebih banyak akan diikuti oleh analis yang lebih besar, tingkat akurasi forecast yang lebih baik, sehingga dispertion dan volatility forecast lebih kecil. 4. Sedangkan penelitian mengenai mekanisme corporate governance telah dilakukan oleh Ujiyanto dan Pramuka 2007 melakukan penelitian yaitu menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap praktik manajemen laba yang merupakan akibat dari adanya asimetri informasi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi komisaris independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba. 5. Penelitian Nasution dan Setiawan 2007 menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris, ukuran dewan direksi, dan keberadaan komite audit 45 merupakan mekanisme corporate governance yang mampu mengurangi tindak manajemen laba yang terjadi pada industri di bidang perbankan. 6. Iqbal dan Fachriyah 2007 melakukan penelitian mekanisme corporate governance yang di-proxy dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, dan komite audit yang digunakan sebagai alat pereda praktik manajemen laba. Hasil pengujian penelitian ini menunjukkan hanya kepemilikan manajerial dan dewan direksi yang dapat digunakan sebagai alat pereda praktik manajemen laba karena dewan direksi dapat meningkatkan pengawasan manajemen dalam pembuatan laporan keuangan, sementara kepemilikan manajerial dijadikan sebagai motivasi para manajer untuk terus meningkatkan profitability dan sustainability perusahaan. 7. Vinola Herawaty 2008 melakukan penelitian pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan mekanisme corporate governance sebagai variabel moderating. Hasil pengujian empirisnya menyatakan bahwa komisaris independen dan kepemilikan saham institusional sebagai variabel moderating mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan karena dapat meminimumkan earning management . Sedangkan kepemilikan manajerial tidak mampu meminimumkan tindakan manajemen untuk memanipulasi laba. 8. Suluh Pramastuti 2007 dalam thesisnya, melakukan analisis kebijakan dividen dengan pengujian dividend signaling theory. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kenaikan penurunan dividen direspon secara positif negatif oleh pasar. Ketika dividen naik dan pasar bereaksi positif, kondisi 46 ini mendukung dividen signaling theory jika pasar cenderung mengintepretasikan bahwa kenaikan dividen dianggap sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini juga dianggap oleh investor bahwa di dalam perusahaan tersebut terdapat controling shareholders yang tidak melakukan eksploitasi terhadap kaum minoritas yang berarti tidak terjadi kesenjangan informasi asimetri informasi manajemen dan shareholders-nya. Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya dan Sekarang Variabel yang Digunakan Penelitian Sebelumnya INST KOMIND BDSIZE KOMAUD TRANS DVDN ASYM Holm and Scholer 2008 Khomsiyah dan Susanti 2003 Lang and Lundholm 1996 Ujiyanto dan Pramuka 2007 Nasution dan Setiawan 2007 Iqbal dan Fachriyah 2007 Vinola Herawaty 2008 Suluh Pramastuti 2007 Penelitian Sekarang Sumber: Data dari berbagai Sumber 47 Keterangan: INST: Kepemilikan Saham Institusional BDSIZE: Ukuran Dewan Direksi KOMAUD: Komite Audit TRANS: Transparansi DVDN: Kebijakan Pembagian Dividen ASYM: Asimetri Informasi. KOMIND: Keberadaan Komisaris Independen.

C. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008 ).

0 0 11

Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Periode 2005-2014.

0 0 24

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN DAN PEMBIAYAAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2013).

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 103

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19