Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

D. Populasi dan Sampel

Sedangkan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh diman seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel, yakni sebanyak 15 Orang guru. Kriteria sah dari kuesioner dalam penelitian ini apabila responden menjawab semua pertanyaan dan tidak ada dua atau lebih jawaban, dalam artian semua responden memberikan jawaban sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner atau angket. Dengan demikian, keadaan pengambilan sampel dari populasi yang ada dianggap memiliki populasi yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik penulisan data yang digunakan untuk mengumpulakn data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Wawancara interview Wawancara penelitian adalam suatu metode penelitian yang meliputin pengumpulan data melelui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dengan responden 1 . Dengan mewawancarai kepala sekolah terkait. 2. Angket kuisioner Angket yang dimaksud adalah berupa daftar pertanyaan yang harus diisi dan dijawab oleh responden. Angket ini dibagikan kepada guru SMA Hasanuddin Jakarta Utara untuk memperoleh informasi mengenai hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta Utara. Angket yang digunakan didesign berdasarkan skala model likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap, yang mempunyai empat opsi jawaban dan berjumlah genap ini 1 G. Sevilla, Consuello…... Hal. 205 dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas. 3. Studi dokumentasi Pedoman dokumen digunakan untuk melengkapi data-data secara tertulis yang ada di SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta Utara.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk angket kuesioner untuk memberikan batasan yang jelas dalam penyusunan instrumen, berikut ini dikemukakan definisi konseptual dan definisi operasional setiap variabel yang digunakan sebagai berikut: 1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah a Definisi Konseptual Kepala sekolah sebagai pimpinan mampu menciptakan serta mewujudkan lingkunggan fisik yang kondusif serta suasana kerja yang nyaman. b Definisi Operasional Kepemimpinan kepala sekolah dapat dikatakan baik apabila dalam proses Kepemimpinannya dapat menciptakan serta mewujudkan lingkunggan fisik yang kondusif serta suasana kerja yang nyaman.